BAB | 2

3.8K 140 1
                                        

"Humaira coba perhatikan Al-Quran nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Humaira coba perhatikan Al-Quran nya." Ucap Ustadz Harist, namun Humaira tetap saja menatap Ustadz Harist tanpa berkedip.

"MasyaAllah indah sekali ciptaanmu ini ya Allah." Gumam Humaira, yang di dengar oleh Ustadz Harist.

Harist menghela nafasnya sabar.  "Humaira." Panggil Harist dengan nada rendah.

"Iya Ustadz Harist?" sahut Humaira.

"Niat ngaji tidak?"

Humaira mengangguk.

"Terus mengapa dari tadi wajah saya yang di lihat, bukan Al-Quran nya?"

"Karena wajah Ustadz terlalu indah untuk saya pandang."

"Al-Quran tidak indah?"

"I-ndah kok Tadz, tapi iman saya nya aja yang lemah."

"Jangan di biasakan lagi, mengaji tapi matanya malah berzina, kamu fokus dengan ajaran saya saja jangan wajah saya."

Humaira mengangguk, lalu menunduk. "Maaf Tadz, habis Ustadz ganteng banget sih."

"Jangan di ulangi lagi."

Humaira mengangguk.

Ustadz Harist tersenyum, lalu melanjutkan mengajari Humaira dalam membaca Al-Quran.

Hampir setengah jam Humaira di ajari Ustadz Harist, membuat gadis itu lelah. Bagaimana tidak ia selalu salah dalam membaca Al-Qur'an nya.

"Kamu belum lancar dalam membaca Al-Quran, terus belajar Humaira." Nasihat Ustadz Harist.

Humaira mengangguk tersenyum. "Pasti Tadz, apa lagi guru ngaji nya Ustadz Harist gimana nggak semangat dalam belajar?"

"Yasudah kalau begitu kamu pulang sudah malam." Ucap Ustadz Harist.

"Ustadz nggak pulang?" tanya Humaira.

Di dalam masjid hanya tersisa Ustadz Harist juga Humaira, di temani oleh Marbot Masjid yang tak terlalu jauh. Anak kecil yang mengaji pun sudah pulang lebih dulu.

Harist menggeleng. "Nggak saya mau tadarus dulu."

"Boleh saya request bacaan Al-Quran nggak tadz?"

Harist terdiam beberapa detik lalu mengangguk.

"Kalau gitu, bacakan saya surah Ar-Rahman saya mau mendengarnya."

Harist tersenyum lalu mulai membacakan surah Ar-Rahman yang di inginkan oleh Humaira, membuat jantung Humaira berdebar tak karuan, saat ayat demi ayat yang di lantunkan oleh Harist membuat hatinya begitu tenang.

"MasyaAllah ternyata bukan hanya wajah yang indah, suaranya juga indah." Ucap Humaira, kedua matanya berbinar menatap Ustadz Harist yang tengah membacakan surah Ar-Rahman.

"Shadaqallahul Adzim..." Setelah itu Ustadz Harist menutup Al-Quran nya.

"Ustadz ayo nikah!" ucap Humaira tiba-tiba, membuat Harist tersentak mendengarnya.

Kepincut Ustadz Tampan (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang