aku tidak tau

87 3 0
                                    

"Pagi Abang, thalia sara....." Ujar zia semangat namun dipotong langsung oleh Niken
"Lo kenapa kesini, mau cari masalah lagi, atau drama Lo udah selesai" ujar Niken sinis
" cari masalah? Oh ya aku kesini mau kasih tau kalau sarapan udah siap ayo sarapan bareng bareng" ujar zia dengan senyum manisnya
" Ya, zia bang Niken gak bermaksud buat nyakitin hati kamu, ayo semua sarapan bareng" ujar thalia sambil berdiri dan yang lain ikut berdiri menuju ke meja makan diikuti teman no(Niken, zio)
Namun mengabaikan zia dan melewati begitu saja.
Saat zia menuju ke meja makan kursi semua penuh gak ada sisa untuk dirinya bahkan kursi di dapurpun sudah dipakai. Akhirnya zia membuka kulkas mengambil sekotak strawberry yang dia minta kepada bipa dan langsung kembali ke kamar.

" Adek Lo gak gabung makan" tanya Zidan
"Biasa juga nempel ke kalian"
" Ada yang gak beres ini" ujar seseorang memperhatikan zia yang mulai menghilang dari pandangannya
" Biasa paling drama" jawab Niken sambil memasukkan makanan ke dalam mulut
" Ihhh, bang Niken gak boleh gitu sama zia" ujar thalia menasehati Niken 
"Iya maaf" ujar Niken sambil tersenyum
Yang lain hanya memperhatikan, makan dengan lahap.
Setelah sarapan mereka kembali ke ruang keluarga ada yang menjalin zio yang fokus main game, ada yang bercanda, makan cemilan, live i*, ada yang tidur, dll.
 

Disisi lain ada zia yang sedang makan buah strawberry dengan lahap dikamar,
Uhuk uhuuk uhuk
Zia yang tiba tiba saja batuk langsung lari ke wastafel untuk minum, karena lupa bawa air minum namun batuknya malah  tambah parah
Uuhuk uhuk
"Darah!?" Ujar zia binggung yang melihat darah,
" Kok bisa" tanya zia sambil mencuci wajah dengan kasar. Zia keluar dari kamar mandi
kruk kruk kruk
Perut zia yang lapar minta diisi pun
Zia langsung turun menuju dapur ternyata ada bipa sedang membersihkan piring kotor, zia yang melihat masih ada nasi dia berinisiatif untuk masak nasi goreng, sudah selesai masak langsung dia bawa piring berisi nasi goreng ke meja makan.
"Bipa udah makan belum kalau belum nasi goreng zia masi ada di wajan ambil aja " ujar zia yang melihat bipa selesai membersihkan piring kotor,
" Iyo non, bipa udah sarapan tadi, non yang masak kok bipa gak denger ya?" Ujar bipa yang penasaran
" Bipa terlalu fokus sama piring jadi gak denger" jawab zia sambil menyuapkan nasi ke dalam mulut

Selesai juga acara makan zia lalu ke ruang keluarga untuk berbicara dengan Abang bara
" Bang bara mana ?" Tanya zia pada seluruh orang yang ada di sana.
"Ngapain mau cari bang bara?, Mau cari masalah lagi Lo?" Ujar zio sinis,
"iiish Abang gak boleh gitu tau, Ada di lantai atas kantor pribadi nya" ujar thalia sambil tersenyum manis
" Pintunya yang gimana" tanya zia
" Warna coklat, ada tulisan'kantor bara' gitu, mau dianter gak?" Beritahu thalia
Zia menjawab hanya dengan gelengan dan mengucapkan terimakasih lalu pergi  ke lantai atas tempat yang telah diberitahu Thalia, setelah ketemu pintunya zia mengetuk pintu

" Masuk " ujar yang ada didalam
"Ada apa"
"Bang bara" ucap zia sambil menunduk kepalanya
Bara yang mendengar pun langsung melihat siapa yang datang ternyata zia, zia melangkah menuju bara
"Duduk" ujar bara dingin, zia pun langsung duduk
" Perluh apa" ucap bara to the poin
" Kemarin kan katanya zia salah, terus harus dihukum, tapi kan zia bilang besok aja karena zia mau tidur" jawab zia sambil menunduk kepalanya
" hari ini zia di hukum, jadi hukumnya apa?" Tanya zia yang menatap abangnya
"Kau mau dihukum, kamu tau kesalahanmu apa" bara dengan menatap tajam zia
" Gak gak tau" jawab zia dengan polos
" KAMU PERGI DARI RUMAH SELAMA 1 MINGGU TANPA MENGABARI ORANG RUMAH, DAN KAMU MEMBERITAHUKAN KALAU KECELAKAAN HANYA ALASAN AGAR BISA NGEJALANG DI KAN" ujar bara dengan dengan marah, lalu mengambil foto yang ada di dalam laci lalu melempar ke wajah zia
"LIHAT FOTO ITU KAMU MENCOBA MENGELAK HAAH"
Zia langsung mengambil foto tersebut
" Bang " lirik zia
"Zia mau jelasin semuanya tapi Abang tolong redahin dulu amarahnya" nada zia yang pelan karena takut
" Oke zia bakal bilang kalau foto itu palsu karena ada beberapa potongan yang gak bisa nyatu jadi itu foto editan, zia gak tau siapa yang kasih foto itu oke lanjut, zia beneran kecelakaan karena rem blong, zia gak tau siapa yang bikin rem blong kalaupun zia pengen mati juga mending terjun ke tebing, oh ya zia juga beneran amnesia jadi gak inget siapa kalian, zia tau  semua tentang kalian dari bipa" ungkap zia dengan panjang
" Jadi zia di hukum gak bang" tanya zia dengan polos
"Gak" jawab bara singkat
"Bener kan bang?" Tanya zia memastikan, bara hanya mengangguk
"Oke bang makasih banyak banyak, oh ya zia izin keluar"  yang hanya dibalas dehemnya oleh bara.

Zia kembali ke kamar  langsung melompat ke kasurnya nyaman itulah yang saat ini zia rasakan
"Gue harus cek ini" ujar zia langsung bangun dari kasur, ganti baju dengan Hoodie dan membawa  tas serta bonekanya, setelah siap zia langsung turun menuju dapur untuk mengambil strawberry lali memasukkan ke dalam tas sebelum pergi zia pamit dulu kepada bipa dan abangnya, jawaban abangnya tetap saja menyakiti hati zia namun zia tetap tersenyum.

Sesampainya di rumah sakit zia langsung menemui dokter deran. Yang ada di ruangannya
Brrakk
Pintu terbuka dengan lebar namun tidak ada orang yang ada di depan pintu
Baaaa
Zia berteriak sambil menunjukan kepalanya
"Kamu mau saya jantungan " ujar Dora dengan kesal
" Maaf dora zia mau cek" ujar zia sambil melangkah ke ruangan
" Apa zia punya penyakit dok" ucap zia yang sudah duduk menatap Dora dengan penasaran
" Iya apa kamu tidak meminum obatnya" ujar dokter sambil melihat berkas berkas
" Kan zia gak tau kalau zia sakit, obatnya aja zia gak tau dimana" ujar zia dengan polos
" Maaf dokter lupa memberitahu mu kalau kamu sakit, gastroesophageal reflux disease (GERD), penyakit akibat asam lambung lainnya yang dapat menyebabkan muntah darah adalah gastritis atau peradangan pada dinding &" jelas Dora dengan senyum
"Oooo jadi...." Sebelum zia melanjutkan ucapannya dia telah memikirkan berbagai macam hal.
" Hai are you oke zia " tanya Dora dengan rasa cemas bagaimana tidak takutnya nanti malah semakin buruk kesehatan.
" I fine" ujar zia sambil tersenyum
"Mana resep obatnya" ujar zia
" Oh ya ini nanti ke....."
"Iya zia udah tau cepetan dok" ujar zia yang memotong ucapan Dora
Setelah dokter meresepkan obat

Transmigrasi alana  BlacWhere stories live. Discover now