Eleven

1K 42 1
                                    

Haechan sekarang lagi mengurus Chenle yang sedang lengket dengan Mark "Chenle sayang, Daddy mu lagi berkerja, sini yuk sama mommy minum susu" bujuk Haechan pada bayi mungil itu, Chenle sedari tadi menangis ingin di peluk sang ayah daripada ibunya yang hampir setiap hari menggendongnya.

Chenle saat mendengar kata kata susu ia langsung merengek minta Haechan menggendongnya, Haechan tertawa lalu menggendong anaknya itu "aigooo, mau susu ya" ucap Haechan pada Chenle yang jelas jelas masih bayi dan tidak mengerti perkataan Haechan, Mark merekam momen kecil dan indah itu di handphone nya sebagai kenang kenangan saat Chenle besar nanti.

Haechan mengeluarkan dot bayi milik Chenle yang sudah di isi susu, Chenle meminumnya dengan lahap (asi yh) saat susu di dot nya habis Chenle tertidur nyenyak.

Kata Ten Chenle memiliki sifat menurun dari Haechan saat bayi, yaitu langsung tidur saat di beri cemilan atau susu "sepertinya apa yang Mae katakan benar" ucap Mark, Haechan mengangguk lalu tersenyum "Mark..." Panggil Haechan, Mark menoleh padanya.

"Ada apa sayang?" Tanya Mark, Haechan tersenyum "terimakasih selama ini sudah menjagaku dan Chenle" ucap Haechan, Mark bangkit dari duduknya lalu memeluk Haechan sebagai tanda kasih sayangnya "itu tidak masalah sayang, sudah jangan di bahas sekarang dan mari nikmati masa masa yang indah ini" ucap Mark, Haechan mengangguk.

"Nen?" Ucap Mark tanpa sensor lalu tersenyum mesum "ih engga, habis nanti buat Chenle dah sana aku mau tidur sama Chenle" ucap Haechan lalu pergi begitu saja meninggalkan Mark, Mark terkekeh mendengarnya, ia hampir membuat Haechan pergi darinya jika bukan karna Chenle yang menyelamatkan Haechan.

Mark kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda karna menggendong Chenle tadi.

Beberapa jam kemudian.

Haechan dan Mark lagi di taman mengajak Brock berjalan dan sekalian mengenalkan bayinya pada lingkungan luar, warna kulit Chenle langsung bersinar karna terlalu putih turunan Mark.

"Wahh bayinya lucu, eh maaf tuan dan nyonya muda saya tidak tau ini anak kalian" ucap salah seorang yang berada di taman itu, semua orang tentunya kenal dengan Mark dan Haechan apalagi Chenle yang mulai terkenal karna memiliki siluman terkenal dan di incar, Brock mengong gong karna orang itu tidak sopan pada pemiliknya, Mark tersenyum sambil menenangkan Brock yang sudah mengamuk itu.

Orang itu pergi sambil ngedumel "seandainya tuan Lee adalah suamiku pasti aku sudah bahagia" isi dumelan nya itu, Haechan yang mendengarnya merasa gatel ingin mengatakan kata kata mutiara tapi karna ia tau kalau Mark akan menghentikannya maka tidak jadi.

"Brock tolong jaga Chenle dulu ya mau beli minum" ucap Haechan lalu pergi, Mark sedang sibuk mempersiapkan tempat duduknya dan Haechan, Brock benar benar menjaga Chenle dengan baik, ia mengong gong ketika orang random ingin menyentuh Chenle tapi tidak jadi, Haechan kembali lalu memberikan Snack pada Brock karna sudah menjaga Chenle selama ia pergi membeli minum tadi.

Brock memakan Snack nya dengan senang hati, sedangkan bayi tengil ini masih tertidur pulas bahkan Brock mengong gong saja tidak bangun dia kecuali empeng nya di lepaskan atau dot nya di lepaskan dari mulutnya maka ia akan sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat mengamuk pada orang itu, Chenle bahkan bisa rewel selama seminggu penuh.

Hingga seseorang melepaskan empeng milik Chenle dan membuat Chenle menangis keras, Haechan yang mendengarnya ingin mendatangi Chenle tapi ketika ia melihat siapa yang melepas empeng milik Chenle itu ia berhenti "ayah?? Bunda?? DERY HYUNG?!!!" Panggil Haechan lalu di akhir katanya berteriak keras, Hendery serta keluarga Nakamoto disitu juga.

"Ohoho bayi besarnya hyung sudah menjadi seorang ibu rumah tangga yang bertanggung jawab yaa" ucap Hendery lalu mencium pipi Haechan hingga membuat Mark berdehem karna cemburu, Jia bermain dengan Chenle yang menangis dan hebatnya Chenle berhenti menangis.

"Alooo Dede bayii, uaaaaa Jia udah jadi Noona Noona yaaa" ucap Jia, Jia sangat senang bermain bersama Chenle sementara yang lain menikmati waktu mereka.

Haechan memberi Chenle dot nya yang baru lalu membiarkan Chenle bermain dengan Jia "HALOOO CHANIEEEE" panggil seseorang dan itu "Jaeman!!!" Panggil Haechan juga, ya itu Jaemin dan Jeno serta Jisung datang ke taman untuk menemui Haechan.

"Yak! Panggil namaku dengan benar!!" Amuk Jaemin pada Haechan yang terlalu sering memanggil nya Jaeman padahal jelas jelas namanya Jaemin, Jisung ikut bermain bersama Chenle yang sedang asik bermain sama Jia "Chenle lucuu" ucap Jisung, Jisung sedang asik bermain bersama Chenle dan Jia yang asik ngemil makanan di mulutnya.

"Kurasa Jisung dan Chenle adalah soulmate" ucap Jaemin, Haechan mengangguk setuju karna memang mereka berdua sangat cocok.

Mark hanya menyimak bersama Jeno, lalu mereka berdua meledek Jaemin dan Haechan yang sedang gosip tentang orang orang pernah nyakitin mereka, hingga Haechan memberikan pukulan dashyat pada Mark dan Jeno, Jaemin tentunya menambahkan pukulan itu dengan cubitan dashyat.

Ya sekarang Jeno serta Mark babak belur karna kena pukul dan kena amuk para istri, Jisung tertawa melihat Papa nya yang terkena pukulan Mama nya itu, Chenle ikutan tertawa melihat Jisung tertawa padahal bayi tengil itu tidak tau apa apa.

Mereka menghabiskan waktu di taman bersama keluarga besar Nakamoto tentunya, Chenle tidak berhenti bermain bersama Jia dan Jisung sampai sampai ia tidak memperdulikan susu nya di dot yang sudah habis ia minum.

Chenle tertawa seperti lumba lumba dan tentunya nyaring sekali bahkan telinga Mark berdengung, Hendery sudah biasa mendengar teriakkan seperti itu toh Haechan dulu kalau menangis juga nyaring.

Chenle memberikan dot nya pada Jisung dan meminta Jisung meminumnya, Jisung tentu tidak mau meminum milik bayi tengil itu lalu Jia mengambil dot milik Chenle dan diberikannya pada Haechan karna sudah habis dan bahkan sedikitpun tidak ada sisa asi benar benar nihil.

Jisung mencium pipi Chenle, Jia tidak berani melakukannya karna takut Chenle menangis "kamu ga takut Chenle nangis??" Tanya Jia, Jisung menggelengkan kepalanya dengan cepat "engga kok" ucap Jisung dan fix mereka Soulmate.

Begitulah kira kira kegiatan bayi tengil serta Markhyuck sekarang, benar benar romantis dan penuh dengan kebahagiaan keluarga ya.

Impian semua orang yaitu memiliki keluarga yang sangat damai dan harmonis bukannya memiliki masalah, dendam, benci, bahkan rasa gengsi yang ada di dalam keluarga.

Kelihatan saja seperti keluarga harmonis padahal hancur, ya sudahlah.










































Oke segini aja dulu ehehe dan klo soal update mungkin bisa seminggu sekali kayanya klo ga sibuk nih ya, aku lagi ujian hari ini makanya jarang update karna sibuk belajar.

Ya sudah dehh see u next chap everyone :).

My Soulmate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang