Ini kisah Lintang Matahari Gayagsha, gadis yang hidup sebatangkara, ibunya meninggal dunia karna depresi akibat ulah ayahnya, dan ayahnya yang meninggal dunia akibat kecelakaan waktu lalu saat menyelamatkan dirinya, sedangkan sang kakak laki-laki ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * *
Bulan menutup pintu kamar mandi dengan kasar, gadis itu begitu kesal ketika melihat berita di grup.
"Cewek gatel! Maksud lo godain pacar gue?"
"Gak usah nuduh tanpa bukti!"
"Tanpa bukti? Jelas-jelas difoto itu sudah jelas, atau jangan jangan lo itu simpenan pacar gue?! Gak laku lo sampai sampai godain pacar orang? Gak usah kegatelan jadi cewek! Udah punya pacar tapi temen pacar sendiri diembat." kesal Bulan, nafasnya memburu.
"Jaga mulut lo! Lo pikir gue suka sama modelan pacar lo, cowok berandalan yang suka membuat masalah." balas Lintang.
Bulan berdecak. "Gak usah ngelak! Ngaku aja, pasti lo selingkuh sama pacar gue kan? Pantas aja Bayu lebih perhatian sama Amel, karena memang dasarnya lo itu murah. Sampah!"
"Lo yang sampah! Datang-datang marah-marah gak jelas, waras lo? Terserah lo mau ngomong apa, gak berguna gue ngomong sama cewek modelan hewan seperti lo!" malas berdebat, Lintang memilih pergi.
Bulan menggeram kesal. "Anjing, monyet, bangsat, tolol, bego! Semuanya ngeselin! Enggak Senja, enggak Lintang, sama sama anak babi!"
****
Karina berjalan menuju kamar sangat putra, dengan sebuah kertas yang ia pegang.
Pintu terbuka, namun dikamar tidak ada sosok Bayu. Karina menggeram kesal.
Wanita itu mengambil handphonenya di tas selempang yang ia pegang. Berkali-kali Karina menelpon sangat putra, namun tak kunjung di angkat.
Suara motor milik Bayu terdengar di luar, segera Karina berjalan keluar kamar Bayu, tatapannya tajam.
