wrong 8

869 115 18
                                    

Gulf menatap pantulan di cermin, Gulf sadar dia tidak akan bisa menyembunyikan kehamilannya lebih lama lagi.

Usia kehamilannya akan memasuki ke 16 Minggu dan Gulf sama sekali belum memberi tahu siapa pun tentang kehamilannya.

Gulf tidak bisa memberi tahukan kehamilan ini kepada Mew sebelum Gulf tau apa yang di rencanakan Art dan ibunya. Karna jika Art dan ibunya tau kehamilan ini, maka akan semakin bahaya untuknya dan bayinya.

Gulf kemudian memasang pakaiannya, Gulf baru selesai mandi pagi ini. Menatap pakaian Mew yang di letakan nya di atas tempat tidur mereka. Pakaian itu tidak di Sentuh sama sekali yang artinya Mew tidak berada disini.

Gulf membereskan pakaian itu kembali. Gulf tidak memungkiri hatinya terluka, Mew bukan lah miliknya sendiri.

Sudah seminggu Mew tak pulang kerumah mereka dan Gulf sangat yakin Art telah melakukan sesuatu.

.
.
.
.

Mew menatap makanan di hadapannya. Makanan yang baru saja di masak istri pertamanya untuknya sarapan.

"Setelah menolak menyentuhku, kau juga tidak ingin memakan apa yang telah ku masak?" Art menghardik marah. Seminggu lamanya Mew di rumah ini, dan Mew bahkan tidak menyentuhnya.  Mew hanya pergi berkerja dan pulang larut malam dan langsung tertidur.

"Aku tidak ingin memulai pertengkaran denganmu" Mew menghela nafas. Tidak pernah ada kenyamanan baginya saat berada bersama Art.

"Apa yang salah Mew, kenapa kau jadi memusuhiku?" Art memasang wajah terluka nya.

"Kau yang memulai nya Art, aku sudah melarang mu untuk menyentuh Gulf, tapi kau memberikan ancaman itu padanya" Mew menggeram marah.

"Sudah berapa kali ku katakan, aku tidak pernah melakukannya" Art memukul meja dan berdiri di tempat duduknya.

"Kenapa kau lebih mempercayai nya dari pada aku? Aku juga istrimu Mew, aku istri pertama mu" Art menangis.

"Ini kah balasan mu kepada ibu ku? Ini kah yang kau maksud menjagaku setelah ibuku memberikan jantungnya padamu?" Art menangis. Acting nya terlalu sempurna untuk mengelabuhi semua orang.

"Berhenti mengungkit itu Art, kau semakin membuat ku jengah dengan pernikahan ini" Mew akhirnya beranjak pergi.

.
.
.
.

"Bagaimana keadaan bayi ku First?" Gulf menatap dokter yang sedang memeriksanya. First adalah sahabat hitter dan di rekomendasikan kan langsung oleh hitter untuk mendampingi Gulf dengan kehamilannya.

"Kau pasti masih banyak pikiran Gulf" First menatap Gulf dengan khawatir.

"Kau tau, bayi mu sangat lemah sejak kejadian itu, dan banyak pikiran akan memperburuk keadaannya" Firts menghela nafas.

"Aku tau kau kuat Gulf, tapi kau harus ingat kami disini, dan jangan pernah menyimpan apapun sendiri" First menggenggam tangan Gulf.

First tau Gulf sangat membutuhkan dukungan untuk sekarang ini.

Gulf berjalan pelan keluar dari rumah sakit, mean bodyguard yang di andalkan nya sejak sebulan pernikahannya terus mengikutinya kemanapun terkecuali ketika dia berada di rumah keluarga Mew, bahkan Mew tidak tau kalau mean merupakan bodyguard Gulf, Mew hanya tau kalau mean adalah sopir pribadinya.

Gulf menghelah napas ketika perjalanan nya menuju rumah terganggu karena sang ayah menelponnya.

"Kita menuju ke rumah kanawut" Gulf berkata pada Mean yang sedang mengendarai mobil.

Gulf menghela napas pelan, Gulf sangat yakin apa yang akan ayahnya katakan pada nya. Gulf hanya berharap hari ini cepat berlalu.

.
.
.
.

always wrongWhere stories live. Discover now