GV. 1

3.1K 219 2
                                    

"Haah... akhirnya satu buku selesai juga.
Tapi masih ada dua buku lagi yg harus aku baca!! Arrgggh!" gerutu Renjun sambil membanting untuk menutup buku literaturnya.

"Kenapa juga profesor Jaehyun harus menugaskan para muridnya membaca buku literatur setebal dan sebanyak ini dalam waktu yg begitu singkat!?? aku yakin ujian semester kali ini benar-benar akan membunuhku.." pemuda manis itu menelungkupkan wajahnya yg nampak kelelahan itu di lipatan kedua tangannya di atas meja.

Merasa bosan namun belum ingin melanjutkan tugas bacaannya itu Renjun mencoba mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar, hingga sorot matanya berhenti di sebuah rak buku kecil yg berada disebelah ranjang tidurnya. Rak buku itu dipenuhi buku-buku dongeng masa kecilnya yg sudah lama tidak pernah ia baca lagi ──atau lebih tepatnya sengaja ia hindari.

"Ah.. aku rindu masa dimana aku bisa membaca apapun yg aku mau hanya untuk sekedar bersenang-senang bukan untuk mengerjakan tugas..." batin Renjun.
Ia merasa ingin sekali membaca kembali setidaknya salah satu buku dongeng itu.

"Asalkan aku tidak membaca kata yg berbahaya dengan keras tidak apa-apa kan? tidak ada yg aku butuhkan saat ini lebih dari ingin membenamkan otak ku yg sudah mengebul ini kedalam cerita dongeng." Kemudian Renjun bangkit dari kursi belajarnya, menghampiri rak buku kecil tersebut dan mengambil dua buku dongeng yg tersimpan rapi disana.

Sambil mendudukkan dirinya di atas ranjang, Renjun mulai menimang-nimang buku mana yg harus ia baca. "Apa aku harus memanggil kelinci putih dari buku Alice In Wonderland untuk duduk di pangkuanku? hmm atau ku panggil saja jin lampu dari buku Aladdin ini agar dia bisa memunculkan aktor Woo Dohwan untuk menyemangatiku belajar disini?"

Renjun bertanya-tanya pada dirinya sendiri sambil membayangkan hal tersebut dan tanpa sadar hal itu membuat ia jadi tersenyum-senyum sendiri dengan hati berdebar hingga menjatuhkan badannya ke ranjang dan menenggelamkan wajahnya kedalam bantal sambil berteriak kecil, "Arghhh aku justru bisa semakin gila nantinya."

Sampai kemudian kenyataan kembali menamparnya. "Tidak. Aku seharusnya tidak melakukan keduanya. Aku sudah berjanji untuk tidak melakukan hal ini lagi." Renjun menghela nafasnya keras sebelum melanjutkan ucapannya, "Ya... membaca dengan keras adalah hal yg berbahaya."

Renjun memahami hal tersebut lewat cara yg keras sewaktu kecil dulu. Tidak sengaja memanggil dan membangkitkan berbagai macam hewan liar sewaktu ia berumur 7 tahun, sudah sangat cukup untuk membuatnya mengalami trauma dan membuat kedua orangtuanya khawatir akan kemampuan yg anaknya itu miliki.

Memori sewaktu liburan musim panas bertahun-tahun yg lalu itupun kini kembali teringat di otaknya.

Flashback on.

Di salah satu hari libur musim panas, seorang anak kecil laki-laki berumur 7 tahun sedang asik membaca berbagai macam buku-buku anak ditemani bersama mamanya, sedangkan sang papa sedang menonton TV disebelah mereka.

Tiba-tiba saja muncul cahaya putih yg begitu menyilaukan dari salah satu buku yg tengah dibaca Renjun itu. Kemudian ketika cahaya putih itu perlahan menghilang, perlahan pula muncul beberapa sosok-sosok yg diduga keluar dari buku tersebut.

Pertama muncul seekor kura-kura, kemudian rusa, kuda, hingga seekor beruang. Rusa dan kuda itu berlarian kesana-kemari mengacaukan seisi rumah. Sedangkan beruang itu memakan seekor kucing peliharaan keluarganya dengan brutal. Untungnya papa Renjun adalah seorang polisi, ia berhasil menjaga keselamatan keluarganya dan berhasil menghalau hewan-hewan liar itu keluar dari rumahnya yg kemudian selanjutnya diatasi oleh pihak yg berwajib.

Kedua orangtuanya sempat tidak percaya dengan fakta yg baru saja mereka lihat, anak semata wayangnya baru saja membuat segalanya yg dibaca dari buku dengan suara keras menjadi hidup. Fakta tersebut terlalu mengejutkan dan membingungkan untuk mereka percayai. Namun fakta tetaplah fakta, demi menjaga keselamatan anaknya juga keluarga itu, orangtua Renjun merasa lebih baik bagi Renjun untuk tidak pernah menggunakan kekuatan magisnya itu lagi ataupun sekedar menunjukkannya kepada orang lain selain keluarganya, untuk selamanya.

Good Villains 𖨂 Jaemren, Hyuckren, NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang