nol

1.8K 158 8
                                    

"Haerin itu semuanya tentang Hanni."

|

"Pacar lo tuh?" tanya perempuan dengan alis terangkat, kacamata bulat menjepit hidung dan dagunya menunjuk ponsel yang menyala.

Lawan bicaranya mengangguk

"Cantik, ya?"

Perempuan itu mengangguk dengan wajah malas, sudah tiga kali sejak pagi hari ia dengar pujian itu dari bibir rekan kerjanya.

"Mending lo lanjutin laporan administrasinya deh, biar pas Pak Tony dateng nggak panik lo."

"Iya bentar, habis dengerin voice note Hanni."

Perempuan berkacamata bulat itu membuang napas lelah seraya memijat pelipis.

"Rin, laporannya harus kelar sebelum Pak Tony ke kantor buat ambil. Gue nggak mau lembur lagi demi bantuin lo mindahin data ke excel. Dengerin gue, semakin cepet lo kerjain, semakin cepet lo bisa pacaran sama Hanni."

Mendengar iming-iming segera bisa lanjut berpacaran dengan kekasihnya, Haerin pun reflek meletakkan ponselnya tepat setelah mengirim emoji hati untuk Hanni.

"Yakin kamu, Kyujin?"

Perempuan yang digadang-gadang sebagai Kyujin itu mengangguk penuh percaya diri.

"Yakin, gue udah nyoba soalnya."

Haerin tampak menimang-nimang.

"Pacaran sama Hanni?"

Mendengar pertanyaan Haerin yang terkesan konyol membuat Kyujin mendelik.

"Lah mbanyol nih orang, maksud gue tuh pernah nyoba sistemnya bukan pacarannya, pe'a ya lo!"

Haerin pun meringis sambil menggaruk kepalanya.

|

Kyujin memicing, memperhatikan Haerin yang sibuk dengan ponsel di tangan kirinya sementara garpu untuk menyunduk bakso di tangan kanannya.

"Makan dulu, keles." nyinyir Kyujin seraya merotasi mata, lanjut menikmati baksonya dengan nikmat.

Haerin pun tersenyum lalu terkekeh pelan memandangi ponselnya sambil meletakkan garpu untuk mengetik pesan balasan.

Melihat temannya yang mulai bertingkah aneh pun menarik ponsel itu dari tangan Haerin yang sama sekali tak protes.

Kyujin memandangi layar ponsel Haerin yang masih menyala, alisnya bertaut.

Foto Hanni, pacar Haerin terpampang begitu jelas di layar ponsel Haerin yang ada pada genggamannya.

"Cantik, ya?" Haerin bertanya lagi dengan binar lugu, senyum tak pernah luntur.

Kyujin menghela napas.

"Iya."

Kali ke-empat.

|

"Ayaang~"

"Ayaang~"

"Jangan niruin aku gitu ihhh!!"

Haerin tertawa, di samping keyboard-nya menyala ponsel dengan profile wajah Hanni yang sedang manyun.

Mereka berbincang sejak sepuluh menit lalu, tatkala Haerin dan Kyujin kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan masing-masing setelah cukup lama istirahat siang.

Asmalibrasi • Kittyz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang