"Iya zia udah tau cepetan dok" ujar zia yang memotong ucapan Dora
Setelah dokter meresepkan obat langsung di berikan oleh zia dan zia langsung pergi tanpa pamit ke Dora
" Besok harus kelas sopan santun itu anak" ujar dokter sambil geleng-geleng Zia langsung ke apotek untuk membeli obat, setelah itu dia ke cafe yang masih di daerah ini namun cukup jauh dari rumah."Silahkan dilihat terlebih dahulu menunya, sebelum memesan" ujar pelayan, zia memilih beberapa makanan ringan, cake strawberry dan jus milkcerry sambil menunggu zia mengambil strawberry yang dia masukkan ke tas, saat dia melihat lihat dia seperti mengenali seseorang yang duduk cukup jauh dari tempatnya.
"Thalia?" Ujarnya pelan, cepat cepat zia memvideokan kejadian tersebut."Dia pergi"
"Kemana"
"Bukan dia amnesia lalu pergi kemana"
Oh shit
Seseorang langsung lari mengendarai mobil keluar dari lingkup rumah mencari gadis itu.
Sampai dia melihat seorang gadis yang menikmati makanannya dengan riang setelah melihat dia langsung melajukan mobilnya namun
Ciit
" Apa aku tidak salah lihat dia....." Ujarnya namun
"Hai cepat jalannya ini buka jalan milik mu" ujar seorang laki laki yang hampir menabrak mobil milik bara yang berhenti mendadak
" Oh ya maaf " ucap bara laju melajukan kembali mobilnya
Zia yang melihat perdebatan kecil diluar dia tersenyum manis, namun ada seseorang yang melihat senyumnya zia dia juga tersenyum tipis bahkan itu bukan seperti senyum tapi smirk.
Zia yang merasa di perhatikan melihat sekeliling namun tidak melihat siapa yang memperhatikannya, setelah selesai dia pulang namun juga tak lupa dia pergi ke minimarket terdekat untuk membeli strawberry sampai memenuhi tasnya.Pintu terbuka semua yang ada diruang keluarga melihat siapa yang datang tak lupa juga dia menutup pintu saat dia berbalik badan semua memperhatikannya
" Hai" ucap zia sambil melambaikan tangan dengan senyum canggung.zia langsung pergi menuju kamar namun di cegah oleh thalia dengan menanyakan darimana, dengan siapa, kenapa Sampai lupa waktu. Zia tersenyum mendengar pertanyaan thalia
" Habis dari luar, jalan jalan terus makan siang sekalian di daerah jln.mawar, soal lupa waktu karena zia habis muter muter daerah sini biar zia ingat, gak lupa jalan pulang" jawab panjang zia yang menyinggung mereka dengan halus.
"Kalau gitu zia balik ke kamar dulu"
"Bay semua" lali pergi kedapur untuk menaruh strawberry ke kulkas dan langsung ke kamar."Thalia mau ke dapur dulu ambil cemilan" ujar thalia sambil berdiri menuju dapur
" Thalia lihat strawberry di kulkas banyak, thalia mau ini boleh" ujar thalia sambil menaruh strawberry ke meja,
"Boleh kok buat thalia apa sih yang gak" jawab Niken yang menggoda thalia
" Apasih bang, Abang mau gak" ujar thalia yang kesal namun tetap menawarkan strawberry tersebut.Hari mulai malam makan malam pun juga akan di mulai di tempat ini
"Semua sudah kumpul" ujar thalia sambil menatap Abang bara, bara pun menatap thalia lalu melihat apakah ada yang kurang, " zia" ujar bara dalam hati
"Kurang zia, biar Abang aja yang nyamperin dia" ujar bara sambil melangkah ke lantai atas"Kenapa juga nunggu dia sih" ucap Niken dengan kesal
" Udah mau makan juga laper ini, malah nunggu dia" ucap zio sambil mendudukan bokongnya ke kursi
" Oh Abang gak boleh gitu, zia juga kan keluarga kita" ujar thalia sambil cemberut
" iya maaf deh" ujar Niken dan zio bersamaan
"Emang kata siapa kalau zia bukan keluarga kalian" ujar seseorang dalam hati
"Gue kasihan sama zia gak dianggap, tapi itu bocah juga ngeselin nempelin muluk ke Abang abangnya, jadi gak bebas"
"Tumben nunggu dia, biasanya juga langsung makan"Bara mengetuk pintu beberapa kali dan memanggil zia namun tetap di respon, dengan kesal bara membuka pintu dan ternyata zia sedang tidur dengan pulas namun sepertinya ada yang aneh dengannya, bara melangkah menuju zia dan mengecek suhu tubuh gadis itu dan ternyata panas namun tidak tinggi, zia yang terganggu dari tidurnya karena tangan bara yang masih menempel di keningnya pun akhirnya membuka mata, bara yang menyadari hal tersebut segera memindahkan tangan dari kening.
"Bang bara ngapain di sini, cari sesuatu kah" ujar zia sambil bangun dan mengucek matanya
" Gak cepet kebawah udah pada nunggu buat makan malam" ujar bara dingin langsung keluar dari kamar zia
"What nunggu, oke misi berhasil" ujar zi sambil tersenyum
" Astaga ini pusing" ujar zia sambil memegang kepalanya
"I m oke"Zia langsung ke kamar mandi mencuci wajah setelah reda pusing lalu menuju meja makan, zia bisa melihat dari atas bahwa mereka benar benar menunggu dan ada kursi kosong 1, zia tersenyum manis melihat hal tersebut dan langsung kesana
" Malam semua, zia boleh duduk di sinikan?" Tanya zia
Yang hanya deheman oleh Niken
Merasa itu sudah cukup jawaban zia langsung duduk
" Baik aku rasa kita bisa mulai, berdoa mulai" ucap bara memimpin doa
" Berdoa selesai"
" Selamat makan semua" ujar thalia sambil tersenyumMereka pun mengambil mulai dari lauk, nasi, dll. Zia menunggu girilan mengambil nasi tersebut setelah itu zia hanya mengambil lauk pauk yang ada didekatnya, namun berbeda dengan thalia yang di berikan lauk pauk berbagai macam dari abangnya katanya masa pertumbuhan biar tambah sehat, zia yang hanya di abaikan seperti tidak ada dia, akhirnya melihat lihat lauk pauk yang ada di meja sesekali menyuap makanan, dia melihat seafood Yang ada di seberang sana tinggal 2, akhir tinggal 1 di makan 1 oleh salah satu temannya Abang.
"Minta tolong yang ada di dekat gurita ambilin dong" ujar zia dengan cepat takut ada yang makan lagi, teman Abang yang ada di dekat gurita langsung mengambil gurita untuk zia namun langsung di cegah thalia
" Thalia juga mau dong guritanya bang Alden" ujar thalia yang memelas agar diberikan kepadanya,
Ya cowok itu Alden yang ada di dekat gurita orangnya baik, dan netral namun jika ada yang menggangunya janganlah harap bisa pergi.
" Tapi guritanya udah diminta zia duluan" ujar Alden sambil menaruh gurita ke piring zia,
"Kamu mau thalia? Ujar zia dengan polos
" Ya mau kalau kamu mau kasih" ujar thalia, zia yang mendengar pun langsung mengambil gurita itu untuk di berikan kepada thalia
" Makasih zia" ujar thaliaZia yang melihat hanya tersenyum, dia tidak ingin di meja makan ada yang membuat keributan termasuk dirinya sendiri, setelah selesai zia langsung menuju ke dapur dan membuka kulkas untuk mengambil strawberry yang dia simpan di kulkas, namun dia mencari cari tidak ketemu saat pandangannya melihat sebuah daun hijau di meja keluarga itu daun strawberry yang dia beli tadi.
YOU ARE READING
Transmigrasi alana Blac
Ngẫu nhiênIntinya gak pinter bikin cerita cuma iseng aja maaf jika ada kata yang kurang baik dalam ceritanya. Alana Blanchard yang cuek tapi juga barbar di waktu tertentu. Masuk ke raga zia aqala xeqry gadis polos yang meninggal karena kecelakaan mobil, Apa...