Ethereal - 04

85 61 97
                                    

Jangan lupa vote dan komen



***

Bandung, Indonesia 2016

Aku merupakan gadis asli Bandung yang lahir, besar dan juga tinggal di kota ini. Sedikit gambaran tentang keluarga ku, Ayah ku merupakan seorang pensiunan Tentara dan ibu ku adalah mantan seorang juru masak disalah satu hotel yang ada di kota ini.

Aku merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Kakak pertama ku seorang wanita yang saat ini sudah menikah, jarak usia kami terpaut 6 tahun. Aku besar di keluarga yang cukup harmonis, mungkin orang berfikir kondisi ekonomi keluarga ku stabil karena ayah adalah pensiunan tentara.. Awalnya iya sampai pada suatu ketika ibu ku jatuh sakit dan membutuhkan banyak biaya untuk berobat.

Gajih pensiun yang ayah terima tidak cukup untuk membiayai pengobatan ibu saat itu. Ayah melakukan segala cara untuk dapat membayar biaya pengobatan ibu, bahkan sampai mengadaikan SK pensiunnya ke Bank. Tapi sebesar apapun usaha ayah takdir tetap tidak berpihak kepada kami. Ibu di diagnosis mengalami kerusakan ginjal dan harus melakukan cuci darah, saat itu bak disambar petir di siang bolong dunia ku hancur seketika.

Saat itu ibu tidak mau melakukan cuci darah beliau bilang beliau tidak mau metepotkan anak dan saudara karena cuci darah itu selamanya. Ibu bertanya pada dokter "Dok kalau saya tidak cuci darah kira kira saya akan bertahan berapa lama?" aku yang saat itu menjaga ibu di rumah sakit hanya bisa menangis dalam diam, dan saat itu dokter menjawab jika tidak melakukan cuci darah maungkin hanya dapat bertahan sekitar 3 - 4 tahun.

Cita-cita ku menjadi seorang dokter hahaa sangat umum bukan. Tapi itu adalah cita cita ku dari aku kecil sampai besar, tidak pernah berubah ubah. Di mataku seorang dokter merupakan malaikat utusan tuhan untuk membatu menyembuhkan manusia jadi aku sangat ingin menjadi seorang dokter agar aku dapat menolong banyak orang. Aku sudah mempersiapkan cita cita ku tersebut sejak dini. Aku selalu berusaha menjadi peringkat pertama di kelas dan menjaga nilai-nilai ku tetap baik. Aku juga mengambil jurusan IPA saat duduk di bangku sekolah menengah atas.

Lagi-lagi nasib berkata lain ternyata untuk menjadi seorang dokter memerlukan biaya yang cukup banyak sedangkan ibu juga memerlukan biaya yang sangat banyak, aku sebagai anak tidak boleh egois dan memaksakan kehendak ku. Aku dengan ikhlas melepaskan cita cita ku demi kesembuhan ibu ku.

Pernah suatu ketika aku sedang mengantri obat untuk ibu ku di apotek rumah sakit. Tiba tiba datang dua orang dokter muda (Koas). Aku sangat terkagum-kagum melihat mereka dengan setelan jas putih khas dokter dan stetoskop yang menggantung di leher. Saat kembali ke ruang rawat inap ibu ku aku betkata kepada beliau "Ibu tadi Dira liat dokter muda, mereka keren banget"  aku bercerita dengan mata sedikit berkaca kaca yang aku tundukan.. Ibu ku mengelus kepalaku sebari berkata "nak walaupun kamu gak jadi dokter, ibu do'akan suamimu kelak adalah seorang dokter" aku mengamini dengan sangat doa ibuku saat itu.

Setelah lulus SMA aku memutuskan untuk mencari Beasiswa untuk melanjutkan Studi ku. Banyak perjalanan aku lewati untuk mendaptkan beasiswa, mulai dari universitas negeri maupun swasta hingga akhirnya aku memdaptkan beasiswa full di salah satu universitas swasta dengan jurusan Computer science and engineering. Hahaa cukup jauh dari cita cita ku "Dokter" tapi itu bukan masalah, aku sangat mensyukuri semua ini dan aku menganggap ini adalah takdirku yang baru.

***

Bandung, 2019

2019 merupakanbtahun yang cukup sulit bagiku. Setalah perjuangan panjang yang ibu lakukan, tuhan memangil ibu ke sisinya tahun lalu. Saat ini usiaku baru mengijak 20 tahun, sangat sulit ternyata bertahan di dunia ini tanpa seorang ibu. Pada tahun ini juga aku menyelesaikan studi ku dan mendapat gelas Sarjana.

EtherealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang