mulai dari ini

131 3 0
                                    

Dirumah zia
Semua di sana sudah kumpul dengan canda tawa namun
"Abang kok zia belum pulang kerumah? Jajanya udah selesai belum kok lama banget thalia juga pengen jajan" ujar thalia yang di keraskan suaranya
" Bentar Abang telpon dulu" jawab zio
"Gimana bang?" Tanya Daddy xeqry
" Palingan juga ngejal.."
"Jajan kalau gak paling shopping di mall Sampai lupa waktu" balas bara dengan cepat sambil menatap niken tajam, takut otak polos thalia ternodai
" Padahal udah malam bang" ucap thalia
"Tidur dirumah teman paling" balas bara dengan senyum
"Ayo semua tidur, udah malem besok masih sekolah loh" ujar mommy xera

Zia membuka mata perlahan dia melihat
Kanan kiri, zia menghela nafas panjang
"Jadi udah operasi, dan sadar" ujar zia pelan
"Zia udah sadar?" Tanya dokter sambil berjalan ke zia
" Ada yang sakit, perluh sesuatu zia' tanya dokter lali
Zia sedari tadi diam tidak merespon pertanyaan yang di ajukan oleh sang dokter
" Baik aku periksa dahulu oke" ucap dokter sambil memeriksa zia
Saat di tengah pemeriksaan
" Dokter kenal saya?" Tanya zia dengan wajah polos
" Zia ini dokter deran apa kamu lupa?" Tanya balik dokter kepada zia
"Dokter apa?" Tanya zia lagi
" Dokter spesialis penyakit dalam, kau ingat zia?" Sambil menggambil kursi untuk duduk
" Tidak" balas zia
" Aku tau ini akan terjadi kau hilang ingatan" ungkap dokter
"  kalau begitu aku akan menceritakan tentang keluarga dan kehidupan mu yang aku tau, kamu ingat mereka?"
Balas gelengan zia Sambil menatap wajah dokter dengan teliti
" Baiklah"
Huuuhhf helaan nafas sebelum menceritakan apa yang terjadi
" ...... Jadi Nama kamu zia aqala xeqry, anak dari ayah xeqry aksara dan bunda xera xiala, mempunyai Abang 3 yang pertama bara xeqry, yang kedua Niken xeqry, lali zio xeqry, itu yang aku tau ada pertanyaan zia?" Ucap dokter deran
" Ada bolehkah" balas zia dengan senyum
" Kemana mereka semua, tidak ada yang kesinikah?" Tanya zia dengan penasaran
" ....."
" Mereka lagi sibuk, jadi tidak sempat ke sini" balas dokter deran  dengan senyum
" Baiklah" ujar zia dengan senyum
" Jika tidak ada pertanyaan aku permisi, ada yang harus aku kerjakan" ungkap dokter
" Tunggu, kapan aku boleh pulang ke rumah" tanya zia
" Tunggu sampai 1 Minggu ya, karena luka operasi belum kering" ungkap dokter
" Baik bay " ujar zia sambil menarik selimut hingga sampai kepala
" Baik hati hati dengan luka mu, jika kamu perlu sesuatu tekan tombol yang ada di sini" ucap dokter sambil menunjuk tombol tersebut

zia membuka selimut  setelah mendengar suara pintu tertutup
"Aaais" sebal zia sambil mengusap tangan yang di perban, zia langsung bangkit dan mencari smartphone mungkin ada informasi yang dapat digunakan nanti

" Aku bosan" ujar zia sambil menatap jendela
" Kau bosan zia? Mau jalan jalan di area taman" tanya suster yang kebetulan mendengar yang akan mengantarkan makanan
"Ya, apakah boleh?" Jawab zia
"Tentu, asal habiskan sarapan mu mengerti?"
" Siap! Mengerti suster" jawab zia dengan semangat
Setelah sarapan zia diajak jalan jalan keliling taman dirumah sakit menggunakan kursi roda, namun saat sampai ditaman zia melihat seseorang yang dia ingat di kepalanya

"Non zia " seru bik ipa sambil berlari ke arah zia, zia yang melihat kejadian itu menoleh ke suster seakan bertanya apakah kamu kenal seperti itu, suster yang melihat pun paham betul
"Dia bibi ipa pembantu rumah tangga, yang selalu ada buat zia" jelas suster
" Bibi ipa" seru zia dengan senyum
"Ya ampun non kok bisa sampai seperti ini, ada yang sakit perluh sesuatu udah makan belum perluh panggil dokter...." Ujar cepat bibi tapi di potong langsung oleh zia karena jika di biarkan takut bibi ipa jadi rapper terkenal nanti
" Bibi zia mau buah strawberry" ujar zia menghentikan acara mengomel bipa( bibi ipa)
" Non mau strawberry" tanya bipa
"  gak boleh ya bipa" ujar zia dengan nada sedih
"Boleh kok non, tapi bibi gak bawa cuma bawa makanan kesukaan non" jawab bipa
"Non mau" tanya bipa
" Mau, tapi bisa tidak usah menggunakan kata non zia agak risik bi" ungkap zia
" Tapi non udah jadi kebiasaan bibi, kalau dihilangkan agak susah bi" jawab bipa dengan menggaruk tengkuknya
" Yaudah terserah bipa, zia mau makan sus zia sama bipa aja, suster cari pasien yang lain oke" ujar zia sambil tersenyum
"Baik jaga diri oke" ujar suster langsung pergi meninggalkan mereka berdua
"Bipa ayo ke ruangan zia mau makan makanan buatan bipa" ujar zia dengan semangat
"Baik ayo non" ujar bipa lalu mendorong kursi roda zia menuju ke keruangan
Mereka makan bersama dan bipa menceritakan semua tentang keluarga, sekolah, di luar sekolah, sifat, zia( yang dulu) kepada zia(sekarang), karena zia terus merengek hingga akhirnya di ceritakan oleh bipa sampai akhirnya
".....jadi begitu non" ujar bipa sambil  melihat zia
Bipa yang melihat zia ternyata tidur, lalu menyelimuti tubuh zia
"Non zia itu gadis kuat, bertahan sampai saat ini itu luar biasa, bipa juga gak percaya kalau non kecelakaan karena mabuk, bipa bakal balik lagi nanti selamat sore non" ujar bipa lalu membersihkan bekas makan tadi dan pulang ke rumah

Hari mulai malam, hujan sangat deras, petir juga terdengar jelas, sekarang dokter deran sedang membangunkan zia yang tertidur dengan lelap
"Huuft zia bangun" ujar  dokter deran dengan lembut
"Hmmm"
"Kenapa hmm" ujar zia yang masih menutup mata tapi mencari sesuatu
" Astaga ini bocah, zia apa yang kamu cari" ujar Dora(dokter deran)
"Ayo bangun" ucap Dora sambil menggoyangkan tubuh zia
"Eemhh ya aku bangun ada apa do.... Ra"
Ujar zia di akhir ucapannya
" Apa yang di kau sebut do Ra" tanya Dora dengan penasaran
" Dokter deran YA AKU INGIN KAMU DORA benar kan dokter deran" ujar zia dengan  teriak diakhiri dengan menggoda
"Huuuuft ya aku dokter deran biasanya kamu sebut dengan dora" ujar Dora dengan pasrah
" Akhirnya aku mengingat seseorang" ungkap zia dengan semangat
" Oh ya Dora kenapa di sini?" Tanya zia sambil mengusap matanya
" Hanya mengecek keadaanmu saja ternyata sudah baik dan hari ini kamu boleh pulang" ungkap Dora dengan senyum
" Dora kita akan selalu bertemu kan?" Ujar zia dengan menunduk
Dokter yang melihat pun merasa tidak nyaman dengan keadaan, karena bagaimana pun zia gadis kecil yang mengalami amnesia sementara, pasti akan merasa takut dengan keadaan sekitar secara mereka tidak ingat apa apa
" Tentu saja" ujar Dora sambil memencet hidung zia.
"DORA zia gak suka ya" ujar zia dengan nada yang keras
" Kenapa hmm" tanya Dora dengan menggoda
" Karena Dora tersenyum itu membuat Dora seperti

Transmigrasi alana  BlacWhere stories live. Discover now