Eight

808 33 0
                                    

Haechan terbangun dari tidurnya, sementara itu Mark sudah bangun dari tadi hanya saja ia tidak mau menganggu kekasihnya tidur nyenyak "Morning sunshine" ucap Mark pada Haechan, Haechan tersenyum pada Mark "Morning too my big Lion" ucap Haechan juga.

"Ayo mandi bersama, dad John sudah menelfonku dari tadi dan pulang ke rumah baru kita sayang" ucapan Mark membuat Haechan bersemangat, Mark terkekeh melihat kekasihnya sangat bersemangat seperti ini "gendong" satu kata manja keluar dari mulut Haechan, Mark kembali terkekeh mendengarnya.

Mark menggendong Haechan menuju kamar mandi dan mendudukkannya di bathtub (mandi bareng) Haechan yang melihat banyak busa sabun di tangannya pun meniupnya "waaaahhh markeuuu busanya banyakk" ucap Haechan yang masih asik dengan busa busa sabun itu, Mark tersenyum "sepertinya baby bear ku ini suka dengan busa ya" ucap Mark, Haechan mengangguk menjawab pertanyaan Mark.

Mark yang melihat kelucuan Haechan langsung mengecup bibir Haechan lalu tersenyum, Haechan yang kesal Mark main nyosor akhirnya menghias muka Mark dengan busa di tangannya "lucu mukanya kaya kakek kakek" ucap Haechan sambil mengejek Mark, Mark ikutan mengambil busa sabun lalu melakukan hal yang sama seperti Haechan tadi.

Sekarang Mark sudah membilas seluruh tubuh Haechan (tentunya sambil di gendong) memakaikan Haechan handuk dan jangan lupa Mark juga memakai handuk agar menutupi asetnya.

"Dingin sekali airnya tadi" gumam Haechan, Mark yang berada di sebelahnya pun khawatir "iyakah?? Sini sini peluk dulu" ucap Mark yang langsung memeluk Haechan, Haechan juga membalas pelukannya Mark.

Sekarang Mark membersihkan seluruh barang barang mereka berdua, dengan Haechan di punggung nya, ketika mereka keluar kamar hotel semua orang menatap mereka seakan akan mereka itu aneh, Mark tanpa ba-bi-bu lagi langsung pergi setelah check out + teleportasi saja karna Haechan ga bisa jalan.

"Woahhh besar rumahnya kerenn" ucap Haechan kagum dengan rumah yang di beli kedua orang tuanya "kau menyukainya sayang?" Tanya Mark, Haechan mengangguk semangat.

Hingga saat mereka masuk ke rumah pemandangan semangka satu meja makan membuat Haechan kaget, tentunya itu pasti semangka milik Mark yang di kasih Mae nya karna isi kulkas Mae Ten sudah penuh dengan semangka milik Mark.

"Kau ini, aneh sekali terobsesi sama semangka" ucap Haechan kesal, Mark terkekeh "kan enak sayangku, aku bahkan tidak bisa menahan untuk tidak memakannya" ucap Mark lalu mengecup bibir Haechan sekilas dan membersihkan seluruh barang yang mereka bawa untuk di simpan.

Haechan menuju ke kamar tentunya untuk rebahan sementara Mark sibuk mengatur semuanya "baju biar aku saja Mark, sekalian aku lipat" ucap Haechan, Mark mengangguk lalu memberikan Haechan koper besar berisi baju Haechan dan baju milik Mark.

"Sayang, ini yang kurang cuman kursi makan aja, gimana kalau hari ini kita full belanja di toko peralatan rumah??" Ucap Mark, Haechan berpikir sementara "oke ayo" jawab Haechan, Mark tersenyum lalu menggendong Haechan ya walaupun Haechan bisa jalan tapi tetap saja pak singa ini tidak mau kekasihnya terjatuh.

Mark dan Haechan memesan taksi karna mereka belum mempunyai mobil, sekarang disinilah mereka berada ya di tempat peralatan rumah tangga tentunya, Mark sedang memilih kursi yang pas dengan warna dan bentuk yang sama dengan meja makan yang sudah di beli Johnny.

Meanwhile Haechan sedang terkagum kagum melihat peralatan bayi, Haechan tersenyum lebar ketika melihat selimut bergambar Lumba lumba "Mark Mark" panggil Haechan, Mark yang tadinya ingin pergi ke tempat mesin cuci tidak jadi ketika Haechan memanggil "kenapa sayang?" Tanya Mark, Haechan menunjuk pada selimut yang ia lihat tadi "mau?" Tanya Mark lagi, Haechan mengangguk senang "iyaa, soalnya lucu sekali gambarnya" ucap Haechan, Mark tersenyum melihatnya Haechan tersenyum bahagia.

Oke setelah selesai mengurusi urusan perlengkapan bayi seperti tempat tidurnya, selimut, bantal, guling, dan boneka tentunya, yang kurang hanyalah baju dan celananya saja tapi mereka membeli mesin cuci dan kulkas dulu sebelum membeli baju bayi.

Setelah selesai mereka memilih mesin cuci dan kulkas tinggal menuju ke tempat perlengkapan bayi untuk membeli baju bayi tentunya, Haechan mengoceh ngoceh karna ia tidak tau harus memilih motif baju yang bagaimana "Mark, ini bagus ga sih? Trus ini cocok ga sih??" Dan masih banyak ocehan Haechan tapi beruntungnya mereka selesai.

(Maaf ya banyak skip :) soalnya agak kecepatan klo langsung Haechan hamil wkwk)

Sekarang Mark dan Haechan sudah sampai rumah, mereka berdua tertidur nyenyak karena lelah memilih banyak hal yang harus mereka miliki, belum lagi belanja bulanan, Mark juga harus berkerja di perusahaan Johnny yang tidak terlalu di urus olehnya untuk itulah Johnny memberikan perusahaan itu ke Mark sebagai hadiah untuk mereka berdua.

Haechan merasa damai melihat wajah Mark yang tertidur pulas, ia sangat ingin anaknya mirip dengan Mark, setia, sayang pada pasangannya, lemah lembut, dan akan melakukan apapun demi Soulmate nya "tampan..." Gumam Haechan dan dengan cepat memberikan kecupan pada bibir Mark.

Malam hari.

Malam ini Haechan memasak yang di berikan Ten saja karna mereka belum belanja bulanan, Mark sebenarnya ingin mengajak Haechan membeli mobil tapi karna masih banyak barang yang harus mereka simpan ya nanti saja ketika selesai semuanya, Mark sedang memasang kran air pada mesin cuci, menaruh kulkas di dapur dan menaruh semua peralatan bayi di kamar yang sudah mereka sediakan untuk bayinya nanti, baju baju sudah rapi, selimut, bantal, guling tentunya sudah di simpan dengan baik tinggal menunggu waktu saja maka doa mereka terkabulkan.

Mark memeluk Haechan dari belakang "Mark, aku sedang memasak" protes Haechan karna Mark menganggu nya masak "Chan, nanti beli mobil yuk? Habis makan" ucap Mark, Haechan mengangguk saja agar Mark melepaskan pelukannya karna ia sedang memasak.

Mark dan Haechan sekarang sedang memilih mobil sesuai janji Haechan tadi, mereka memilih mobil Toyota New Camry yang harganya lumayanlah ketika kita melihatnya, Mark sedang mengurus surat surat mengemudi mobil, dan lain lain lah intinya tentunya langsung mereka bawa pulang :).

(Saya klo mobilnya nyari wkwkw)

Haechan merasa bahagia, yang kurang sekarang hanyalah bayi saja karna mereka sudah melengkapi semuanya, dari pelengkapan rumah hingga perlengkapan bayi, apalagi yang kurang? Ya benar sekali bayi, hanya bayi saja yang kurang dalam rumah mereka.

Skip Haechan dah hamil 3 Minggu

Pagi yang indah cerah dan damai, hingga Mark mendengar suara Haechan muntah, Mark dengan cepat mendatangi kekasihnya itu "kenapa??" Tanya Mark panik, Haechan menggeleng tidak tau apa yang terjadi padanya hari ini.

"Ayo ke dokter aja chan, aku takut kamu kenapa napa" ucap Mark sambil menggendong Haechan, setelah menyuruh Haechan masuk mobil Mark dengan cepat masuk ke dalam mobil lalu melaju dengan cepat hingga sampai ke rumah sakit.

Skip ke giliran mereka.

"Gimana keka- eh maksudku istriku" ucap Mark, Mark hampir saja mengatakan kekasih karna ya ia tidak mau dokternya mengetahui bahwa dia dan Haechan adalah Soulmate beda siluman.

"Dia baik baik saja dan sepertinya istri anda sedang mengandung" ucapan dokter membuat Haechan berserta Mark terkejut bukan main "benarkah?" Tanya Mark takutnya salah dengar "iya tuan" jawab dokternya lagi, Mark tersenyum bahagia.

Sekarang Mark dan Haechan lagi dalam perjalanan pulang "Mark!!" Panggil Haechan, Mark yang tau maksudnya hanya tersenyum bahagia "iya sayang aku tau" ucap Mark, Haechan mengangguk "Mark, mari kita berdua menjaga bayi kecil ini ya walaupun belum terbentuk menjadi bayi dan masih gumpalan" ucapan Haechan membuat Mark terkekeh "iya sayang" ucap Mark.

Dan

To be continued.










































































Hello ma pren, wkwkw maaf ya klo aku banyak ngeskip ceritanya, soalnya ini di dalam cerita yang aku bikin sama mantan pacarku itu langsung ke 14 - 18 Minggu usia kandungannya :)) makanya aku bingung gimana ngelanjutinnya jadilah aku skip dan skip.

Maaf sekali lagi yaa dan tunggu chap selanjutnya.

Note : Update kalau ada waktu.

Okee bye byee

My Soulmate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang