bolos boleh gak?

66 5 0
                                    

"Zia itu adek kalian, kenapa agak beda waktu terakhir kecelakaan, udah gak Deket Deket kalian lagi" ucap lintang

"Yang gue denger, dia kecelakaan jadi amnesia dan tuh anak" ucap zio

"Kalau amnesia terus siapa yang bully thalia" tanya bintang

"Gue gak tau" ucap Niken

Hari Jum'at siang hari

Zia sekarang sedang ada di UKS yang dia tidur dari jam setelah istirahat pertama langsung ke UKS.

Euugh
"Sekarang jam berapa" ucap zia lalu melihat sekitar dan menemukan jam di dinding sekarang jam 13.30 lalu pergi menuju wastafel dan mencuci muka kembali ke kelas tak lupa boneka juga dia bawa.

"Permisi ada orang" ujar zia sambil membuka lalu menutup kembali pintu kelas saat berbalik badan semua mata tertuju padanya.

"Oh ada orang, hai" ucap zia sambil tersenyum ramah

"Habis darimana saja zia" tanya pak Wira guru matematika

"Habis dari UKS pak tadi" jawab zia

"Yaudah kalau gitu kembali ke tempat duduk kamu" ujar pak zlwira lalu melanjutkan materinya

'besok lagi sekolah sekarang pulang'

Para murid telah berbondong bondong membawa tas mereka, untuk pergi dari area sekolah.

Sekarang jam menunjukkan pukul setengah 6, dan zia masih tidur di meja tanpa ada gangguan apapun, jika ada yang menyangkal bahwa teman temannya membangunkannya maka jawabannya tidak, karena dari tadi zia sangat pulas hanya menaruh jam tangan Rara dan membuat alarm dari jam tangan pukul 5.40 diletakkan di laci meja zia. Anggap saja mereka berbaik hati tidak membangunkan zia.

Drtttt drttttt drrttttt drttt ddrrrrrrtttttttt

Zia mulai terganggu deng benda tersebut lalu mencari benda tersebut, ketemu lalu mencari tombol untuk mematikan jam tersebut.

"Jam 5.43 ternyata" ucap zia lalu merangkul boneka dan menggendong tas nya pergi dari kelas tak lupa menaruh jam tersebut kembali ketempat semula saat turun ke lantai bawah di mendengar suara seperti sedang diskusi, lalu melihat pintu tersebut bertulis RAPAT lalu melihat jendela ternyata tidak ada mobil pak supirnya.

Zia lalu duduk di lantai dan memakan bekal tadi, memakan tersebut di lantai di samping pintu.

Setelah selesai lalu memakan obat pemberian Dora dengan cara menghancurkan obat tersebut. Setelah selesai lalu melirik pintu tersebut ternyata belum ada yang keluar dari ruangan tersebut. Sampai tertidur karena terlalu menunggu lama.

Beberapa menit kemudian pintu terbuka membuat zia yang ada disamping tertutup oleh pintu untuk saja tidak terpentok kepalanya namun kakinya tercepit pintu membuat berteriak dan yang mendorong pintu malah tambah mendorong pintu.

Aaau

"Eh siapa " ujar pria tersebut

"Aakkkhhhh sakittt kakinya zia " ujarnya sambil mendorong pintu tersebut.
Orang yang merasa ada yang mendorong lalu melihat siapa yang ada di balik pintu tersebut.

"Zia aduh maaf tadi aku pikir hantu" ujar pria tersebut

"Mana ada hantu bilang aku" ujar zia sambil berdiri tak lupa menggendong tas dan rangkul boneka, zia menahan nyeri di bagian kakinya yang tadi terjepit.

"Ada apa ini" ujar lintang yang baru keluar dari ruangan tersebut

"Tadi gue gak sengaja ngejepit kaki zia karena zia ada di belakang pintu" ujar raja

"Lo gakpapa" ujar lintang

"Ya gakpapa kok aman tenang oke " ucap zia sambil tersenyum, lalu diangguki oleh lintang

"Lo ngapain di balik pintu sih" ucap raja

"Tadi zia mau pulang tapi zia liat tadi belum ada pak supir yang jemput, tapi sebelumnya zia liat ruangan ini lagi rapat, jadi zia tunggu orang Sampai keluar, buat pinjem hp buat telpon pak supir buat jemput zia" ujar zia panjang lebar

"Emang Lo gak punya hp" tanya raja
"Jaman sekarang udah digital Lo gak punya hp" ucap lintang

"Zia punya hp kok tapi liat, hp zia mati tadi lupa di cas" ucap zia sambil memperlihatkan hpnya mati

"Nih hp...." Ucap lintang terpotong oleh suara

"Mana makanannya"
"Lo ngapain di sini" ucap Niken

"Zia mau pinjem hp buat telpon pak supir" ucap zia

"Punya hpkan di pakai" ucap Niken dengan sengit

"Hp zia mati" ucap zia

"Ngurus hp....." Ucap Niken

"Kalau mau debat jangan di sini lah gak asik, mending dilapangan" ucap hezen yang dari tadi mendengar suara keributan dari luar

"Eh zia ada yang bisa hezen bantu" ucap hezen mendekati zia

"Oh itu zia minjem hp buat telpon pak supir" ujar lintang

"Mending gue anter pulang aja sama gue, dijamin selamat sampai tujuan" ucap hezen

"Yok" ucap hezen lagi yang bahkan belum di jawab oleh zia

"Makasih, bang Zen mau mampir dulu gak? Tanya zia

"Gak, kapan kapan aja bye cantik" ucap hezen lalu pergi

"Huuuuufffhh"

"Anjir banyak banget gue ngomong sampai lelah gue ngomong terus tadi" ujar zia sambil merebahkan tubuh, dan mencargher hp

"Males gue kayak gini muluk"
"Mending punya apartemen"

Huukh

"Mulai mulai ini"

Aaaish

Setelah memuntahkan makanan zia, meminum obat dan turun menggambil roti tawar 5 lembar lalu segelas air hangat dan memakan di meja makan dengan tenang.













"Oke yang ke lima kalinya gue sekolah semangat" ucap zia dalam hati sambil menggerakkan tangan keatas

"Morning bang"
"Morning"
Lali melakukan aktivitas yang tertunda tadi.

"Bang zio, zia ikut ke sekolah ya" ujar zia yang melihat zio menuju meja makan

"Ngapain ikut Lo kan sekolah di sana" ujar zio kebingungan dengan kalimat zia yang abstrak

"Abang zio kan naik motor zia ikut kesekolahan tapi bareng bang zio nanti zia pulang sendiri aja gakpapa" ujar zia panjang lalu minum air sampai habis.

"Kenapa emangnya, bocor mobilnya" tanya zio

"Pengen suasana baru aja sih" ungkap zia cengengesan

Zio lalu berdiri, jalan menuju pintu depan dan membuka gagang pintu sebelum keluar zio menghentikan langkahnya

"Kalau gak jadi gue tinggal"
Lalu kembali melangkah, zia yang melihat respon tersebut langsung mengambil roti dan sebotol minum lalu pamit kepada bipa

"BIPA ZIA PERGI SEKOLAH DULU CARI ILMU, JANGAN KANGEN" bipa yang melihat hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah laku kakak beradik ini, semoga saja seperti ini selalu,  agar rumah tidak seperti horor yang semua teriak teriak.





"Gue mau ngasih info kalau astar ngajak kita buat tarung karena gak terima kekalahan waktu itu"

"Gimana bos"

"Kapan"

"Malam Minggu, di jalan kereta merah jam 21.00"

"Kenapa gak dijalan kereta putih aja"

"Emang kenapa"

"Kalau dikereta putih kan ada banyak yang jualan makanan"

"Kita terima"

"Bos terima usulan gue"
Brak
Aauh
"Sakit bos"

"Btw makasih"
"Bagi bagi lah, punya rezeki itu harus dibagi bagi"
Lalu membuka kemasan tersebut dan memakan didalamnya

Transmigrasi alana  BlacWhere stories live. Discover now