@Choco_late🍫
Chapter 11.
_Salah paham_
****Siang ini, El duduk melamun di sofa ruang tamu . Sediki merasa bosan berada di rumahnya. Ia pikir dengan ia yang bolos hari ini, dapat sedikit membuatnya merasa tenang. Tapi nyatanya. 'TIDAK. Berbeda jauh dengan apa yang dipikirkannya.
Ia jadi teringat dengan Naya, bagaimana kabarnya sekarang?, Selepas ia yang saling mengirim pesan dengan Naya semalam. El tidak tau lagi tentang perempuan itu.
Dan andai saja Juan sama Garel, ada disini, mungkin waktu bolosnya kini, tidak terlalu monoton.
Lamunan El buyar, saat ia melihat kakaknya Eva sudah rapi dengan tas selempang kecil di bahunya. El mengeryit bingung, 'kemana kakaknya ini, masa baru pulang malah pergi lagi.
"Kak, mau kemana?". Tanya El membuat Eva menghentikan langkahnya.
Ia berbalik menatap adiknya yang sedang menatap polos dirinya. Menggemaskan sekali'.
"Keluar bentar,". Jawab Eva dan kembali melangkah.
"Ngapain?". Tanya El sekali lagi, dan kembali membuat Eva menghentikan langkah.
"Ck, buat beli keperluan kakak lah, sama keperluan dapur". Jawabnya berusaha sabar.
Sedangkan El hanya ber--oh saja. Dan tidak ada niat untuk bertanya lagi. "Gue ikut ya, bosan di rumah Mulu!". Ujar El yang sudah berdiri dari duduknya dan mendahului Eva keluar rumah.
Eva hanya menatap adiknya cengo, dan setelahnya geleng-geleng kepala karena sikapnya. "Raden, nggak ganti baju dulu?". Tanya Eva saat menelisik penampilan El.
Mendengar ucapan Eva, El memperhatikan penampilannya dari atas sampai bawah. "Nggak usah, gini aja buat beli keperluan doang kan!". Jawabnya merasa sudah pas dengan penampilannya kini.
Lagi lagi Eva hanya geleng-geleng kepala. Melihat penampilan adiknya, memang tidak ada yang salah, dengan baju kaos Hitam polos, dan celana pendek selutut berwarna 'Mocca. Memang pas untuk pakaian rumahan. 'Tapi kan..ah! Sudahlah lagian walaupun dengan pakaian seperti itu adiknya tetap Manis kok. eh! Atau tampan?. Entahlah, manis dan tampan itu hanya beda tipis.
****
Berbeda halnya dengan El yang memilih jalan jalan bareng kakaknya. Upss! Membeli keperluan rumah maksudnya. Di sekolah SMA Bayangkara, tepatnya pada dua orang siswa dan siswi ini. Terlihat melamun dengan sesekali mengaduk minuman di hadapannya kini.
Yap! Mereka tak lain dan tak bukan adalah Naya, terra, dan dua sahabat karib El. Siapa lagi kalau bukan Juan dan Garel. Sudah sepuluh menit mereka duduk dikantin ini. Tapi masih sama sama bungkam. Tanpa Ada yang mau memulai pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity [On Going]
Ficção AdolescenteBRAKK... "Aww..". Ringisnya. Naya yang belum sepenuhnya sadar berada di atas tubuh orang itu, hanya bisa meringis menahan sakit di dahinya karena terbentur dengan hidung orang yang di tindihnya itu. "Aduh, sakit banget dahi gue, lecet nih kayaknya"...