Six

844 45 0
                                    

Besoknya Mark bangun pagi, sengaja Mark bangun duluan sebelum Haechan karna ia ingin membersihkan semua kotoran yang ada di rumahnya itu, tapi sebelum melakukan kegiatannya itu Mark merubah dirinya menjadi manusia lalu memindahkan Haechan ke kasurnya dan jangan lupa memeluknya.

Mark membersihkan seluruh tulang, darah, bahkan sisa tisu entah buat apa tapi ytta wkwkw, Haechan menggeliat kesana kesini merasa tak nyaman karna tak merasa bulu halus milik Mark lagi ketika ia tertidur, Haechan bangun dan dari raut wajahnya terlihatlah bahwa Haechan ingin menangis karna tak menemukan kekasihnya dimana mana.

"Markeuu" panggil Haechan, Mark yang mendengar namanya di panggil pun langsung mendatangi kesayangannya itu "aku disini sayang" ucap Mark sembari mencium bibir Haechan sekilas lalu balik membersihkan rumahnya, Mark tau kalau Haechan ketakutan Mark kenapa napa, dari raut wajahnya tentunya.

Haechan yang melihat Mark bersih bersih pun merasa lapar "huh lapar" gumam Haechan yang masih bisa di dengar Mark "mau makan apa hm?" Ucap Mark, Haechan langsung tersenyum bahagia mendengarnya, ah Mark peka sekali sama Haechan.

"Aku mau beef steak, eh jangan dehh kan disini ga ada sapi" ucap Haechan yang awalnya bahagia menjadi kecewa, Mark terkekeh melihat kekasihnya cemberut seperti itu "iya bisa, aku akan membawa rusa kesini, dan kamu yang memasaknya ya" ucap Mark, Haechan kembali tersenyum senang ygy.

"Hmmm, rusa ya? Jadi keinget Sungchan dehh, tapi oke lah" ucap Haechan, Mark awalnya hampir badmood mendengar kekasihnya menyebutkan nama itu tapi pada akhirnya tersenyum juga.

Mark tanpa basa basi langsung pergi dan memburu seekor rusa besar dan berisi agar kekasihnya itu kenyang, Mark menerkam rusa itu seakan-akan itu adalah Sungchan yang ia bunuh kedua kalinya.

Haechan yang baru saja selesai membersihkan rumahnya Mark ingin duduk tapi melihat kekasihnya datang tidak jadi "nih" ucap Mark, Haechan mengangguk lalu mengambil rusa itu.

Sementara itu Mark memperhatikan Haechan yang sedang memasak oh bukan melainkan bokongnya Haechan, Mark masih saja memperhatikan bokong semok montok milik Seo Haechan ini, ya walaupun bentar lagi ia memakai marga Mark yaitu Lee.

Disini pernikahan itu hal yang sebenarnya tidak perlu di lakukan karna jika mereka Soulmate maka mudah, tinggal kawin udah, punya anak udah, so easy mann anti ribet ribet karna cuman pihak yang memiliki garis keturunan orang tuanya yang sama bukan yang berbeda.

Mereka yang Soulmate nya berbeda itu kasta nya biasa saja tapi jika Soulmate nya sama itu kastanya sangat tinggi sehingga itulah yang membuat banyak orang memilih Soulmate nya sama, tapi sayang sekali karna ketika Soulmate nya sama mereka biasanya di puji puji orang orang biasa, karna itulah sebabnya mengapa banyak orang yang menyembunyikan identitas diri mereka sama seperti orang tua Mark dan orang tua Haechan, hanya saja Mark di buang ke hutan karna tak mau orang tau bahwa Mark garis keturunan keluarga Jung, ya keluarga Jung memiliki Soulmate yang sama semua itu sebabnya kasta mereka tinggi.

Ya jadi jangan heran jika Haechan hamidun ygy karna peraturan disana tetaplah peraturan, kawin dulu baru nikah, disini kawin sama nikah berbeda kawin itu ngew klo nikah itu ya nikah.

Oke lanjut ke ceritanya.

Haechan selesai memasak dan makan bersama Mark, Mark memperhatikan Haechan yang terlihat gelisah berada disini "kau ingin pulang? Aku liat kamu susah tinggal disini" ucap Mark, Haechan menatap wajah Mark dan tersenyum "tidak apa apa Mark, aku cuman perlu mengatasi trauma saja" ucap Haechan, Mark penasaran "trauma apa?? Apa yang terjadi??" Tanya Mark yang kepo tentang kehidupan kekasihnya sehingga membuatnya trauma berada di hutan.

"Banyak sih" ucap Haechan lalu melanjutkan makannya, tapi hanya dua kata saja sudah cukup membuat Mark ketar ketir ketakutan "aku akan membuatmu rumah atau tidak membeli apartemen" ucap Mark yang khawatir.

My Soulmate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang