MiuKana 25

1.4K 162 27
                                    

Happy reading...
.

.

.

.

“Phi Miu lama sekali mandinya. Seperti anak perempuan,” kesal Kana yang dari tadi menunggu Mew mandi.

Kana sesekali melihat ponselnya, tapi tidak ada yang menarik. Hanya rebahan di kasur saja ternyata sangat membosankan, tapi akan berbeda bila dia rebahan bersama Mew.

“PHI MIU, KALAU MANDI NYA MASIH LAMA BOBO NYA JANGAN KELON DENGAN KANA!” teriak si manis, dia benar benar sudah sangat bosan menunggu Mew.

Mew yang mendengar teriakan dari kekasih manisnya, langsung bergegas keluar kamar mandi.

“Aaaaa!” jerit Kana sambil menutup mata dengan kedua tangannya. “Kenapa, sayang. Sayangnya Miu kenapa?” Mew mendekat ke arah Kana. Lalu duduk di sebelah Kana.

“Phi Miu itu kenapa pakai boxer saja!” Kana berucap dengan tangan yang masih menutupi matanya. Sebenarnya ada celah sedikit untuk mengintip. Kana nakal nakal sekali ternyata, walaupun dia menutup matanya tapi masih mengintip Mew.

Mew terkekeh kecil, ternyata kekasih manisnya itu malah salah fokus dengan dirinya yang hanya memakai boxer. “Ini Phi sudah pakai celana.” Mew berbohong pada anak manis itu, agar mau membuka matanya. Pria tampan itu memegang tangan mungil Kana.

Tangan Kana sekarang sudah berada di perut kotak-kotak Mew, tapi mata anak manis itu masih terpejam. “Buka dong matanya,” ucap Mew sambil terkekeh pelan.

Kana perlahan mulai membuka matanya.
“Itu nya.” Kana berucap pelan, matanya langsung terfokus pada bawah Mew.

“Apa? Gak bangun kok sayang, tadi udah Phi keluarin,” ucap Mew santai. Membuat Kana membulatkan matanya mendengar ucapan Mew. “Ish Phi Miu...,” rengek Kana, lalu memukul perut Mew cukup kuat.

“Shh... sakit sayang, suka banget pacar nya Miu ini mukul-mukul.” Mew gemas sekali dengan Kana, dan berakhir wajah Kana dihujani kecupan-kecupan dari Mew.

“Phi Miu sudah, wajah Kana jadi basah ini!” Kana menjauhkan wajah Mew dengan tangan mungilnya. “Tangan nya nakal.” Mew memukul tangan Kana pelan.

Mew membawa Kana kedalam pelukannya. Bahkan pria tampan itu masih menggunakan boxer sekarang.

“Wangi.” Kana mencium dan sedikit menggigit leher Mew, membuat seluruh tubuh Mew meremang. “Jangan mancing sayang, nanti Miu kecilnya bangun lagi.” Kana yang mendengar ucapan Mew, langsung membaringkan kepalanya di dada bidang Mew.

“Ayo sekarang,” ucapan dari Kana berhasil membuat Mew terkejut. “Ngapain? Mau bikin adek? Ayok.” Mew berucap dengan semangat dan Kana sekarang kesal sekali dengan pacarnya itu.

“PHI MIUUU!” Kana sudah hampir ingin menangis, Mew suka sekali menjahili pacar manisnya itu.

“Eh engga, Phi cuma bercanda. Jadi, Phi mulai dari mana dulu ini?” tanya Mew dan Kana malah menatap Mew tajam, seperti anak kucing yang siap menerkam mangsanya.

“Salah apa lagi,” ucap Mew pelan. Sungguh, sepertinya Kana lebih sulit di pahami dari pada pelajaran matematika.

“Phi Miu ngeselin!” Mew sudah mode serius pun Kana tetap kesal dengan Mew karena Mew sudah memancing kucing besar dalam diri Kana. “Ya sudah Phi Miu ngeselin. Jadi ceritanya kita mulai dari mana ini sayang?” ucap Mew selembut mungkin, dia tidak ingin membuat kekasih manisnya itu semakin kesal.

“Semuanya harus diceritakan pada Kana.” Kana naik ke atas perut Mew, ia akan mendengarkan penjelasan Mew dengan duduk di atas perut sixpack Mew.

“Papa tadi chat Phi Miu, niatnya gak mau balas. Tapi dia mancing emosi Phi,” ujar Mew Kana mendengarkan dengan seksama.

Stuck In Feelings (END) Lengkap di PdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang