Happy reading...
..
.
.
Semua praktik dan ujian sudah selesai dan dua Minggu lagi akan di gelar acara kelulusan, Kana sangat sedih karena akan berpisah dengan pacarnya. “Phi Miu... Kana tidak ingin-pisah dengan Phi Miu,” rengek Kana, membuat Mew menghela nafas berat.Sebenarnya, Mew juga tidak rela harus berpisah dengan kekasih manisnya. “Sayang walaupun Phi sudah lulus, Phi masih akan tetap mengantar jemput Kana. Phi juga akan menginap di rumah Kana setiap hari,” ucap Mew lembut, agar Kana bisa sedikit lebih tenang.
“Tetap saja beda Phi, di kampus pasti banyak yang godain Phi Miu. Apalagi nanti Kana tidak bisa memantau, membuat Phi Miu lebih leluasa.” Kana berucap dengan kesal, membuat Mew terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu.
“Malah ketawa ish! Phi Miu sangat jahat!” Kana semakin kesal dengan Mew, ia ingin beranjak dari kasur, tapi tangannya langsung di tarik oleh Mew, membuat Kana jatuh ke pelukan Mew.
“Phi tidak akan mudah tergoda sayang.” Mew mengelus surai kekasihnya lembut, membuat Kana menoleh kearah Mew. “Kalau bohong punya Phi Miu Kana potong ya!” Ancaman dari Kana membuat Mew meringis pelan.
“Terserah mau Kana apain. Kalau itu Kana, Phi pasti terima,” ujar Mew, lalu mencium pipi gembul Kana. “Stres.” Kana berucap pelan, tetapi masih di dengar oleh Mew.
“Mulutnya.” Mew menyentil bibir Kana pelan. Pendengaran Mew sangat tajam, jadi jangan heran walaupun Kana berucap pelan Mew masih tetap mendengar.
“Mau ikut gak? Phi mau ke tongkrongan,” ajak Mew, dan di sambut anggukan semangat dari Kana. Mew baru kali ini membawa Kana ke tongkrongannya itu sebabnya Kana sangat bersemangat. “Pakai hoodie punya Phi biar tidak kedinginan,” ujar Mew, dan Kana mengangguk lalu mengambil hoodie milik Mew di lemarinya.
Kana berjalan kearah kamar mandi untuk mengganti baju, karena tidak mungkin Kana akan berganti baju di hadapan Mew. Bukannya berangkat ke tongkrongan yang ada nanti malah Mew akan memakan Kana.
***
Kana sudah siap dengan hoodie kebesaran milik Mew dan celana bahan panjang, membuat siapa pun akan gemas melihat nya. Mew melihat Kana dari atas sampai bawah. “Gemes banget sayang.” Mew berucap dengan mencubit pipi Kana pelan.
“Ayo cepet Phi Miu, nanti kemalaman.” Kana salah tingkah, ia langsung menarik tangan Mew keluar kamar.
Di ruang tamu mereka melihat Risa sedang santai menonton televisi. Jangan salah, walaupun kelihatannya Risa selalu bersantai di rumah, nyatanya Risa memiliki butik dan restoran yang dia kelola. Butik dan restoran itu hasil dari jerih payah Risa sendiri, untuk membesarkan Kana. Setelah di tinggal oleh Ayah Kana, Risa lah yang membanting tulang membesarkan Kana sendirian.
“Mama, Kana ingin ikut Phi Miu ke tongkrongan ya,” ijin Kana pada sang Mama membuat Risa menoleh kearah Mew dan Kana. “Hati-hati ya, Mew jaga in Adek jangan sampai lecet,” ujar Risa, dan Mew mengangguk pelan.
“Dadah Mama.” Kana melambaikan tangannya pada Risa, dan Risa membalas lambaian anaknya itu.
Mew menggendong Kana ala koala, Kana sedikit terkejut tapi dia mulai terbiasa ketika Mew tiba-tiba menggendongnya. Mew berjalan santai keluar rumah.
Mew menurunkan Kana di samping motornya. “Pakai motor gapapa kan sayang?” tanya Mew, dan di sambut anggukan oleh Kana. Mew mengambil helm, lalu memasangkan helm itu pada Kana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Feelings (END) Lengkap di Pdf
FanfictionPART 1-46 (END) LENGKAP DI PDF. ENDING WP HANYA 1-36. -MEW SEANARAVA JAENDRA Pria tampan yang baik, perhatian, penyayang, tapi sifat itu hanya ditunjukkan untuk Galvin Kanata. Mew rela melakukan apapun untuk Kana. Bahkan, bila Kana meminta bulan sek...