KAMU SEDANG MEMBACA

Felicity [On Going]

Teen Fiction

BRAKK... "Aww..". Ringisnya. Naya yang belum sepenuhnya sadar berada di atas tubuh orang itu, hanya bisa meringis menahan sakit di dahinya karena terbentur dengan hidung orang yang di tindihnya itu. "Aduh, sakit banget dahi gue, lecet nih kayaknya"...

#acak #annaya #baper #el #eldiano #felicity #fiksiremaja #happy #kebahagiaan #naya #rekomendasi #remajasma #romanc #sekolah #sma

7. Menolak suka~

63 5 0 
                                    

                                              
@Choco_late🍫 
Chapter 7.
_Menolak suka_

                            

                                _Menolak suka_
                            
                              
                              
                                
                                  
                                  
                                
                              
                             
                            

                            

                              
                              Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
                            

                          

                          
****
"Jalan jalannya udah kan? Anna mau kemana lagi?". Tanya ayah afhdan. 
Saat ini Naya dan kedua orang tuanya sedang berada di sebuah pasar malam dekat taman kota. Ia meminta agar orang tuanya mau menemaninya bermain di pasar malam itu. Karena menurutnya sudah lama sekali ia tidak merasakan naik wahana bianglala.
"Gimana na, ini udah mau magrib Lo?". Ujar bunda Ami, saat dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 18.30 di jam tangannya.
"Hm kayaknya udah deh Bun, pa ini aja udah cukup. Liat tangan Anna penuh sama makanan". Kekehnya. Benar saja terlihat kini tangan Naya penuh dengan makanan, mulai dari gula kapas, es krim, telur gulung dan banyak lagi.
"Yaudah kalo gitu, kita pulang, entar keburu azan magrib". 
"Iya pa".
Mereka pun pergi meninggalkan pasar malam itu, dan kembali ke mobil. Namun karena asik menikmati makanan yang kini di genggamannya Naya tidak terlalu memperhatikan jalannya. Alhasil ia menabrak seseorang dan jatuh terduduk.
"Aww". Ringisnya.
"S-sorry, Lo nggak papa?". Ujar orang yang ditabrak Naya dan membantu Naya berdiri.
"Nggak papa, makas-sih". Kaget Naya saat dilihatnya siapa orang yang sudah ia tabrak tadi.
"Lo". Ujar mereka serempak.
"Anna? Lo...ngapain di sini?". Pertanyaan yang aneh menurut Naya. 
"Ya! buat senang senang lah, aneh banget". Batinnya.
"Menurut Lo, orang kepasar malam ngapain?". Tanya Naya balik.
"Ya mana gue tau, siapa tahu Lo mau maling kan". Ujarnya yang membuat Naya kesal saat mendengarnya. 'Enak banget ngatain orang mau maling, yang ada di gebukin gue disini". Batinnya lagi. 
"Nyeyeye! Serah Lo, awas gue mau pulang". Naya hendak pergi dari sana untuk menyusul kedua orang tuanya tadi. Tapi tangannya tiba tiba di cekal oleh laki laki yang membantunya itu. 
"Apa lagi sih El!". Geram Naya 
Yap! Laki laki yang di tabrak Naya tadi adalah. 'El, orang yang menjadi bahan ledekan bundanya.
"Nggak, Lo sama siapa kesini?". Tanyanya masih dengan mencekal lengan Naya.
"Ck, sam-".
"Anna, kok lama banget sih, papa kamu udah nungguin di sana". Terlihat bunda Ami berjalan dengan berkacak pinggang menahan kesal dengan sifat anak perempuannya ini.
Perasaannya tadi Naya masih berjalan di belakang mereka, lah! Tau taunya malah ngobrol, berdua dengan laki laki lagi.
"I-iya Bun, ini mau nyusul bunda kok tadi, tapi liat nih tangan Naya di cekal sama ni orang". Ringis Naya saat mendengar bundanya yang menahan kesal, dan menunjuk laki laki yang kini masih setia memegang lengannya.
Felicity [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang