GV. 4

1.1K 155 3
                                    

Hingga kemudian pusaran es yg berputar-putar muncul di depan keduanya. Angin kencang perlahan mereda seiring dengan adanya sosok tinggi, bersinar, dan tampan yg melangkah keluar dari pusaran berwarna biru bercampur putih itu. Renjun tertegun dengan mulut terbuka ketika melihat kemewahan dari fitur wajah sosok yg baru saja ia panggil ke dunianya itu.

"Siapa dia? Apa dia yg mengendalikan badainya?"

BRUK!!!

Tiba-tiba, seseorang terjatuh dari arah langit-langit dengan teriakan yg keras dan mendarat dengan wajah yg lebih dulu mengenai tumpukan salju tebal di lantai. "What the heck!? Kenapa dia berpakaian seperti bajak laut?".

Sosok yg baru saja terjatuh itu pun bangkit mendudukkan dirinya dengan sebuah seringai mempesona. "Oh woah.. dia cukup tampan, tapi aku lebih tampan." sambung Renjun kembali dalam hatinya, sedikit merasa iri dengan ketampanan para sosok yg kini muncul di hadapannya.

Pencahayaan yg redup di dalam ruang perpustakaan saat ini menyebabkan mata siapapun dapat dengan mudah menangkap suatu kilau pantulan cahaya darimana saja. Termasuk ketika Renjun melihat adanya kilau pantulan cahaya dari sebuah kait tajam mematikan──hook── yg mencuat dari lengan baju ketika pria tersebut sedang membersihkan pakaiannya dari salju yg menempel. Melihat itu Renjun yg masih berada di bawah meja pun terkesiap, "Tunggu. Jangan-jangan dia itu──"

BRAK!!!

Belum selesai dengan asumsinya, si pemuda manis kembali dibuat terkejut dengan kemunculan sosok lain. Benturan keras tersebut sempat terasa mengguncang dinding perpustakaan saat sesosok pria lainnya dengan brutal menerobos pintu masuk perpustakaan lantai dua. Melihat keadaan situasi yg dirasanya semakin aneh, Renjun pun memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyian kecilnya itu.

Sosok itu sejenak menatap ke sekeliling dengan raut bingung, sebelum menunjukkan taringnya sambil menggeram.

GGRRR.

"Ya Tuhan apalagi sekarang... Manusia serigala..?" batin si pemuda manis dengan rahangnya yg hampir terjatuh.
Renjun terus melihat bolak-balik ke arah tiga orang sosok asing tersebut, orang-orang itu jelas bukanlah apa yg Renjun maksudkan untuk ia bacakan agar hidup.

"Dasar bocah bodoh! Bisa-bisanya kau mengacaukan bentuk pemanggilan yg sesederhana itu!?!" saut tiba-tiba dari si sosok berjubah hitam yg berdiri tidak jauh dari Renjun dengan berteriak. Yang membuat ketiga sosok asing yg baru muncul itu serempak berbalik ke arah sosok berjubah hitam.

Ketiganya tampak marah, terutama sang wolf-man kedua matanya terlihat membesar dan dipenuhi amarah, "KAU!!!" teriaknya.

"Ya, ini aku. Betapa cerdiknya dirimu." jawab si sosok berjubah hitam dengan nada sarkas.

Sosok yg diduga adalah seorang Kapten Bajak Laut beranjak berdiri dengan sebuah senyuman yg ia tujukan untuk si sosok berjubah hitam, namun jelas terlihat sebuah sorot dinginlah yg kedua matanya berikan. "Jadi kau masih saja belum mati ya hingga sejauh ini. Tidakkah otakmu itu juga berfikir bahwa sudah cukup untuk ikut campurnya ?"

Yang dibalas si sosok berjubah hitam dengan tawa kerasnya, "Sudah cukup katamu? Hahahah dengar ini, aku baru saja memulainya. Dan terimakasih kepada Huang Renjun, karena berkat dia aku akan segera berhasil melakukan hal yg lebih dari sekedar ikut campur."

Pria dengan fitur wajah yg dipenuhi kemewahan pun melangkah maju, mengangkat salah satu tangannya, dengan pembawaan yg begitu berkarisma penuh wibawa──jelas orang ini seperti berasal dari keluarga-keluarga bangsawan atau bahkan mungkin dari keluarga kerajaan itu sendiri. Potongan-potongan kepingan es bergerigi bergerak berputar-putar di sekitar tangannya yg terangkat. Kemudian sosok berjubah hitam itu kembali tertawa dan mengangguk, "Ah.. jadi paduka Raja Salju ini masih bisa menggunakan kekuatan sihirnya disini ternyata."

Good Villains 𖨂 Jaemren, Hyuckren, NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang