GV. 8

705 109 1
                                    

"Sebaiknya cepat kita kejar dia sebelum semakin jauh." ujar Renjun.

Dengan segera ketiganya pun berlari menyusul ke dalam lorong Gang tersebut. Tidak terlalu jauh dari sana, tepatnya di ujung jalan keluar Gang yg tembus ke jalan besar lainnya, terdapat beberapa food truck yg terparkir berjejer di pinggir jalan.

Jaemin melengkungkan sebelah alisnya dan tersenyum geli, "Biar ku tebak, The Big Bad Wolf sedang kelaparan."

Yang disauti pria mungil di sampingnya, "Jangan menyebutnya seperti itu Jaem, dia bilang dia tidak suka panggilan itu." Jaemin hendak membuka mulutnya kembali untuk membalas, tetapi Jeno menyuruhnya berhenti dengan salah satu tangan terangkat.

"Tidak bisakah kau tutup mulutmu itu sekali saja?" kata si Raja Salju dengan gestur sebelah tangannya mengorek telinganya seolah merasa muak dengan mulut si Kapten Bajak Laut itu yg sering sekali berbicara untuk hal yg tidak penting menurutnya.

Melihat adanya hawa-hawa perkelahian yg akan muncul, Renjun memilih untuk segera menghentikan mereka. "Oke, cukup. Kalian berdua diam di sini, aku akan mencari Haechan."

Dengan itu si pemuda manis bergegas mencari Haechan, namun baru empat langkah diambilnya ia barbalik lagi menghampiri keduanya karena teringat sesuatu untuk disampaikan. "Dan sebisa mungkin cobalah untuk tidak menarik- ugh, perhatian yg tidak diinginkan dari sekitar." sambungnya dengan suara yg lebih pelan, lalu hendak kembali pergi, tetapi Jeno justru menahan lengan kirinya.

Raja Salju itu sedikit berdesis dan membalas, "Jangan memerintahku." Sedangkan Jaemin menjawab, "Perhatian yg tidak diinginkan? Tapi aku suka perdebatan yg manarik." sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan menyeringai senang.

Mendengar respon keduanya Renjun hanya dapat tersenyum masam dan memilih untuk tidak memperpanjangnya karena untuk saat ini jauh lebih penting untuk mengejar si Wolf Man. Pemuda manis itu mulai menyusuri pinggiran jalan melihat satu persatu di antara tiga food truck yg ada──mencari keberadaan pria tan berkaki jenjang dengan coat berwarna hijau army yg memiliki beberapa sobekan di ujungnya tanpa kaos apapun di bagian dalamnya.

Sampai indera penciumannya mencium sebuah aroma yg begitu menarik, aroma daging panggang lezat yg berasal dari salah satu food truck yg menyajikan burger. Tidak menemukan Haechan di antara beberapa pengunjung di sekitar food truck burger tersebut, Renjun hendak berjalan ke food truck selanjutnya sebelum ujung matanya menangkap seperti ada siluet sesuatu atau mungkin seseorang di bagian belakang food truck burger tersebut.

Pemuda manis itu pun berjalan ke arah belakang food truck burger itu, dan yg ia temukan adalah Haechan yg tengah sibuk mengotak-atik gembok kunci pintu belakang food truck burger tersebut dengan punggungnya menghadap Renjun sambil menggumamkan sesuatu yg tidak terlalu dapat pemuda manis itu dengar. Sangat sibuk dan begitu fokus untuk membobol food truck burger tersebut bahkan sampai tidak menyadari adanya Renjun yg sudah berdiri tepat di samping kanannya.

"Apa yg hendak kau coba lakukan, hah?!" cegat Renjun dengan suara yg dipelankan karena takut seseorang akan mendengar, menghampiri, dan mencurigai mereka. Ya walaupun aksi si Manusia Serigala di depannya saat ini memang sudah sangat pantas untuk dicurigai.

"Kau ingin mendobraknya?! Apa kau sudah gila?" lanjut kembali si pemuda manis masih dengan suara bisikannya.

Akhirnya Haechan pun menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke arahnya sebentar, "Urusi masalahmu sendiri. Jangan menghentikanku atau justru dirimu lah yg akan ku jadikan makanan." lalu dia kembali mengotak-atik gembok tersebut. Sebelum sebuah loud growl terdengar dari perutnya, membuat si Wolf Man segera memalingkan wajahnya ke sembarang arah──kemanapun asal pemuda mungil di sampingnya ini tidak dapat melihat wajahnya──sambil mendengus kecil.

Good Villains 𖨂 Jaemren, Hyuckren, NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang