Haii ketemu lagi
Gimana kabarnya
Cerita ini belum direvisi ya
Selamat membaca.
.
.
.Kapan spesial someone itu datang ?
.
.
.Banyak tumpukan berkas yang harus diselesaikan hari ini. Tim kreatif hanya bisa pasrah dengan kerjaan dari atasannya. Yang penting kalau lembur ada gaji tambahannya. Impas dengan apa yang mereka dapat.
Waktu menunjukkan pukul delapan malam. Mereka mulai mengemasi barang-barang dan bersiap pulang. Aira ingat dengan janji bersama bosnya untuk belanja bahan. Sebenarnya ia risih jika sering berdekatan dengan bosnya, apalagi hampir setiap hari. Bagaimana nanti jika para rekan kerjanya bertanya.
"Ra, kamu pulang sama siapa. Bareng yuk. Aku mau ajakin makan malam". Febian ini tidak ada capeknya untuk mendekati Aira. Berkali-kali Aira tolak, tapi tetap saja.
"Maaf kak. Aku udah ada janji sama temen buat makan bareng". Aira memilih berbohong jika menyangkut bosnya. Bisa jadi skandal kalau dia jujur.
"Baiklah, besok lagi kita makan malam barengnya". Febian pun keluar dengan muka datar. Gagal lagi pikirnya.
Aira menghubungi nomor di handpone jika ia telah selesai lembur. Dengan cepat orang itu membalas akan menyusul kebawah.
Bukannya menunggu dilobby kantor, Aira memilih menunggu di cafe sebrang, tidak mungkin dia menunggu di kantor. Aira harus menjaga jarak dan menjaga namanya.
Mobil sedan hitam terparkir didepan cafe. Aira segera menghampiri sebelum sang empu keluar. Tapi sayang. Mobil itu sangat familiar dimata orang, apalagi gerakan Aira sedari tadi dipantau seorang dari dalam. Orang itu tersenyum miring.
"Buru-buru sekali kau, sudah tidak sabar eh". Tanya Julian meledek.
"Bukan begitu, ini sudah malam dan saya harus cepat istirahat". Aira lebih takut lagi jika pulang larut dan membuat orang rumah khawatir. Selain itu juga, Aira takut berdekatan dengan bosnya ini.
"Baiklah kita percepat belanjanya". Mereka pun menikmati perjalanan ke supermarket terdekat. Jam segini tidak mungkin ada pasar yang masih buka, apalagi dirinya sedang bersama bosnya. Mana mau diajak berdesakan di pasar.
Merekapun sampai di supermarket dan langsung menuju tempat bahan makanan, tidak lupa Julian yang mendorong troli. Aira sempat mencegah, agar dirinya saja yang mendorong, tidak sopan sekali jika bosnya yang dorong, sedangkan karyawannya asik jalan sambil memilih bahan makanan. Tapi sebenarnya enak juga ya kalo ada asisten seperti ini pikir Aira.
"Mau dimasakin apa pak?". Tanya Aira sambil memilih bumbu dapur. Dia tidak sadar bahwa bosnya tengah memelototi dirinya. Hanya perihal panggilan, camkan itu!.
"Ayam kecap sepertinya enak". Jelas Julian. Bayangan dia tertuju pada masakan ayam kecap buatan mamanya, enak banget pasti.
"Tapi sama sayur ya, bikin cap cay aja gimana?". Julian hanya mengangguk menuruti Aira.
Mereka mulai mengambil beberapa bahan sesuai kebutuhan resep Aira. Karena Julian tidak paham akan perbumbuan dan sejenisnya, ia hanya mengikuti langkah Aira kemanapun ia jalan. Tumben tidak protes bosnya ini.
Saat ini Aira sedang berusaha mengambil kecap yang letaknya cukup tinggi bagi Aira. Sedikit lagi bisa meraih kecap itu, tapi lagi-lagi gagal. Ingin meminta tolong kepada Julian, tapi tidak enak. Tapi siapa sangka, bosnya sangat peka.
"Minta tolong sama yang lebih tinggi kan bisa". Ucap Julian meraih kecap bermerek burung dengan nada sombongnya. Aira memalingkan wajahnya kesal. Sombong sekali. Jangan harap Aira terpesona dengan kelakuan bosnya ya.
![](https://img.wattpad.com/cover/246770329-288-k356672.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERATURAN BARU (Posesif Boss)
General FictionIni bukan cerita cinta masa remaja yang sedikit-sedikit tawuran. Ini cerita soal dua manusia yang dipertemukan karna tempat dan disatukan oleh waktu. Julian Megan merupakan salah satu pimpinan perusahaan yang sedang mengincar salah satu karyawatiny...