Happy reading...
..
.
.
Terlihat Kana sangat bersemangat, ia dari tadi mondar-mandir menunggu Mew selesai mandi. Karena, mereka hari ini akan berkeliling sekitar Vila. Jadi, anak manis itu tidak sabar menunggu kekasihnya selesai mandi.
“Phi Miu mandinya cepet-cepet!” teriak Kana dari luar kamar mandi dengan tidak sabaran. “Sabar sayang, ini Phi baru masuk,” jawab Mew dari dalam sana membuat Kana berdecak kesal.
“Cepetan ih! Nanti Kana tinggalin jangan nyalahin Kana ya,” Ancam anak manis. “Phi Miu benar Kana tinggalin. Lama tau Phi Miu, Kana sudah tid--”
“Jangan di tinggal sayang, ini sebentar lagi selesai kok.” Terdengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi. Kana terkikik kecil, sepertinya Mew mempercepat mandinya.
Sekitar sepuluh menit, Mew keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan pakaian lengkap. “Ayo Phi, cepat!” Kana menarik tangan Mew, membawa Mew sedikit berlari, dan Mew hanya bisa pasrah di tarik-tarik oleh kekasihnya
Kana berhenti setelah keluar dari Vila. Kana menatap Mew, membuat Mew mengangkat sebelah alisnya bertanya. “Ish... Kana tidak mau keliling Vila saja. Di sini ada pantai juga kan? Nah Kana mau ke pantai,” jelas Kana dan Mew mengangguk paham.
“Ya sudah jalan, memang mau nunggu apa sayang?” tanya Mew bingung, karena pacar manisnya itu masih diam di tempat.
Kana mendelik kearah Mew. “Kana mana tau jalan nya!” ucap Kana kesal. Mew menggelengkan kepalanya pelan, lalu berjalan duluan dengan menuntun tangan Kana.
“Phi itu kupu-kupu!” pekik Kana girang. “Phi Miu itu ada ulat, gemas sekali ulatnya.” Kana menunjuk ke arah daun, dan benar saja pas Mew lihat ada ulatnya.
“Phi Miu itu Katak,” ujar Kana melihat katak yang sedang melompat. Mew sesekali menanggapi tingkah random kekasihnya itu dengan mengangguk saja.
“Phi Miu ada elang, wahh...,” Kana mendongakkan kepalanya ke atas menatap kagum elang yang terbang tinggi. “Besar sekali elangnya. Kenapa bisa terbang?”
“Coba lihat jalan sayang, nanti kesandung loh,” tegur Mew pada Kana. Kana menganggukkan kepalanya lucu.
“Phi Miu ular,” ujar Kana, Mew menengok kearah Kana karena Kana tiba-tiba berhenti berjalan, anak manis itu berjongkok.
“Ngapain sayang?” tanya Mew dan Kana mendongak melihat Mew. “Phi Miu ular!” Kana menunjukkan ular yang berhasil ia tangkap pada Mew.
“SAYANG BUANG!” teriak Mew, ia menjauhkan diri dari Kana. Sebenarnya ular yang Kana tangkap itu kecil, tapi tatap saja Mew geli. “Sayang itu berbisa, cepet buang!” ujar Mew lagi, padahal ia tidak paham tentang ular-ularan.
Kana memanyunkan bibirnya, lalu melepaskan ularnya sedikit tidak rela. Padahal Kana ingin memelihara ular itu. “Dadah ular, nanti bawa Mamanya lain kali kalau jalan-jalan hihi...,” Kana berucap sambil terkekeh pelan.
“Ayo Phi.” Kana ingin meraih tangan Mew, tapi Mew menyembunyikan tangannya di belakangnya. “Tangan Kana bekas ular, cuci dulu ayo.” Mew berjalan di belakang Kana untuk mengantar anak manis itu cuci tangan.
Kana sesekali menoleh ke belakang untuk melihat Mew. “Ularnya padahal tidak kotor!” Kana menghentakkan kakinya kesal, lalu sedikit berlari agar lebih cepat sampai ke vila.
Ketika sampai, Kana langsung mencuci tangannya. “Cucinya yang bersih sayang.” Mew berucap sambil terus memperhatikan Kana yang sedang mencuci tangan. Untung mereka masih dekat Vila, jadi tidak perlu memakan waktu lama untuk balik hanya sekedar mencuci tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Feelings (END) Lengkap di Pdf
FanfictionPART 1-46 (END) LENGKAP DI PDF. ENDING WP HANYA 1-36. -MEW SEANARAVA JAENDRA Pria tampan yang baik, perhatian, penyayang, tapi sifat itu hanya ditunjukkan untuk Galvin Kanata. Mew rela melakukan apapun untuk Kana. Bahkan, bila Kana meminta bulan sek...