twenty two

3.5K 207 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Aiyaret sudah mengajukan cuti beberapa Minggu untuk menunggu kelahiran putra pertamanya, di rumah juga ada Nan yang sama antusiasnya menjaga Nhai sampai cucu kecilnya lahir.


Hari ini adalah terakhir Nhai melakukan USG sebelum dua Minggu lagi akan melakukan operasi Caesar.



"Nhai pakai celanamu dulu, Nan sudah menunggu kita di meja makan,"


Nhai baru saja bangun dari tidurnya, ia duduk dengan mata terpejam. Perutnya sekarang lebih besar dari kepalanya sendiri membuatnya kesulitan bergerak, alasannya tidak memakai celana juga itu, ia tidak ingin membuat gatal kulitnya dan membuat banyak bekas jelek disana.



Ai membantu Nhai merapikan rambut, memberinya segelas air putih," kamu butuh ke kamar mandi dulu?"



Nhai meneguk airnya perlahan kemudian mengembalikan gelasnya, "aku mau pipis Ai,"


"Hm, ayo," Nhai meraih tangan Ai untuk membantunya berdiri, bukan berarti Nhai tidak bisa melakukannya sendiri. Entahlah ia hanya semakin manja setiap harinya.



















"Selamat pagi Nhai," Nan menyapanya di meja makan, meletakkan segelas susu stroberi miliknya.


"Pagi Nan,"



"Tidur mu nyenyak tadi malam?" Nan hanya tersenyum menunggu jawaban Nhai.



Sementara Nhai melirik suaminya sendiri, apa semalam itu terdengar sampai ke kamar Nan?


"Eung, aku tidur nyenyak hanya terkadang masih terbangun untuk buang air kecil," Nan mengangguk mengusap kepala Nhai sayang.


"Jangan terlalu sering membiarkan Ai menjenguk bayi mu, perutmu bisa keram,"


Mendengar itu Ai yang tengah minum terbatuk sampai air keluar dari hidungnya, ia segera lari ke wastafel di dapur.



"Hehe aku kasihan, dia hanya bisa meraba raba raba, dan miliknya tidak bisa keluar," Nan menghela nafas mendengar jawaban polos Nhai, jadi ia memutuskan untuk tidak membahas itu lebih lanjut.





"Hari ini adalah USG terakhir kan? Apa aku bisa ikut melihatnya?" Nhai tersenyum lebar mengangguk lucu.


"Jika bisa aku ingin memamerkannya kepada seluruh warga Thailand," Nhai merasa excited sekali terakhir kali wajah bayinya sudah terlihat dengan jelas, lucu sekali seperti Ai, Nan juga ikut tertawa mendengarnya.


Ai kembali dari dapur dengan sepiring penuh buah naga. Nhai menatapnya dengan mata berbinar.

"Ayo makan yang banyak setelah itu kamu harus berpuasa untuk USG,"



































































Bayi [ Ai Long Nhai] meenpingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang