ya masih muter kok ini

73 0 0
                                    

Rara dkk menuju meja mereka masing masing setelah membayar kas, mereka berempat langsung menuju ke zia yang sudah tertidur dengan melipat tangannya sebagai penutup wajah.

"Dia tidur" ujar Rara memiringkan kepalanya

Tuk

"Apa Lo liat sendiri kan itu bocah tidur masih tanya lagi, heran gue" ujar Tira

Ciit ( anggap aja suara pintu terbuka)

"SELAMAT PAGI ANAK ANAK, AYO BANGUN YANG TIDUR, YANG LAGI NGITUNG DUIT DITUNDA DULU tapi kalau bapak dikasih duitnya gak papa, bapak kasih waktu kalian buat itung, atau mau bapak bantu itung duitnya"

"Gak pak makasih bantuan nya" ujar bendahara lalu duduk dimeja tak lupa barang bawaan tadi hasil rampokan di taruh di laci ( maksudnya uang)

"YANG PACARAN DI POJOK BELAJAR DULU GAK USAH CINTA CINTA"

zia mendengar suara berisik tersebut terganggu tidurnya dan membuka mata ternyata gurunya sudah datang, dan pembelajaran sudah di mulai ada saja yang masih tidur, main game, chat sama ayang, ijin ke toilet tapi gak balik balik, termasuk zia yang sedang menahan kantuk sesekali menguap.

Istirahat hanya 15 menit ingat semuanyaaaaaaaaaa

"Baik pembelajaran hari ini selesai jangan lupa besok kita cocok jawabannya" ujar pak Endra yang sekaligus menjabat sebagai wali kelas XI A .

"Zia Lo mau kemana" ujar Tira melihat zia sudah ada di depan pintu kelas. Zia pun menoleh ke sumber suara tak lupa juga menjawab akan ke kamar mandi,  Tira yang mendengar pun langsung ikut  meninggal kan Rara, queen, dan pira yang masih ada didalam kelas.

Sesampainya di kamar mandi Zia mencuci muka dan memperbaiki pakainya yang berantakan dari sehabis tidur tadi.

Tira melihat tingkah laku Zia yang pendiam atau tenang Tira tidak tau, tapi yang pasti dia bukan Zia yang dia kenal.

Sampai sampai  zia melihat tingkah orang di sampingnya mengamati dia selalu membuatnya risih sungguh, bahkan orang yang ada disampinya itu sampai tidak berkedip, Zia tidak peduli yang terpenting urusannya cepat selesai.

"Lo siapa?" Tanya orang yang ada disampaikannya itu, Zia hanya menjawab "Zia" dengan tenang yang masih mencuci tangan.

"Lo bukan Zia" ujarnya lagi
"Kamu siapa?" Tanya balik Zia menatap Tira

"Tira" ujarnya yang ada samping zia, yang berarti teman temannya Zia yang diceritakan oleh bipa waktu itu dan pasti ada awan dan Eli.

"Lo kenapa sih qala, Lo ngambek karena gak kita ajak bolos kemarin iya?" Ujar Tira namun tidak di balas oleh zia karena zia lebih baik diam agar semua dapat terungkap sedikit tentang ingatannya.

"Sorry oke, gini ya Zia waktu itu kita kan ajak Lo tapi Lo gak bales chat kita, terus Lo malah dikantin yang otomatis Lo ke Abang Abang Lo itu" ujar Tira panjang, Zia yang mendengar pun langsung menoleh ke Tira, Tira yang ditatap pun bingung dengan raut wajah zia yang bingung juga.

"Zia kecelakaan waktu pulang sekolah dan zia amnesia, Zia gak inget kalau punya temen kayak Tira, Eli, sama awan"

"Oh amnesia ......WHAT!! LO AMNESIA!" Ujar Tira yang kaget bagaimana tidak bahkan Rara, queen, dan pira tidak memberitahu dia teman jenis apa mereka itu.

"Iya"
"Eh ada yang aneh kok Lo amnesia tapi tau nama elin sama awan, terus Lo kenal Rara, queen, pira itu darimana"

"Haah?...... Oh itu Rara, queen, sama pira itu kan sekelas terus kalau Tira , Eli, sama awan itu dari bipa"

"Ooo gitu"  ujar Tira yang masih dalam loading
"Eh mau kemana lagi Zia" ujar Tira yang melihat zia pergi, tak lupa berlari kecil menyusul Zia

"Kelas makan bekel" ujar zia melihat Tira sudah ada disampingnya.

"Zia" sapa rara yang keluar dari kelas.

"Iya" balasnya tak lupa juga tersenyum.

"Mau kemana lagi itu bocah" ujar pira melihat zia melewati mereka menuju kelas.

"Ambil bekel"
" Zia ayo kekantin makanya dikantin aja bareng kita" Tira, yang hanya dibalas anggukan oleh zia dan mengikuti mereka menuju kantin, sesampainya di kantin ternyata sudah ada Eli yang duduk di kursi dengan meja yang ada 4 bakso  dan 2 mie ayam tak lupa es teh dan es jeruk turut  ikut ada di meja.

"Eh udah pada Dateng ayo keburu dingin ini entar" ujar awan membawa sekotak tisu yang entah dari mana asalnya.

"Eh Zia udah sembuh" tanya Eli

"Udah kok" jawab zia dengan senyum lalu membuka kotak bekal yang dia bawa tadi, mereka semua maka dengan
Tenang, Zia juga sama makan dengan tenang sesekali  melihat teman temannya.

Tidak ada yang curiga bahwa Zia itu bukan Zia, karena memang biasanya zia bawa bekal namun Zia setelah makan akan pergi menuju ke Abang abangnya untuk mencari kasih sayang.

Yang ada dalam pikiran Zia saat ini adalah kenapa mereka tidak curiga sama sekali tingkah Zia sejak amnesia, apakah dirinya terlalu mendalami peran sebagai Zia.

"Hai ada apa?"
"Apa kamu masih sakit" tanya Eli, Zia yang mendengar pun menoleh ke sumber Suara lalu dibalas gelengan.

"Lo kenapa sih dari tadi pagi, gue perhatiin diem muluk, sariawan Lo" ujar awan yang memang sejak tadi pagi memperhatikan Zia saat melewati kelas Zia.

"Zia gak papa, dan zia juga amnesia waktu kecelakaan, tapi Zia tau kok kalau kalian berdua temen Zia namanya Eli sama awan kan" ujarnya memperhatikan mereka berdua yang dibalas anggukan.

"Kalau Lo tau siapa kita ya udah, tapi kenapa Lo bisa kecelakaan" ujar awan penasaran

"Masalahnya Zia gak tau mana yang namanya Eli, mana yang namanya awan, soal kecelakaan Zia gak ingat kan amnesia"

"Terus Lo bisa tau Eli sama awan gimana, heran gue" ujar Eli yang bingung dengan sikap Zia

"Dari bipa"
"Oke dari bipa masuk akal, gue terima" ujar awan lalu kembali melahap bakso

"Lo percaya gitu aja kalau mereka Eli sama awan, Lo gak curiga kalau mereka bohong" ujar Tira

"Buat apa bohong?"

"Buat kamu siapa tau mereka bohong karena pengen Deket sama zia buat dapetin Abang Lo dan pengen morotin kamu Zia" ucap pira sambil membersihkan tangan dengan hand sanitizer

"OOO" jawab zia sambil mengangguk kepalanya

"Lo percaya" tanya Eli

"Kalau itu sih Zia mulai ragu sama kalian semua yang Deket sama zia" ungkap zia tanpa di filter ucapannya, mereka berenam kaget dengan jawaban zia bahkan pira dan Rara melotot ke arah zia.

"Salahkah Zia?" Ujarnya sambil memiringkan kepalanya lalu tersenyum lebar.

"Zia percaya kok, kalian sahabat Zia nyatanya kalian selalu ajak ngobrol Zia, bahkan ikut Zia" ungkap zia

"Lo kok malah tambah gampang percaya sih, heran gue bukanya amnesia tambah pinter malah tambah..... Tidak bisa berkata kata" ucap Tira

"Tapi kenapa Lo gak kasih tau kita semua kalau Lo amnesia sama kecelakaan?" Tanya awan

"Zia gak mau ngerepotin kalian, ngapain juga Zia dijenguk cuma sakit dikit kok waktu itu" jawab zia tulus.

Waktu istirahat hampir habis tinggal 1 menit lagi , 60 detik 59, 58, 57, 56, 55, 54,........

Mereka yang mendengar pun langsung kembali bergegas kembali ke kelas masing masing.

Transmigrasi alana  BlacWhere stories live. Discover now