Kembali lagi
Belum revisi ya
Selamat membaca
.
.
.
.Dihadapan Aira kiri telah terisi penuh makanan seafood. Julian takjub dengan apa yang dipesan karyawannya. Banyak sekali. Dia tidak rugi, cuman siapa yang akan menghabiskan ini semua.
"Kau yang akan menghabiskan ini semua?". Tanya Julian.
"Tidak lah. Saya mau bapak juga makan. Tadi cuman makan lele kan, jadi sekarang makan nasi juga". Perhatian sekali karyawan ini. Ada maksud terselubungkah.
"Saya tidak mau". Tolak Julian. Aira menatap Julian. Jangan ngaco, tidak mungkin dia menghabiskan ini semua sendiri.
"Bapak harus makan juga pokoknya. Kalau ga nanti saya suapin". Aira hanya bercanda. Tidak mungkin dia menyuapi bosnya. Jangan harap.
"Oke. Suapi saya, jangan ingkar janji". Kan. Aira bilang ini bercanda, bukan beneran. Siapa yang rugi sekarang. Dia yang bisa menyuapi bosnya atau bosnya yang disuapi karyawannya. Tidak lucu pikir Aira.
"Beneran pak? Saya cuman bercanda".
"Janji ya janji". Oke sudah final. Aira tidak bisa menolak.
Mereka akhirnya makan berdua dengan Aira yang menyuapi Julian. Satu sendok. Bayangkan, bos dan karyawan makan bareng dengan satu sendok. Tidak ada di list keinginan Aira, ini diluar rencana. Aira sempat ingin mengganti sendok, tapi dicegah Julian. Katanya jangan nambah kerjaan tukang cuci. Hei mereka memang kerjanya nyuci.
"Bapak kenapa ikut kencan buta. Ga laku ya? Atau cuman buat main-main?". Pertanyaan Aira membuat Julian mulai membuka aib keluarganya. Kenapa aib, saya juga tidak tau.
"Mama saya memaksa. Pengen saya cepet nikah. Bukannya ga laku. Saya tampan dan kaya seperti ini siapa yang tidak mau". Percaya diri sekali bosnya ini. Memangnya Aira mau. Jelas mau lah hahaha.
"Terus kenapa ga cari sendiri, terus nikah, terus udah deh ga kencan buta lagi". Pikir Aira segampang itu kan. Katanya tampan dan kaya.
"Kau mau nikah dengan saya". Gerakan Aira terhenti. Ini sendok sudah didepan mulut. Jangan bikin salting.
"Bapak gila ya. Saya ini karyawan bapak loh". Jangan heran dari tadi Aira panggil Julian bapak. Karena sepertinya lebih cocok bapak dari pada tuan. Sempat kena teguran Julian, tapi Aira keras kepala.
"Bagaimana kalau kamu panggil saya mas aja". Kenapa mengalihkan topik sih. Dan ini pertanyaan random banget.
"Kenapa memangnya pak. Bapak kan bos saya".
"Ini diluar jam kerja. Kau bukan karyawan saya lagi".
"Ta...
"Mas. Udah titik. Panggil saya mas". Peraturan baru lagi. Udah peraturan yang keberapa lagi ini.
"Baik lah, m..mas". Julian tersenyum tipis. Sungguh, Aira merasa aneh dengarnya.
"Kau tau. Aku tidak bisa menikah begitu saja". Jelas Julian. Aira heran dengan bosnya. Apa yang kurang darinya.
"Ada janji yang perlu aku jalankan. Dan itu privasiku, kau tak perlu tau". Ternyata soal rahasia hidupnya. Janji apa sampai tidak boleh diumbar. Oke, bukan ranah Aira untuk mengetahui lebih dalam. Ia cukup memahami saja.
"Ibuku selalu membebaskan anaknya memilih. Dia engga mau anaknya bakal terkekang. Jadilah saya seperti ini. Masih jomblo dari dulu". Aira menjelaskan kisah hidupnya, hanya sedikit. Tapi bisa disalah artikan.
"Kau ngasih kode atau bagaimana". Aira salah bicara sepertinya. Aira menenangkan kepanikan dengan minum es tehnya.
"Bukan gitu pak". Aira mendapat pelototan dari orang sebrang. Salah panggil saja langsung mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERATURAN BARU (Posesif Boss)
General FictionIni bukan cerita cinta masa remaja yang sedikit-sedikit tawuran. Ini cerita soal dua manusia yang dipertemukan karna tempat dan disatukan oleh waktu. Julian Megan merupakan salah satu pimpinan perusahaan yang sedang mengincar salah satu karyawatiny...