Happy reading
jam pulang telah tiba. Lino ada urusan mendadak jadi Felix harus menunggu bis untuk pulang. Tiba-tiba seseorang berhenti di depan Felix menggunakan motor motoGPnya. Dia meggunakan helm.
"naiklah."-Hyunjin membuka helm.
"Hyunjin? tapi aku tak pernah menaiki motor."-Felix mengeluh
"tak apa, kau tak akan jatuh."-Hyunjin tersenyum.
Felix mengangguk dan naik ke motor Hyunjin. Dan Hyunjin mulai melajukan motornya.
"pegangan yang erat, jika tak mau terjatuh."-Hyunjin di balik helmnya
Felix sedikit ragu namun tangan Hyunjin membawa tangan Felix untuk melingkar di perutnya.
Tak lama kemudian mereka telah sampai di kediaman Felix.
"terima kasih sudah mengantarkanku."-Felix tersenyum.
Hyunjin mengangguk dan akan kembali ke motornya. Namun tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras.
"hujannya sangat deras, masuklah terlebih dahulu."-Felix menarik tangan Hyunjin agar masuk ke rumahnya.
Hyunjin hanya menurut. Felix mengajak Hyunjin ke kamarnya, kebetulan ibunya sedang ada urusan jadi di rumah itu hanya ada Felix dan Hyunjin.
di kamar Felix. Hyunjin melihat kamar yang bernuansa biru laut.
"kau menyukai laut Felix?"-Hyunjin sambil melihat-lihat isi kamar Felix.
"huum, aku menyukai hal-hal yang bersangkutan dengan laut."
Hyunjin duduk di samping Felix. Hyunjin melihat Felix yang sedang sibuk bermain ponsel dan mengabaikanya. Ia sedikit kesal akan hal itu.
"mau chocolate panas?"-Felix menyadari Hyunjin sedang kesal terhadapnya.
"boleh."-Hyunjin mengangguk senang.
"baiklah, kau tunggu di sini."-Felix beranjak dari tempa duduknya dan pergi meninggalkan Felix.
Hyunjin duduk disana dengan bosan. Ia melihat ponsel milik Felix yang tergeletak disana. Seperti yang kita tau, Hyunjin mengambilnya dan melihat isi ponsel itu. Ia tersenyum melihat foto Felix, namun ia tak sengaja melihat foto Felix dengan Changbin yang sedang bersama. Ia geram akan hal itu, namun tiba-tiba Felix masuk yang membuat Hyunjin langsung meletakkan ponsel Felix kembali ke tempatnya.
"chocolate panas tibaa"-Felix tersenyum yang membuat geram Hyunjin hilang seketika.
Felix duduk di samping Hyunjin dan memberikan chocolate panas untuknya. Hyunjin menerimanya dan mulai meminum chocolate panas buatan Felix.
"wah, chocolate panas buatanmu yang terbaik Felix."-Hyunjin tersenyum dengan mata berbinar.
"benarkah?"-Felix
Hyunjin mengangguk bersemangat dan kembali meminum chocolate panasnya. Mereka berbincang-bincang sampai tak terasa hari menjalang malam, namun untungnya hujan sudah mulai reda.
"terima kasih untuk chocolate panasmu Felix, milikmu yang terbaik."-Hyunjin tersenyum ke Felix dan naik ke motornya.
"aku harus meminumnya lain kali, tolong buatkan untukku."-Hyunjin memakai helm nya.
"tentu, ku buatkan sampai kau puas."-Felix tersenyum.
Hyunjin diam dan hanya mengacungkan jempol tangannya ke Felix. Ia melajukan motornya meninggalkan Felix. Felix masuk ke dalam rumahnya dan berjalan ke kamarnya.
dia duduk di kasur mililknya. Namun tiba-tiba ada telfon masuk dari ponselnya.
"halo? siapa?"-Felix berbicara di telfon.
"its me baby, Seo Changbin."-Changbin menjawab di telfon.
"Aah Changbin-na, ada apa?"-Felix
"mau menonton film bersamaku besok?"-Changbin
"tentu!"-Felix bersemangat.
"baiklah, besok jemput okey?"-Changbin.
"okey!"-Felix.
pembicaraan mereka berhenti di situ. Felix menutup wajahnya karena malu, ia berjalan menuju lemari miliknya. Terlihat foto Changbin yang tertempel di balik pintu lemarinya.
di samping itu terlihat Hyunjin yang sedang berbicara dengan temannya.
"bagaimana? sukses?"-someone.
"belum sepenuhnya, aku harus lebih mengejarnya."-Hyunjin.
"bagaimana denganmu? Kim Seungmin?"-Hyunjin.
"aku tidak menemukan orang yang ku sukai."-Seungmin
Hyunjin mengangguk paham.
hari esok telah tiba. Sepertinya Han sudah masuk, terlihat Felix dan kedua temannya sedang duduk berbincang santai di sekolah.
*
*
*
hai haii
jujur aku lagi sakit, jadi ga jelas ceritanya.
mana tadi tuh sempet ilang gtu, cape jadinya.
tinggalkan saran dong kakaa
timakasi
LUCUU, KALIAN SANGAT LUCUU
KAMU SEDANG MEMBACA
it ended with you Hwang Hyunjin
RandomLee Felix, yang bimbang akan pilihanya. Antara memilih orang yang ia sukai atau orang yang selalu ada untuknya.