03. Penipu dan Luka

2.7K 202 23
                                    

'Kita diibaratkan Senja dan Fajar, tidak akan pernah bisa bersatu.'
__________________

Tau cerita ini dari mana?

Siap untuk mengikuti kisah mereka dari awal hingga akhir?

Kalian berasal dari daerah mana?

Sebelum membaca folow lebih dulu akun CendolCincau6

Jangan lupa follow akun instagram Cendolcincau6

Jangan lupa follow akun instagram lintang_mataharii

Jangan lupa follow akun instagram bayu_abimyuu

Jangan lupa follow akun tik-tok Cendolcincau6

*
*
*

Suara riuh murid-murid terdengar dilapangan basket. Banyak murid-murid yang memuji dan menyemangati Bayu maupun Langit, ketua geng motor Serigala Hitam sekaligus kapten Basket.

Lintang tersenyum menatap Bayu yang berjalan menghampiri dirinya. "Capek banget, ya?"

Bayu mengangguk. "Tapi capeknya langsung hilang kalau ketemu kamu." gombal Bayu.

"Gombal. Ini minum dulu!" Lintang membuka tutup botol mineral yang ia beli tadi dikantin, kemudian memberikannya kepada Bayu.

Ketika Bayu ingin meraihnya, botol itu sudah tumpah mengenai seragam Lintang. Lintang memekik terkejut, ia menatap tajam Amel.

Amel melotot kaget ketika ia tidak sengaja menabrak Lintang. "Lintang... Aku minta maaf, aku benar-benar gak--"

Lintang menarik rambut Amel kuat hingga gadis itu mendongak keatas. "Gak usah bohong, lo pasti sengaja kan?"

Mata Amel berkaca-kaca. Ia menggeleng pelan. "Aku benar-benar gak sengaja. Tadi aku dikejar Senja."

"Gak usah bohong, bangsat! Lo pasti sengaja kan? Ngaku! Emang dasarnya cewek benalu hanya bisa--"

"Cukup!" sentak Bayu.

Tangan Bayu terangkat melepaskan tangan Lintang dari rambut Amel. "Jaga mulut kamu! Masalah kecil gak usah diperpanjang, lagipula Amel udah minta maaf, dia gak sengaja! Stop untuk bertindak semuanya, kelakuan kamu sunguh sangat kekanak-kanakan!"

Lintang tertegun, matanya memanas. "Gak usah diperbesar?" tanya Lintang, sorot matanya menunjukkan kekecewaan. "Selama ini aku diem aja, aku gak pernah malah. Berkali-kali dia bikin ulah, dan aku masih bisa sabar, tapi enggak kali ini!"

PERISAI PELINDUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang