@Choco_late🍫
Chapter 8.
_Detik detik, El merajuk_****
Hari ini adalah hari dimana seluruh siswa siswi akan mengadakan upacara bendera. Hari yang sangat melelahkan bagi mereka.
Di depan sana terlihat kepala sekolah SMA Bayangkara masih setia memberikan ceramahnya kepada semua siswa siswi yang di sana.Ia berdiri di atas podium dengan tegas, seolah tidak mendengar suara bisik bisik dari para siswa siswi yang mulai gerah, dan malas untuk terus berdiri mendengarkan arahannya.
Berbeda dengan Naya dan terra yang kini lebih memilih mengipasi wajahnya dengan tangan akibat cuaca yang sedikit terik hari ini. Terlihat di sebelah barisan anak laki laki, El malah asik dengan usahanya sendiri.
ia terlihat sibuk mencolek bahu teman laki laki sebayanya yang berbaris didepannya. Dan ketika orang yang dia colek tadi beralih menengok kebelakang tempat dia berdiri, El malah terlihat pura pura ' bego. Dengan mengangkat kepalanya keatas seolah olah lagi memandangi burung walet yang lagi beterbangan.
"Indah banget ciptaan Allah". Gumamnya pelan, agar laki laki didepannya ini tidak menaruh curiga kepadanya.
Saat laki laki yang jadi korban keusilan El tadi kembali beralih menghadap ke arah podium, El malah menahan mati Matian tawanya agar tidak di dengar oleh para guru piket. "Asik juga jailin orang, tapi kalo jailin Anna asik juga nggak ya!". Batinnya yang malah memikirkan Naya.
El beralih menatap ke barisan anak perempuan, dan El tak tahu jika ia berada di barisan yang sejajar dengan Naya. Barisan ketiga. El menoleh untuk menatap ke arah Naya, yang sialnya sudah menatapnya sedari tadi. 'mungkin Naya sudah melihat kejahilan El tadi.
Ia terus menatap Naya, dan memberikan kedipan mencoba untuk menggoda Naya. Dan ya! Berhasil, terlihat Naya bergidik ngeri dan mengalihkan pandangannya dari El, kembali ke arah podium mendengarkan arahan kepala sekolah.
Rasanya El ingin tertawa puas saat melihat wajah geli Naya. Entah mengapa ia merasa tertarik dengan semua yang ada pada diri seorang Annaya. Jika dipikir pikir, pertemuan mereka masih dibilang baru, namun entah mengapa El merasa sudah sangat dekat dengannya, terlebih melihat semua ekspresi yang dikeluarkan perempuan itu saat berhadapan dengannya.
"Baiklah sampai disini dulu yang bisa bapak sampaikan". Ujar pak 'Harman, selaku kepala sekolah SMA Bayangkara.
Helanaan nafas lega terdengar keluar dari para siswa siswi yang sedari tadi sudah seperti cacing kepanasan. Peluh keringat terlihat membanjir kening, serta wajah mereka.
"Bapak akhiri dengan 'Assalamualaikum wr. wb".
"Waalaikum salam wr. Wb".
Setelah amanat panjang kali lebar yang disampaikan kepala sekolah tadi. Akhirnya upacara bendera pagi ini selesai juga. Seluruh para siswa siswi beserta guru masuk ke ruangannya masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity [On Going]
Teen FictionBRAKK... "Aww..". Ringisnya. Naya yang belum sepenuhnya sadar berada di atas tubuh orang itu, hanya bisa meringis menahan sakit di dahinya karena terbentur dengan hidung orang yang di tindihnya itu. "Aduh, sakit banget dahi gue, lecet nih kayaknya"...