"Nona bangun ... kau harus mandi," gugah Yoongi sangat lembut.
"Katakan dulu semua ini hanya mimpi buruk yang selalu menghampiriku setiap hari," gumam Lisa masih menutup matanya.
"Sudah 1 bulan kita di sini. Bagaimana bisa ..."
"Aku bisa makan ikan bakar buatanmu lagi kan? Aku jijik makan nasi kering dan lauk yang tidak jelas bumbunya itu." Lisa masih bergumam enggan membuka mata untuk melihat kenyataan pahit yang dirasakannya sebulan ini.
"Kau harus cepat-cepat mandi agar tidak antri lama Nona."
"Aku mau ikan bakar!" sentak Lisa masih menutup mata.
"Ingat sidangmu Nona ..." Dengan sabar Yoongi terus membangunkan Lisa menggunakan cara halus. Hanya usapan lembut yang dia berikan sebulan ini untuk membangunkan Lisa. Sangat berbeda dengan metode membangunkan Lisa saat di Villa. Dia sangat sangat mengerti, Lisa sangat butuh ketenangan.
Sambil mendengus Lisa akhirnya meninggalkan paha Yoongi yang menjadi bantal favoritnya di penjara ini. Langsung dia beranjak ke kamar mandi, melewati pintu penjara yang sudah di buka di jam 6 pagi sampai 8 pagi untuk mempersilakan para tahanan membersihkan diri.
Benar kata Yoongi, di jam 6 pagi hanya ada satu dua orang di kamar mandi 12 bilik itu. Jadi dia tidak perlu antri untuk mandi.
"Air di sini lebih kotor dari comberan," kesal Lisa setiap kali melihat air di bak yang berlumut itu. Walau begitu, mau tidak mau dia tetap mengguyurkan air itu ke tubuhnya yang biasanya mandi dengan air kualitas terbaik di seumur hidupnya. Kadas dan kurap sudah tak karuan menghiasai punggungnya sekarang.
Saat sedang menggosok tubuhnya dengan sabun, tiba-tiba pintu terbuka dan ada seseorang yang menerobos masuk, satu bilik dengan Lisa.
"Siapa Kau?! Kau tidak lihat aku sedang mandi!" bentak Lisa sangat keras.
Yoongi yang mengajarkan itu. Awal sekali Lisa di sini, dia sangat takut dan sering mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari tahanan lainnya. Yoongi yang mengetahui Lisa sering marah-marah di villa, menyuruh Lisa melakukannya juga di sini agar tidak dianggap lemah dan diperlakukan tidak baik selama di sini.
Jadilah Lisa berani membentak siapapun yang kurang ajar padanya.
"Sstt ... dengarkan aku Lisa ..." kata Chaeyong sambil menyumpal mulut Lisa dengan jari telunjuknya.
"Kau jalang sewaan Jeno, kan?" heran Lisa.
"Waktuku tidak banyak. Di sidang pertamamu kau harus tenang. Jangan terlihat panik atau marah sedikitpun. Katakan yang Kau tau saja. Saat pertanyaan menjebak, serahkan pada pengacaramu. Satu hal lagi, jangan sangkut pautkan penjelasanmu dengan mimpi-mimpi burukmu. Itu saja." Setelah penjelasan singkat yang terburu-buru itu, Chaeyong keluar dari bilik kamar mandi itu.
"Jangan lupa pindahkan selku ke tempat yang lebih bagus!"
***
"Kita akan memulai persidangan," kata Hakim setelah Lisa duduk ke kursi terdakwa.
"Saudara Lisa, Kau sudah minum obatmu? Jangan sampai alasan ketiduran akan menghambat persidangan ini," sindir pengacara keluarga tiri Lisa.
Tanpa ekspresi marah, bahkan dengan senyuman lebar Lisa menoleh ke pemilik suara busuk itu. "Tentu saja aku sudah meminumnya. Bahkan aku juga meminum pil minyak ikan agar aku bisa mengingat jelas detail kejadian itu. Agar Kau tidak bisa memutar balikan fakta," balasnya tak kalah pedas.
Bukan hanya pengacara keluarga tiri Lisa saja yang memasang raut kesal. Ny. Yoona pun juga menatap sinis Lisa yang sudah mulai berani padanya. Jennie di mana? Gadis itu sudah tidak bersama ibunya lagi. Entah pergi ke mana dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sleeping Queen (SUGA X LISA)
FanficSeorang gadis cantik pengidap Narkolepsi bernama Lisa dipaksa segera menikah agar keluarga tirinya bisa mendapatkan bagian dari perusahaan mobil sport. Dia juga harus menjalani karantina dulu bersama 'Agen Pernikahan Idaman' sebelum hari pernikahann...