chap 10

40 8 0
                                    

                                                                    Happy reading

terlihat Hyunjin yang merebahkan dirinya di paha Felix. Hyunjin bermain ponsel dan Felix mengusap surainya. 

"aku merindukan chocolate panasmu."-Hyunjin menunjukkan wajah sedihnya. 

"aish, tunggu aku sembuh."-Felix sambil menangkup pipi Hyunjin. 

Hyunjin mengangguk dan melanjutkan kegiatannya yakni bermain ponsel. Felix kesal, ia sangat bosan berada di sini. "Hyunjin-naa, aku lapar."-Felix merengek. 

Hyunjin bangun dari tidurnya dan berdiri, "tunggu disini."-Hyunjin pergi keluar tenda. Felix yang merasa ada kesempatan langsung mengambil ponsel Hyunjin, namun membukannya tidak semudah yang Felix kira. Ponsel itu terkunci dan Felix tak mengetahui sandinya. 

Felix mencoba dan terus mencoba, ia terlalu fokus sampai tidak sadar Hyunjin berada di depannya. "tanggal lahirmu."-Hyunjin meletakkan nampan berisi makanan ke meja yang ada di sana. 

Felix terkejut dan reflek menyembunyikan ponsel Hyunjin di belakang punggungnya. Ia melihat Hyunjin sedang sibuk, menyeduh susu miliknya. Felix dengan ragu membuka ponsel Hyunjin dan memasukkan sandi yang kata Hyunjin tanggal lahirnya. Felix terkejut ternyata ponsel itu terbuka, namun ia sangat tak peka membuat Hyunjin kesal. 

"ini susumu."-Hyunjin memberikan gelas berisi susu kepada Felix. 

Felix menerimanya dengan mata yang berbinar, "terima kasih."-Felix menunjukan senyum manisnya kepada Hyunjin. 

setelah selesai meminum susunya, Felix kembali bermain ponsel milik Hyunjin. "suapi aku."-Felix membuka mulut siap memakan makanan yang disuapi oleh Hyunjin. 

Hyunjin hanya diam dan menuruti apa kata Felix, ia menyuapi Felix dengan rasa yang tulus. Tiba-tiba, seseorang masuk ke tenda Felix. "FELIX-SHII."-Han berteriak sangat kencang. 

"kenapa kau tidak memberitahuku? kau tak apa?"-Han memeluk Felix. 

Felix membalas pelukan Han, "maaf, aku baik-baik saja dan dimana Lino?"-Felix. 

"i'm heree"-Lino masuk dan duduk di samping Felix. 

"selamat pagi, tuan ketua osis."-Lino memberi salam ke Hyunjin. 

"panggil aku Hyunjin, aku akan pergi. temani Felix."Hyunjin menepuk bahu Lino dan pergi. 

tak terasa kegiatan kemah sudah berakhir. Felix sedang bersantai di sofa ruang tamu sambil menonton televisi. Tiba-tiba terdengar ketukan dari pintu rumah Felix. Felix membuka pintu dan betapa terkejutnya ia melihat Chris berdiri di depannya. 

"surprise"-Chris tersenyum. 

"KAK CHRIS."-Felix langsung melompat memeluk Chris.

"Chris."-ibunya memanggilnya. 

"ibu."-Chris melepaskan pelukan dan berjalan ke arah ibunya. 

Chris memeluk ibunya dan menangis dalam diam. "kenapa kau menangis nak."-ibunya mengusap air mata Chris. "letakkan barang-barangmu kedalam terlebih dahulu."-lanjutnya. 

Felix yang mendengar itu langsung mengambil salah satu koper milik Chris dan menaikinya.  Felix bermain, memutar-mutarkan koper Chris. "hey Felix, kau baru sembuh jangan bermain seperti itu."-ibunya memarahinya. 

"sembuh? apakah Felix sakit ibu?"-Chris bingung. 

"dia baru keseleo, apakah dia tak memberitahumu?"-ibu. 

"FELIX!!."-Chris berteriak kepada Felix, namun Felix sudah bersembunyi duluan yang membuat Chris menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku adiknya. 

it ended with you Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang