wrong 13

512 60 3
                                    

Jadi ini lah yang kau inginkan Mew? Art berkata dalam hatinya begitu Mew tidak kunjung mengangkat telponnya.

"Jangan sesali apa yang sudah kau lakukan pada ku Mew" Art menggeram marah.

.
.
.
.

"Apa kau sudah menemukan sesuatu Mark?" Mew bertanya kepada asistennya itu.

"Panti asuhan mutiara tidak pernah tercatat phi, aku yakin Art membohongi mu soal panti asuhan itu" Mark berkata pelan.

"Aku benar-benar tidak bisa mempercayai nya kan?" Mew menghela nafas, terlalu banyak hal yang di sembunyikan oleh Art.

"Sekarang aku yakin semua yang di katakan Gulf dan adikku memang benar adanya" Mew berkata pelan.

"Kau harus menemukan panti asuhannya, sekarang aku mulai tidak percaya jika Art bukanlah orang yang ku cari selama ini" Mew berkata lagi.

"Phi jika Art memiliki hubungan dengan Fai, bukankah kita akan lebih muda mengetahui nya dari panti asuhan yang berhubungan dengan Fai, siapa tahu Fai telah lama mengenal Art?" Mark memberi ide dan ya Mew jadi teringat sesuatu.

"Kau benar, dulu Art pernah bercerita padaku jika Art memiliki seorang wali, aku curiga Fai lah orangnya" Mew berkata lagi.

Tiba-tiba ponsel Mew berbunyi dan Bright lah id penelponnya.

"Kau harus melihat berita di televisi sekarang phi" Bright berkata setelah kakaknya mengangkat telponnya.

"Gulf kanawut adalah seorang anak wanita panggilan" itu lah bunyi headline news yang di lihat Mew.

"Kita harus membahas ini dirumah phi, kau harus cepat sebelum wartawan semakin menggila" Bright melanjutkan ucapannya sebelum mematikan telpon.

Mark yang berada di ruangan itu langsung menelpon resepsionis di perusahaan untuk mengecek keadaan di depan pintu perusahaan. Dan benar saja sudah banyak wartawan yang menunggu disana.

"Aku akan membuka jalan untuk phi di belakang, sebaiknya phi siapkan penyamaran terlebih dahulu" Mark bergegas keluar ruangan, tangan nya sibuk dengan ponselnya untuk manggil beberapa pengawal.

Mew kemudian kembali melihat berita yang ditayangkan itu, mulai dari foto pernikahan Mew yang dan Art dan Gulf yang merupakan istri kedua. Di lanjutkan dengan Gulf yang pura-pura keguguran sehingga semua orang kasihan padanya.

Tentu saja semua berita itu membuat semua orang yang tadinya simpati kepada Gulf langsung menghujatnya, seolah selama ini Gulf hanyalah sosok orang yang berpura-pura baik.

Mew sangat yakin ini adalah ulah Art, Mew yakin Karena Art pernah mengancamnya dengan hal ini, di tambah lagi Mew benar-benar mengabaikan Art tiga Minggu ini.
.
.
.
.

Mew mematikan televisi yang menyala di kamarnya. Gulf masih terdiam melihat berita itu.

"Kenapa aku selalu salah Dimata semua orang?" Gulf menatap Mew dan Mew langsung memeluk istrinya itu.

"Itu tidak benar sayang, aku akan membereskan semua masalah ini, kau hanya perlu percaya padaku" Mew berkata pelan. Mew tidak berhenti menciumi rambut Gulf yang berada di pelukannya, dia sangat ingin memberikan Gulf ketenangan.

Mew perlahan membuka pintu kamar, dia tidak ingin Gulf terbangun dari tidurnya. Butuh waktu yang lama bagi Mew agar Gulf tertidur.

Mew kemudian menghampiri ruang kerja Bright di rumah mereka, semua orang sudah berkumpul di ruangan ini.

"Sekarang kita harus bagaimana, aku sangat yakin hal ini terjadi makanya aku meminta mu mencari siapa ibu kandung gulf yang sebenarnya. Hitter menatap tajam Bright.

"Aku berusaha dengan keras kau tau? Aku bahkan sudah mencari silsila keluarga Fai dan aku tidak menemukan apapun, Fai sudah keluar dari kartu keluarga bahkan sebelum Gulf lahir, terlebih lagi Fai sudah mengganti namanya menjadi nama keluarga suaminya" Bright menggenggam kera kemeja Hitter tidak terima jika dia di salahkan.

"Hentikan, kalian bertengkar pun tidak akan mengubah keadaan, sebaiknya kita cari solusi untuk menyelesaikan masalah ini" Mew menghentikan pertengkaran kedua orang itu.

"Apakah ini ulah Fai? Berarti dia tahu kalau bayi dalam kandungan Gulf masih selamat?" Win menatap kekasihnya dia sangat takut jika kehamilan Gulf sudah di ketahui Fai.

"Aku rasa Fai dan Art memang memiliki kaitan, karna Art pernah mengancam ku akan hal ini" Mew menghela nafas.

"Mengingat saham keluarga kanawut yang jatuh karna masalah ini, aku yakin bukan keluarga kanawut pelakunya, sangat di pastikan ini adalah ulah Fai dan Art" Mean berkata pelan.

"Art sepertinya sudah putus asa terhadap mu dan memilih melakukan hal ini" Hitter menatap Mew.

"Aku tidak menyangka Art begitu yakin dengan bukti yang sangat dangkal itu" Ja kekasih First berkata setelah dari tadi memilih diam.

"Dia bisa gila hanya karna saham milik Gulf di perusahaan kanawut, Gulf adalah pemilik saham terbesar sekarang"  Bright melanjutkan lagi.

"Satu-satunya nya cara hanya ibu kalian yang yang bisa kita harapkan untuk memperjelas siapa ibu kandung Gulf" Win menatap Bright dan Mew.

.
.
.
.

Zee terpaku melihat berita di televisi, berita tentang calon kakak iparnya benar-benar menyita seluruh perhatian masyarakat Thailand saat ini. Zee tidak heran ayahnya akak membatalkan pertunangannya dengan Nunew lagi, ayahnya pasti ingin menutupi berita ini lagi.

Zee di kejutkan ketika ibunya mematikan televisi yang sedang di tonton nya.

"Sudah saatnya makan malam, segeralah bersiap" sang ibu mengusap bahu putra bungsunya itu.

Makan malam kali ini berlangsung begitu lama bagi Zee, Zee sedang tidak ingin melihat ayahnya sekarang.

Sang raja bukan nya tidak sadar dengan perubahan sikap Zee, tapi dia rasan bukan saat yang tepat untuknya membahas itu sekarang.

Sang raja hanya ingin putra bungsu nya itu bersabar sementara waktu.
.
.
.
.
.

always wrongWhere stories live. Discover now