13. Prinsip Kelvin

218 25 13
                                    

Jangan lupa berikan vote dan komentar ya guys, karena sangat berharga untuk saya 💖

***

Clara kembali berada di unit milik Aldrian. Kini dengan tujuan yang berbeda dari biasanya, Clara tidak sedang ingin mencari kesempatan untuk makan malam bersama Aldrian. Tetapi, kalian tahu sendiri lah apa maksud kedatangan Clara kali ini.

Walau Clara sudah mendengar dari si asisten Kelvin yang mengatakan jika dirinya tidak akan menikah dengan pria itu, tetapi tetap saja ia akan berusaha untuk mengembalikan arloji itu. Clara hanya tidak ingin membuat permasalahan hidupnya semakin sulit jika terus berurusan dengan Kelvin. Bisa saja pria itu kembali datang, dan menagih arlojinya kembali, bukan? Maka, mencari aman Clara akan mengembalikannya saja.

"Al, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan," kata Clara dengan tidak yakin untuk mengatakan ini sebenarnya, atau lebih tepatnya tidak nyaman.

"Apa itu?" tanya Aldrian ikut duduk di sebelah Clara sambil menggosok kepalanya yang basah dengan handuk kecil. 

Clara menggigit bibirnya ragu, "tentang arloji yang kuberikan padamu..."

"Iya, kenapa?" sela Aldrian di pertengahan ucapan Clara yang sempat tersendat.

"Ngomong-ngomong soal arloji, sepertinya benda itu memang membawa keberuntungan, Cla. Kau tahu, aku lolos tahap wawancara di perusahaan swasta yang aku daftar kemarin. Bukan itu saja sih, ada tiga perusahaan yang juga menawariku bekerja," ujar Aldrian membicarakan mengenai keberuntungannya akhir-akhir ini.

"Dan aku merasa arloji itu penyebabnya? Maksudnya pembawa keberuntunganmu itu?" sahut Clara tidak percaya jika Aldrian akan menceritakan kembali mengenai kehokiannya selama memakai arloji itu. Mungkin hanya perasaan Aldrian saja, mana mungkin benda seperti itu membawa berkah! Bahkan pemilik sebelumnya bukan lah yang orang yang suci, huh!

"Aku rasa seperti itu," jawab Aldrian. "Oh ya tadi kau mau bicara apa? Ada apa dengan arlojiku?" tanyanya kembali ke topik awal.

"Boleh aku meminjamnya?"

Clara tahu ia akan disuguhi oleh raut wajah kebingungan Aldrian saat mengatakan itu.

"Kau ingin memakai arlojiku?" tanya Aldrian agak tidak mengerti maksud Clara untuk meminjam arlojinya.

"Tidak, ah maksudku iya!" ralat Clara cepat. "Kalau katamu arloji itu membawa keberuntungan, bisakah aku pinjam agar aku mendapatkan keberuntungan juga? Well, setidaknya studioku akan semakin ramai jika besok aku membawanya."

Clara benar-benar tidak tahu apa alasannya itu akan dipercaya oleh Aldrian, karena seratus persen ia hanya mengarang indah. Dan terpaksa Clara memakai alasan 'keberuntungan' walau dalam hati ia sangat tidak mempercayai itu.

"Hanya satu hari, Al. Besok aku akan mengembalikannya padamu!" seru Clara meyakinkan jika dirinya tidak akan berbuat macam-macam dengan benda pembawa hoki yang saat ini milik Aldrian itu.

"Ya ampun, tidak perlu berlebihan, Cla. Kau bisa mengemablikannya kapan saja, lagipula ini hadiahmu. Tapi, jujur aku sangat suka dengan arloji ini," kata Aldrian di sana dengan berbaik hati akan menerima permintaan aneh Clara itu. Semakin membuat Clata tidak enak hati jadinya!

"Kalau begitu aku ambilkan sebentar ya," kata pria itu bergegas bangkit dari duduknya dan mengambil arloji yang ia taruh di kamar.

Sementara Clara hanya diam dengan bibir melengkung ke bawah pertanda ia sangat sedih jika harus membual pada Aldrian akan nasib arloji itu setelah ini. Entah lah apa yang akan Clara katakan pada Aldrian besok mengenai arloji itu, yang jelas Clara ingin menyelamatkan diri terlebih dahulu. Yah, demi hidup dan cintanya pada Aldrian juga sebenarnya.

Not A Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang