MiuKana 24

1.3K 152 41
                                    

Happy reading...
.

.

.

.

Si anak manis tengah bercerita dengan kekasihnya, betapa ia sangat kesal pada Guru baru yang bernama Milo itu. Bukan tanpa alasan Kana kesal dengan Milo. Kana kesal karena Milo terus memaksanya makan bersama, dan Kana sangat tidak suka bila di paksa.

Sang kekasih menyimak ucapan dari anak manis, sambil memainkan rambut dan pipi gembul Kana. “Mau di kasih pelajaran gak sayang? Biar dia kapok.” Mew yang dari tadi menyimak mati-matian menahan emosinya.

“Ish! Jangan Phi Miu, Kana cuma ingin cerita saja. Bagaimanapun dia Guru, nanti Phi Miu kualat,” ujar Kana dan Mew menghela napas pelan. “Nanti kalau maksa ngajak makan lagi, panggil temen-temen Phi aja,” ucap Mew, Kana mengangguk pelan.

“Kana tadi padahal sudah bilang pada Pak Milo, kalau Kana itu sudah punya kekasih tampan sekali.” Kana berucap dengan memanyunkan bibirnya lucu, membuat Mew gemas sekali dengan kekasih manisnya.

“Lagian Kana nya Phi Miu ini gemesin, cantik, ganteng, siapa yang tahan coba. Phi Miu aja pertama kali lihat langsung terpesona.” Mew berucap jujur, dia langsung jatuh pada pesona Kana saat pertama kali melihat anak manis itu.

“Pasti Phi Miu bohong,” ucap Kana, anak manis itu tidak percaya dengan ucapan Mew. “Kok bohong sih sayang, kan pas Phi lihat Kana beneran langsung ngajak kenalan. Sampai temen temen Phi aja pada heran.”

“Ish... dasar buaya,” cicit Kana pelan, lalu menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Mew. Sudah bisa dipastikan, pipi anak manis sekarang sangat merah. Mew terkekeh pelan melihat tingkah kekasihnya. Menurut Mew, Kana semakin menggemaskan bila sedang malu.

“Kalau Bima nakal gak sayang? Tadi dia aman aman aja kan pas jemput Kana?” tanya Mew Kana sedikit mendongak untuk melihat pacarnya.

“Emm... Bima baik kok, dia bahkan berkendara sangat pelan. Katanya takut kalau Kana lecet nanti malah nyawanya jadi taruhan.” Kana masih merasa lucu jika mengingat ucapan Bima, sepertinya Kekasihnya itu terkenal sangat mengerikan bila sedang berkumpul bersama teman-temannya.

“Kalau Bima macem-macem Phi babat habis,” ujar Mew dan Kana tertawa mendengar ucapan Mew. Mew melihat ponselnya ketika ada pesan masuk.

 Mew melihat ponselnya ketika ada pesan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mew memutar netranya malas. Ia sangat tahu, pasti itu sang Papa. Tapi ia mengabaikan pesan Jaendra, sampai Papanya itu kembali mengirimkan pesan lagi, Membuat Mew mengeraskan rahangnya.

 Tapi ia mengabaikan pesan Jaendra, sampai Papanya itu kembali mengirimkan pesan lagi, Membuat Mew mengeraskan rahangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stuck In Feelings (END) Lengkap di PdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang