⚠️
Setelah menaiki kereta selama lebih dari 2 jam akhirnya (m/n) dan Hyungseok sampai di tujuan mereka. (m/n) kembali menarik tangan Hyungseok dan berjalan ke arah loket di sebelah kereta, saat (m/n) sibuk berbicara dengan resepsionis Hyungseok mengedarkan pandangannya, dia bertanya-tanya sebenarnya mereka ingin kemana.
"Em- (m/n) kita mau kemana?" tanya Hyungseok disebelah (m/n) yang berjalan di sebelahnya, dia hanya mengikutinya
"Myeongdong, jajan" jawab (m/n) singkat
Hyungseok terkejut, mereka jauh-jauh ke Myeongdong hanya mau jajan...? Yah tidak masalah toh dia sedang kencang dengan (m/n) sekarang. Tapi bukankah itu membuang-buang uang?
"Sudah ikuti saja, jangan memikirkan hal lain. Kita berdua disini kencan... ingat itu"
(m/n) tersenyum kecil lalu menarik tangan Hyungseok dan segera berlari kearah pasar, karena sekarang masih siang pasar tersebut tidak begitu ramai tetapi masih ada beberapa orang yang berlalu lalang untuk membeli makanan.
"Seokkie mau sesuatu?" tanya (m/n) sambil menautkan jari-jari tangannya ke Hyungseok, sedangkan sang pemilik tangan hanya tergugup dan pipinya bersemu merah.
Hyungseok melihat sekelilingnya, banyak sekali yang menjual berbagai macam makanan ada makanan cepat saji atau seperti makanan laut mentah. Hyungseok menunjuk salah satu toko kecil yang menjual berbagai macam mie disana.
"Jajangmyeon! Sudah lama aku tidak mencobanya"
(m/n) mengangguk paham, dia segera menarik tangan Hyungseok perlahan ke arah toko yang di sebut dan masuk ke dalam. Tidak terlalu mewah, tetapi tidak terlalu kecil juga malahan terlihat sangat nyaman. Mereka duduk bersebelahan di salah satu meja dekat kasir.
"Ingin pesan apa kakak-kakak tampan sekalian..?" tanya sang pelayan sambil membawa secarik kertas dan pena
"Jajangmyeon dan satu es teh saja... kalau (m/n)?" tanya Hyungseok setelah membaca buku menu
"Samakan"
"Baik, dua Jajangmyeon dan dua es teh... Mohon ditunggu ya" ucap si pelayan dan berjalan ke dalam.
Hyungseok bergerak gelisah di tempat duduknya, seperti berusaha mengatakan sesuatu tetapi dia ragu ingin bertanya atau tidak. Takut jika menyinggung perasaan orang di depannya.
"Ada apa Seokkie...? Apa kursinya tidak nyaman? Mau aku pangku??" tanya (m/n) saat menyadari gelagat aneh dari Hyungseok
Mendengar perkataan tersebut membuat Hyungseok menggelengkan kepalanya cepat, dia berdehem pelan berusaha menghilangkan rasa gugupnya. Hyungseok berpikir sangat keras apakah dia akan mengatakannya atau tidak, dia sangat takut jika tebakkannya salah.
"T-tidak bukan itu... Hanya saja, apakah (m/n) suka-"
Baru saja Hyungseok ingin mengatakan sesuatu tetapi sudah terpotong oleh pelayan tadi yang datang ke meja mereka sambil membawa pesanan mereka tadi.
"Maaf menganggu waktunya, ini dia pesanan kalian tadi ... Silahkan dinikmati"
Mereka berdua mengangguk dan mengucapkan terimakasih, sang pelayan kembali masuk ke dalam dan menyisakan mereka berdua yang kembali terdiam.
"Tadi kamu ingin bilang apa Seokkie??"
"B-bukan apa-apa... lupakan! Ayo kita makan (m/n)!" sangkal Hyungseok cepat, dia segera menarik Jajangmyeon miliknya dan mengambil sumpit
"Selamat makan!"
Hyungseok makan dengan lahap, maklum dia sudah ngidam dari dulu jadinya dia makan dengan khidmat. Hyungseok tidak menyadari bahwa (m/n) sedari tadi menatapnya sambil tersenyum, (m/n) memangku dagunya menggunakan tangan kanan dan masih setia menatap wajah Hyungseok yang sedang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʟᴏᴏᴋɪsᴍ x ᴍ! ʀᴇᴀᴅᴇʀ
RastgelePengangguran, hobi gelud, suka gombalin anak orang. Siapa lagi kalau bukan (m/n), wibu yang demen banget gombalin anak orang sampe baper tapi pas orangnya udah suka dia gamau tanggung jawab. ------------ "Padahal kemarin manggil sayang, kenapa sekar...