6. Melepas Rindu~

85 5 0
                                    

@Choco_late🍫

Chapter 6.
_Melepas Rindu_

_Melepas Rindu_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Sudah beberapa bulan ini ayah afdhan, jarang sekali di rumah. Tepatnya bulan November semalam.
Namun sekarang, di bulan ini, ayah Afdhan berniat mengambil cuti untuk pulang kerumahnya dan berkumpul kembali bersama istri dan anak perempuan satu-satunya.


"Assalamualaikum".

"Waalaikum salam". Jawab orang rumah.

'Cklek'. Pintu berwarna putih itu terbuka.

"Papa!". Pekiknya

"Naya kangen papa, kok nggak ngabarin sih pa?". Tanyanya sekaligus memeluk erat tubuh sang ayah.

"Ya, biar jadi suprise dong." Balasnya memeluk tak kalah erat.

"Hm, masuk yuk pa, bunda di dalam lagi masak". Ajaknya

"Ok".

Saat memasuki rumah denga nuansa warna putih itu, Afdhan dapat mencium aroma sedap yang sudah pastinya berasal dari arah dapur.

Naya yang tau pun hanya memberi kode kepada sang ayah untuk memberi kejutan kepada sang ibunda. Sedangkan ia akan menunggu di ruang tamu.

Afdhan berjalan ke arah dapur dengan pelan pelan, dan berdiri di belakang sang istri sambil memeluk pinggangnya. "Eh, siap-a". Belum sempat ia melanjutkan kalimatnya Ami segera membalikkan badan saat tau sebuah tangan kekar sedang memeluk erat pinggangnya.

"Ayah?". Kagetnya

"Assalamualaikum bunda". Cengir ayah Afdhan.

"Ayah, ih kok pulang nggak bilang bilang?".

"Ya! Biar jadi suprise untuk bunda".

"Huh! Ada ada aja". Kesal bunda Ami.

"BUNDA, UDAH MASAK BELOM, ANNA LAPER NIH!". Teriak Naya dari ruang tamu

kedua orang tua itu hanya terkekeh kecil dengan sikap anak perempuan satu satunya itu.


****

Usai keluarga ini melepas rindu satu sama lain. Akhirnya mereka memutuskan untuk makan malam bersama, bagi Naya ini adalah malam spesial untuknya, karena kembalinya sang ayah yang sudah lama ia tunggu.

"Papa, kapan balik?". Tanya Naya memulai obrolan malam ini.

Laki laki yang di tanyai itupun, sedikit bingung dengan pertanyaan sang anak. Namun tak urung ia menjawabnya sambil tersenyum.

"Kenapa? Papa nggak bisa lama lama disini ya?".  Tanya Afdhan balik.

"B-bukan gitu maksud Anna, mungkin kali ini papa lebih lama di sini dari pada bulan lalu". Jelasnya

Felicity [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang