dua puluh satu

447 87 16
                                    

"Kok jadi begini?!"

|

"Mau ke mana?"

Hanni menggelengkan kepala ketika dua sahabatnya, Yunjin dan Minji, dengan segera ikut berdiri ketika ia beranjak dari kursi. Keduanya jelas-jelas khawatir jika Hanni nekad menyusul Eunchae.

Hanni tak bergerak, menatap sahabatnya itu bergantian sambil mengerjap lucu.

"Orang mau ke toilet.." balas Hanni tak acuh tapi Minji menatapnya skeptis, begitu pula Yunjin yang bersidekap.

Hanni merotasikan matanya malas, kedua tangannya bertengger pada sisi pinggang sambil menatap kedua temannya kesal.

"Oke, fine! Gue minta maaf tadi sempet gila, tapi sekarang gue udah waras. Gue beneran mau pipis, masa iya lo berdua segitunya nggak percaya sama gue, sih?!"

Minji dan Yunjin bertukar pandang, harap-harap mereka bisa saling mengerti pikiran masing-masing sebelum akhirnya mengangguk.

"Fine, silahkan ke toilet."

Hanni tersenyum puas, mengangguk setuju sebelum Minji melanjutkan; "..tapi dengan satu syarat, Yunjin ikut lo dan gue yang bakal stand by di sini. No nego, gue tau lo impulsif dan lo bakal ngerengek kalo sama gue, jadi kali ini kerjaan gue bakal di-handle Yunjin. You okay with it, bro?" Minji menatap Yunjin yang hanya mengedikkan bahunya, sama sekali tak keberatan.


Senyum Hanni lenyap seketika, menatap Minji dan Yunjin yang terlihat berbincang cukup serius. Hanni menggigit bibirnya, memasang ancang-ancang untuk kabur tepat sebelum tangan besar dan kuat milik Yunjin menahan bahunya.

Hanni berbalik, menatap Yunjin yang tersenyum getir padanya sementara Minji menyeringai — puas dengan pilihannya.

"Exactly, Yunjin jauh lebih kuat buat nahan tingkah lo yang suka tiba-tiba itu. Thank me later for saving your life."

Hanni menghela napas, pasrah dan membiarkan Yunjin merangkul bahunya dan ikut ke toilet sesuai perintah Minji yang kini kembali duduk untuk menunggu.

Akhirnya, Hanni dan Yunjin berjalan bersama-sama menuju ke toilet dan sesuai janjinya dengan Minji — Yunjin sama sekali tak melepaskan rangkulannya pada bahu Hanni, sepeetinya juga cukup khawatir Hanni akan kabur.

"Sorry, sebenernya gue juga nggak mau batesin pergerakan lo. Gue percaya lo beneran mau pipis aja, tapi lo tau Minji-"

Hanni membuang napas dan menepuk pipi Yunjin, usahanya untuk menghentikan Yunjin yang hendak mulai bertele-tele.

"Gue tau. Santai. Lo mau di sini atau ikut ke dalem?" tawar Hanni, menunjuk pada arah toilet yang terlihat mulai dekat di depan.

Yunjin menggeleng, "nggak usah, gue tunggu di sini aja. You deserve some space, after all. Just so you know, i do believe you, Han," ia tersenyum dan Hanni membalas.

"Alright."

Hanni melangkah masuk ke area toilet, meninggalkan Yunjin berdiri dan menunggunya di luar. Yunjin menjilat bibirnya yang mulai terasa kering, apa yang bisa terjadi jika Yunjin berjaga di sini? Sedekat ini?

Asmalibrasi • Kittyz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang