Pagi ini seluruh anggota Red Korvin sudah menyebar di sekitar rumah milik Park Jinsil.Jisoo dan Taehyung sudah masuk kedalam rumah dan memantau keadaan dari Rose.
"Pantas saja Jeff tergila-gila dia sangat cantik" bisik Taehyung.
"Iya,senyumnya sangat manis" balas Jisoo balik berbisik.
"Rose" panggil seseorang membuat Jisoo dan Taehyung Langung bersembunyi.
"Yes mom,aku segera selesai" ujar Rose sedikit berteriak.
Sedangkan di tempat lain Namjoon dan hoesok sedang memasang bahan peledak di bawah mobil milik Park Jinsil.
"Kau pikir dia tidak akan curiga?" tanya Hoseok saat mereka telah selesai memasang bom itu.
Namjoon tersenyum miring, "kau pikir mereka orang bodoh,ini adalah umpan malaikat mencabut nyawa mereka adalah aku yang akan langsung menghampiri bajingan itu" Hoseok hanya diam ia sangat terkejut mendengar pernyataan Namjoon.
"Ayo,biarkan bodyguard mereka menemukan bom ini" ajak Namjoon membuat Hoseok makin bingung dengan rencana Namjoon sebenarnya.
"Apa rencana mu sebenarnya brengsek?" tanya Hoseok yang merasa Namjoon sudah tak sesuai dengan rencana awal mereka.
"Kau akan tahu nanti" balas Namjoon dingin.
"Keluarga Jinsil akan segera berangkat,mereka sepertinya tahu tentang bom itu dan menggunakan mobil lain" ujar Seokjin yang terdengar dari earpice.
"Bagus,kau akan segera mati Park Jinsil" gumam Namjoon,lalu ia menaiki mobil hitam dimana Angela Park yang tak lain adalah Cheyeon dan suaminya Park Junsu juga berada di mobil itu.
"Bunuh mereka jika tidak berhasil Lalisa anak angkat kalian akan aku bunuh saat ini juga" ujar Namjoon menunjukan tab dimana terlihat seorang anak kecil yang sedang di timang oleh salah satu anggota Red Korvin.
Park Junsu menjalankan mobilnya mengikuti mobil dari Park Jinsil,tentu saja Park Jinsil tidak curiga karena memang mengajak keluarga sang adik berlibur ke pantai.
Namjoon menekan earpice nya yang langsung menghubungkannya pada seluruh petinggi Red Korvin itu.
"Saatnya,aku melihat ada enam mobil yang mengawal mereka,lumpuhkan segera" perintah Namjoon"Lalu untuk apa kau meminta ku memasang bom,bodoh" semprot Hoseok yang merasa kerjanya sia-sia.
"Bantu Taehyung dan Jisoo untuk mendapatkan Rose" titah Namjoon mutlak.
Mobil mereka terus melaju sedangkan di tempat yang cukup tinggi sudah ada Yoongi, Jeff,Jungkook,Joy,dan Seulgi yang memantau mereka.
"Akan ku lumpuhkan mobil hitam itu" ujar Joy percaya diri.
"Kalau kau tidak buta semua mobil mereka itu berwana hitam,nona Joy" balas Jeff kesal.
"Aku tahu itu,aku juga bisa melihat mobil mana yang di tumpangi si pirang" sarkas Joy tak terima.
"Jaga mulutmu,dia adalah Rose panggil namanya" sinis Jeff sedangkan Seulgi dan Jungkook hanya diam memperhatikan.
"Diam,Namjoon Hyung sedang bicara" ujar Jungkook saat mendengar suara Namjoon.
"Tembak sekarang" perintah Namjoon langsung menjadi cambuk bagi mereka.
"Kau menembak apa bodoh?" desis Yoongi saat melihat peluru Jungkook itu meleset.
"Hai mobil putih itu menghalangi" ujar Jungkook membela diri.
"Namjoon akan menyesal mempunyai calon adik ipar seperti mu, menembak saja tidak becus" sarkas Yoongi.
"Aku akan marah Hyung dan jangan ajak aku bicara" ujar Jungkook merajuk.
Mereka mulai membidik keenam mobil anggota Black Rose itu dengan membabi buta.Sedangkan Namjoon mulai menembak ban mobil dari Park Jinsil hingga mereka kehilangan arah.
"Biarkan mobil itu menabrak lalu ambil Rose" perintah Namjoon.
Mobil Park Jinsil mulai tak terkendali dan akhirnya menabrak pembatas jalan lalu mobil itu hitam itu terbalik membuat,Taehyung yang melihat itu langsung menghentikan mobilnya dan Jisoo langsung keluar menyelamatkan Rose yang sudah tak sadarkan diri sebelum mobil itu meledak.
Tak lama mobil dari Park Junsu berhenti,"Pergilah dan bawa anak itu rawat dengan baik sebelum Jeff mengambilnya " perintah Namjoon lalu memberikan kode pada Jisoo untuk menyerahkan Rose pada paman dan bibinya.
"Oh Tuhan,semoga kau tempatkan mereka di nereka,amien" ujar Hoseok seraya menyatukan tangannya di dada.
"Minta Lion untuk membawa mereka ke rumah sakit setidaknya kita harus menghormati calon mertuaku Jeff ini" perintah Namjoon lalu pergi menaiki SUV yang dibawa oleh Seokjin.
"Jennie sudah sadar,dia sedang histeris,dia membutuhkan mu" ujar Seokjin.
Namjoon hanya diam hingga mereka tiba di rumah sakit dimana Jennie di rawat,ia langsung berlari memasuki ruangan Jennie.Ia melihat Jennie yang hanya diam memandang kosong tembok di hadapannya.
"Gummy" panggil Namjoon pelan seraya mendekat dan memeluk Jennie erat.
"Aku mau mati,anakku mati,appa juga mati,aku juga mau mati oppa" lirih Jennie membuat Namjoon merasa sesak seketika.
"Jangan tinggalkan aku Gummy,cukup mereka jangan kau" balas Namjoon dengan suara tercekat menahan tangis.
"Kita berjuang bersama" lanjut Namjoon.
Jennie menatap Namjoon dan mengusap wajah pria itu dengan tangannya yang terasa dingin.
"Bagaimana bisa berjuang,aku saja sudah kalah?" ujar Jennie."Pergilah aku mau istirahat" kata Jennie lalu melepaskan pelukan Namjoon dan berbaring membelakangi suaminya itu.
"Pulanglah Namjoon,biarkan Jennie tenang lebih dulu aku dan Seungwan sudah meminta psikolog untuk menangani Jennie" ujar Joohyun yang baru saja masuk berasa Seungwan.
"Dia masih terguncang,berikan dia waktu" sambung Seungwan.
Namjoon mengalah dia mengecup pucuk kepala Jennie, "aku tunggu di depan Gummy" bisik Namjoon.
Jennie berbalik setelah mendengar pintu tertutup,"Aku ingin ke Jeju sekarang jangan beritahu Namjoon"
........
Sedikit lagi tamattt...jangan lupa vote sama komen love you alll
Rianiani
KAMU SEDANG MEMBACA
Trap With Mafia|| NAMJEN
RomanceJennie Kim seorang dokter hewan harus teejebak dengan seorang pria asing yang mengakuinya sebagai tunangan pria yang sialnya sangat tampan itu. Misterius,tampan,dan bisa membuat Jennie panas dingin ketika pria itu tersenyum padanya. Begitulah kesan...