FLASHBACK ON
"hei kemarilah, bantu menembak i"-Soobin terlihat bermain game bersama Yeonjun.
"urusi saja sendiri."-Yeonjun tertawa mengejek.
"cih."-Soobin terlihat kesal.
tak lama mereka selesai bermain game. "bagaimana hari ini? "-Yeonjun berbaring di kasurnya sambil berbincang dengan Soobin.
"musuhnya sangat mudah, aku bisa mengalahkan mereka sekaligus."-Soobin.
"kalau begitu, kenapa tadi meminta bantuanku? dan di ronde ke dua kita kalah?"-Yeonjun mengejek Soobin.
"b-berisik."-Soobin terlihat sedikit kesal.
Yeounjun terkekeh, ia mendengar Soobin batuk. "Kau sakit?"-Yeonjun terlihat sedikit khawatir.
"apa pedulimu sial-"-Soobin sedikit terganggu karena batuk yang menyerangnya.
"Soobin? hei? jawab aku."-Yeonjun khawatir setelah mendengar suara yang jatuh.
Soobin terlihat jatuh pingsan dengan darah yang mengalir dari hidungnya. Yeonjun terus memanggilnya, namun tak ada jawaban dari Soobin.
Yeonjun panik, ia memutuskan untuk memanggil Lino untuk meminta bantuan.
FLASHBACK OF
"jadi yang selalu bermain dengan Soobin, itu kau?"-Felix menatap Yeonjun.
Yeonjun mengangguk, "dan aku belum berani memberitahunya."-Yeonjun menundukkan kepalanya.
Felix hanya diam dan menghembuskan nafas panjang. Tak lama, dokter yang mengurus Soobin akhirnya keluar.
"bagaimana dengan keadaannya dok?"-Felix dengan cepat menghampiri dokter tersebut.
"dia di diagnosa menderita Kanker Nasofaring, karena faktor genetik."-dokter menatap Felix.
Felix seketika langsung mengingat ayahnya yang juga menderita Kanker Nasofaring. "jadi, apakah dia bisa di sembuhkan?"-Felix menatap sayu dokter.
dokter tersenyum, "dia bisa sembuh jika menjalani pemeriksaan yang rutin, tenang saja saudaramu akan sembuh."-dokter mengacak-acak surai Felix.
Felix sedikit terkejut, "ah maaf, aku punya anak yang seharusnya seumuranmu, namun dia meninggal di usia yang masih muda."-dokter menghembuskan nafas panjang.
"kalian bisa masuk."-dokter pergi meninggalkan mereka.
"kau tak apa?"-Lino berbisik ke Felix, sementara Yeonjun dan Mingrui masuk duluan.
Felix mengangguk dan mengajak masuk Lino, "aku kan menelepon kak Chris."-Felix pergi keluar.
Yeonjun terlihat duduk sambil memijat keningnya, "apa kau akan ikut sakit sepertinya?"-Lino menatap Yeonjun.
"kau ini berisik."-Yeonjun mengacungkan jari tengahnya kepapa Lino.
Lino yang melihatnya merasa jengkel dan sangat ingin mencekik Yeonjun. "anuu."-Mingrui mencoba melerai.
"apa yang kalian ributkan?"-Felix masuk ke dalam menatap Yeonjun dan Lino.
keduanya tidak menjawab, Lino mendengar dering ponsel dari sakunya.
Lino melihatnya, "sepertinya aku akan mati hari ini."-Lino menunjukkan layar ponselnya yang terlihat di telepon oleh kekasihnya yang seperti singa.
"hadapilah mautmu."-Felix mengangguk-ngangguk.
Lino mengangkatnya, ia siap mendengar omelan dari Han. "Lino sayang, kenapa kau membolos hm? aku sangat merindukanmu, bisakah kau kembali?"-Han secara lembut.
Lino terkejut, "aah sayang, aku akan segera kembali."-Lino menepuk bahu Felix sebelum meninggalkannya.
"jadi, kapan kau akan memberitahunya?"-Felix duduk di samping Yeonjun.
"kudengar, Soobin tidak menyukai seseorang yang membohonginya, apalagi ia membenciku saat kita pertama kali bertemu."-Yeonjun menunjukkan raut wajah sedihnya.
"aku tidak ikut campur."-Felix menepuk-nepuk bahu Yeonjun.
"bagaimana keadaan Soobin?"-Chris masuk diikuti oleh Seungmin di belakangnya.
"dia mengidap Kanker Nasofaring, sama seperti ayah."-Felix berdiri diikuti oleh kedua orang yang bersamanya.
"tapi kata dokter, dia bisa di sembuhkan."-lanjutnya.
Chris mengangguk mengerti, "tapi tunggu, kenapa Seungmin ada bersamamu?"-Felix menatap Seungmin bingung.
Felix tersenyum miring, "aah, apa hubungan kalian? apa kalian b e r p a c a r a n?"-Felix mengeja perkataannya dengan nada menggoda.
wajah Chris seketika memerah, ia mengajak adiknya untuk keluar ruangan, "apa maksudmu, kita hanya berteman."-Chris berbisik.
"benarkaah??"-Felix terus menggoda kakaknya.
"haish, jangan membuatku seperti ini, ayo kembali."-Chris berjalan kembali ke ruangan.
"avv kak Seungmin, aku datang~"-Felix merayu Seungmin.
Chris sedikit tersentak, "kak?"-Seungmin bingung.
"ahh tidak-tidak, anak itu sedang ngelantur, lupakan saja."-Chris sedikit panik.
"jadi apa masalahnya?"-Chris mendadak serius dan duduk di samping Yeonjun.
Yeounjun menceritakan semuanya dengan jelas, "jadi seperti itu ya."-Soobin bangun membuat semua orang di sana terkejut terutama Yeonjun.
"S-Soobin, aku tidak bermaksud-"-Yeonjun tersela oleh Soobin.
"aku ingin sendiri."-Soobin lirih.
"tapi.."-Yeonjun menatap sayu Soobin.
"KUBILANG AKU INGIN SENDIRI!"-Soobin sedikit berteriak.
semua orang tersentak dan memutuskan untuk keluar meninggalkan Soobin sendiri. "kenapa aku terus di bohongi seperti ini."-Soobin menundukkan kepalanya dan menangis.
di luar ruangan, terlihat Yeonjun yang sedang jongkok frustasi. "kak Chris, aku pamit pulang, kepalaku sangat sakit."-Felix mengeluh ke kakaknya.
"baiklah, kau kesini dengan siapa?"-Chris menatap Felix.
Felix menunjuk Mingrui, "berhati-hatilah."-Chris mengusap surai Felix, dan Felix pergi bersama Mingrui.
"maaf membuatmu terlibat."-Chris merasa bersalah kepada Seungmin.
"tidak apa-apa, aku tau."-Seungmin tersenyum membuat Chris sedikit lega.
"anuu, aku pamit pergi."-Yeonjun menundukkan kepalanya.
Chris mengangguk dan Yeonjun pergi. Di sisi lain, terlihat Felix yang sedang tiduran di ranjang bermain ponsel.
"Han? mengapa dia menelepon?"-Felix mengangkat teleponnya.
"halo?"-lanjutnya.
"halo Felix, benarkah Lino tadi bersamamu?"-Han secara lembut namun Felix bisa merasakan kemarahannya.
"a-ah benar Han, dia tadi membawa Soobin ke rumah sakit."-Felix sedikit takut.
"baiklah Felix, maaf mengganggu waktumu, kembali bersenang senanglah."-Han menutup panggilan.
"huuhh, sungguh menegangkan."-Felix menghembuskan nafas panjang.
*
*
*
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/332664205-288-k445222.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
it ended with you Hwang Hyunjin
RandomLee Felix, yang bimbang akan pilihanya. Antara memilih orang yang ia sukai atau orang yang selalu ada untuknya.