GV. 16

532 89 4
                                    

"Jadi, apa yg diinginkan tuan rumah kita yg murah hati ini untuk makan malam?" tanya Jaemin.

Pemuda mungil itu terlihat berpikir sejenak, "Kebetulan aku punya banyak nasi, jadi bagaimana kalau nasi goreng kimchi? kalau mau kamu bisa tambahkan daging ayam juga, ada di lemari es."

Haechan yg sedari tadi nampak tidak tertarik, seketika berubah menjadi terlihat semangat. "Ayam?!"

"Ah, ini bahan dan cara membuatnya." ujar Renjun sembari memperlihatkan layar smartphonenya yg menunjukan hasil pencarian tutorial membuat nasi goreng kimchi kepada ketiganya.

Si kapten bajak laut dan manusia serigala sama-sama mendekat, membaca isi layar smartphone itu dengan seksama. Kemudian Jaemin dan Haechan dengan cepat mulai memasak, sedangkan Jeno dengan enggan baru bergabung menghampiri keduanya semenit kemudian. Maklum saja sebagai seseorang yg berasal dari kalangan bangsawan mungkin raja salju itu memang tidak terbiasa memasak, jangankan untuk orang lain, untuk dirinya sendiri pun bisa diyakini pastinya mereka memiliki sekelompok koki kerajaannya sendiri.

Renjun duduk bersandar, menunggu sembari melihat ketiganya memasak──yg sesekali diselingi bertengkar. Setelah cukup lama akhirnya kini pemuda mungil itu dapat menempatkan ketiganya untuk bekerja-sama dan memberikan dirinya waktu istirahat.

Tiga puluh menit kemudian, makanan itu telah selesai dimasak dan siap disajikan. Renjun mulai mencicipinya, ia menggigit makanan itu dengan cukup ragu di awal, yg ternyata rasanya cukup lezat untuk orang-orang yg baru pertamakali mencoba memasaknya.

"Wow, ini cukup enak!" kata si pemuda mungil sembari melahap sepiring nasi goreng kimchinya dengan semangat.

"Hahaha! Tentu saja!" sahut Jaemin mengusap ujung hidungnya sendiri dengan dagu yg terangkat tinggi.

"Meskipun sebenarnya itu akan selesai lebih cepat jika Jeno mau menggunakan sihirnya." sambungnya.

Mendengar itu Jeno langsung meletakan sendok miliknya dengan suara dentingan keras dan raut wajah tidak senang.

Cling!

"Sihirku menjadi lemah di dunia ini. Aku lebih suka menyimpan sisa sihir yg ku miliki di sini untuk keadaan penting dan darurat, dibanding untuk hal sepele." hardiknya.

Haechan mendengus, sembari mengunyah ia menengok ke arah Jeno, menggelengkan kepalanya sambil membalas, "Alasan. Alasan."

Jaemin dan Haechan terkekeh lalu kembali melanjutkan makan, sedangkan Renjun masih memperhatikan Jeno yg terlihat merenung beberapa saat sebelum melanjutkan makannya perlahan, membuatnya merasa khawatir. Pasti sulit bagi Jeno tiba-tiba harus terdampar di dunia lain yg begitu asing, sedangkan satu-satunya senjata yg ia kuasai──kekuatan sihir esnya── perlahan seperti menghilang.

"Aku jadi merasa tidak enak.. apa ada sesuatu yg bisa aku lakukan untuk membantunya.." pikir si pemuda manis.

" pikir si pemuda manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Good Villains 𖨂 Jaemren, Hyuckren, NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang