Three

971 53 0
                                    

Haechan bangun lalu melihat Mark di sampingnya yang masih tidur tentunya, Haechan mengambil earphone nya lalu mendengarkan lagu agar tidak berubah menjadi anak beruang karna salting (Mark tidurnya ga pake bantal, bahkan sampe jatuh ke lantai biar Haechan nyaman tidurnya).

Mark terbangun karna suara teriakan Ten yang memanggil Haechan "chan~" panggil Mark, meanwhile Haechan masih asik dengan dunia musiknya, Mark geram dan langsung melepas earphone milik Haechan.

"CHAN!!" Teriak Mark karna Haechan tidak mendengarkan nya dari tadi, Haechan dengan sigap mencium pipi Mark "stttt ah, ribut" ucap Haechan lalu memasang earphone nya lagi.

"Cepat sekolah sana, Mae udah ngamuk dari tadi" ucap Mark, Haechan melepas earphone nya lagi "iya iya bawel, awas dulu kamu ngehalangin lemari ku" ucap Haechan pada Mark yang berdiri di depan lemari pakaian nya.

"Yaudah sih ambil aja" ucap Mark lalu duduk di kasur sembari membuka buku Haechan yang isinya kosong, ya kalian tidak salah baca buku yang di bawa Haechan itu kosong 100% karna buku baru ehehe.

Haechan memakai baju sekolahnya lalu pergi ke dapur untuk mengambil roti "Mark, ada semangka nih punyamu kemaren" ucap Haechan agar singa itu pergi dari kamarnya sebelum ia menghamburkan barang barangnya.

"Oke" Mark tentunya memakai baju sekolahnya juga mengambil tas lalu pergi menemui Haechan, Mark mengambil sepotong semangka yang sudah Ten potong agar Mark tidak memakan semangka terlalu banyak.

Haechan dan Mark sampai di sekolah.

Banyak yang langsung mendatangi mereka berdua, karna ya emang mereka tuh terkenal satu sekolah, siapa sih yang tidak kenal dengan kecantikan Seo Haechan dan ketampanan Mark Lee (Jung) ini? Wah jika mereka tidak kenal bahaya sih.

Haechan sekarang terlihat sangat pusing karna guru killer menggantikan guru mereka sementara.

Mark hanya enjoy enjoy saja asalkan guru killer itu tidak macam macam dengan Haechan ataupun memberikan tatapan mesum pada 'miliknya' itu.

Sepulang sekolah Mark dan Haechan.

"Jadii kemana nih Mark? Mumpung Mae ngasih card gitu" ucap Haechan pada Mark, Mark berpikir keras harus kemana terlebih dahulu.

"Enaknya kemana? Kek nya main di mall boleh deh" ucap Mark, Haechan menggelengkan kepalanya "tidak Mark, dad John ga bolehin, gara gara berita kemarin" ucap Haechan yang mengingat perkataan Johnny agar tidak pergi ke mall untuk sementara ini biar Haechan ga kenapa napa.

"Kemaren kenapa emangnya?" Ucap Mark pada Haechan, Haechan mengangkat kedua bahunya "entahlah Mark, tapi kata Daddy ada korban pembunuhan, dari siluman yang berkeliaran bebas tak terkendali" ucap Haechan, Mark mengeluarkan smirk andalannya "benarkah? Siapa tuh korbannya?" Tanya Mark yang penasaran.

"Sungchan kalau tidak salah, orang yang menyukaiku, trus mati nya secara tragis" ucap Haechan sambil merinding, Mark semakin lama semakin menyeramkan smirk nya, Untung saja Haechan tidak tau "benarkah? Wahh dimana tempat kejadiannya?" Tanya Mark lagi.

"Ya di mall lah" jawab Haechan pada pertanyaan Mark yang berulang, bukankah sudah di bilang jika kejadiannya di mall dan pastinya Sungchan mati di mall dong.

Mark nampak berfikir keras "siapa yang memindahkan nya?" Gumam Mark, lalu merangkul pundak Haechan "ya sudah deh ayo kita ke taman kota saja, daripada aku kena amuk Mae mu" ucap Mark, Haechan tertawa "hahaha ada ada aja, oke dehh selama aman" ucap Haechan.

Mark menggandeng tangan Haechan lalu menuju taman kota (taman yang penuh dengan sepasang kekasih).

FLASHBACK KEJADIAN SUNGCHAN

My Soulmate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang