Happy reading
mereka telah sampai di kediaman Hyunjin. Rumah yang cukup besar, membuat Felix kagum melihatnya. Hyunjin memperhentikan motornya. Ia menarik Felix dan berlari ke rumahnya.
keadaan di sana sunyi, sangat sunyi. Sampai ibu Hyunjin menghampiri mereka. "kau dari mana? dan.. apakah dia temanmu."-ibu Hyunjin melihat ke arah Felix.
"ah saya teman Hyunjin bibi, nama saya Felix."-Felix sedikit membungkuk.
"ahh baiklah, ajak temanmu ke kamarmu Hyunjin."-ibu Hyunjin memberikan handuk ke Felix dan Hyunjin.
"ayo."-Hyunjin menarik tangan Felix untuk pergi ke kamarnya.
mereka berdua telah sampai di kamar Hyunjin. Kamar besar yang elegan, Felix terlihat menyukai kamar itu.
"bersihkan badanmu di kamar mandi itu."-Hyunjin menunjuk ke salah satu ruangan.
"aku menyiapkan pakaianmu."-lanjutnya
Felix mengangguk dan berjalan ke kamar mandi. Ia masuk dan mulai membersihkan dirinya. Hyunjin bingung, semua pakaiannya tentu kebesaran untuk Felix. Dan akhirnya ia memilih kemeja putih dengan celana pendek.
Hyunjin mengetuk pintu kamar mandi dan memberikan pakaiannya. Tak lama setelah itu Felix keluar sambil mengusap rambutnya sendiri dengan handuk. Felix sangat menggoda, membuat Hyunjin sangat ingin menerkamnya.
"ini kebesaran."-Felix sambil terus mengeringkan rambutnya.
"kau sudah mandi Hyunjin?"-Felix.
Hyunjin mengangguk dan menepuk kasur mengisyaratkan Felix untuk duduk di sampingnya. Felix menurut dan ia duduk di samping Hyunjin.
"mau kubantu mengeringkan rambutmu?"-Hyunjin menawari.
Felix mengangguk dan memberikan handuk yang dipakainya ke Hyunjin. Hyunjin mulai mengeringkan rambut Felix. Aroma khas badan Felix tercium oleh Hyunjin. Hyunjin hampir saja menerkam Felix sebelum..
"hei Hyunjin, kenapa hujan tak kunjung berhenti? dan hari sudah mulai malam."-Felix mem-pout kan bibirnya.
Hyunjin sadar dan mengusap surai Felix. "mau bermalam di sini?"-Hyunjin
"aku tak membawa seragamku."-Felix.
"tenang saja, aku mempunyai seragam yang belum kupakai karna kekecilan."-Hyunjin tersenyum.
"benarkah? aku akan mengabari ibuku."-Felix bersemangat dan mengabari ibunya.
Hyunjin mengangguk dan berbaring di kasurnya menunggu Felix. Felix selesai memberi tahu ibunya. Ia menyusul Hyunjin dan meletakkan kepalanya ke dada Hyunjin. Hyunjin mengusap surai Felix lembut.
"jika seseorang menyukaimu, bagaimana reaksimu Fel?"-Hyunjin.
"entahlah, aku mengantuk."-Felix memejamkan matanya dan tertidur
Hyunjin tak puas dengan jawaban Felix dan memutuskan untuk tidur bersama. Mereka tidur cukup lama, sampai Felix terbangun karna mendengar suara pecahan kaca. Hyunjin memeluk dirinya, yang membuat Felix kesusahan saat bangun dari ranjang Hyunjin.
Felix berjalan mencari sumber suara. Pecahan kaca itu terus-menerus terjadi. Felix mendengarnya di salah satu ruangan yang pintunya sedikit terbuka. Felix berjalan dengan hati-hati, ia ragu masuk ke dalam ruangan itu. Ia sudah memegang gagang pintu dan siap membukanya. Namun tiba-tiba seseorang mengejutkannya.
"apa yang kakak lakukan disini?"-seorang lelaki berdiri di belakang Felix.
"aku.. aku sedang haus."-Felix beralasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
it ended with you Hwang Hyunjin
RandomLee Felix, yang bimbang akan pilihanya. Antara memilih orang yang ia sukai atau orang yang selalu ada untuknya.