ini beneran?

67 2 0
                                    

"Jadi aku mau ngomong soal thalia dan zia tadi waktu di sekolah hari ini"

"Jangan terbelit Belit langsung aja" ujar bara dingin sambil duduk di kursi

"Waktu zia Lo tarik tangan sampai ke taman belakang, dan Lo tampar" ucap hezen sambil nunjuk Niken

"Dia salah" ucap Niken yang diperhatikan oleh bara, bara lalu menatap hezen.
Hezen yang mengerti pun melanjutkan ucapannya

"Zia bilang udah tampar nya?" Ucap hezen
"Dia beneran amnesia, tapi sebelum pergi dia bilang kalau pertama kali liat hasil dari Bullyan dan zia beneran gak bully thalia, zia liat tadi wajah thalia kayak habis di make up, kalau mau tau diem diem soalnya kalau ketahuan kan bahaya gitu dan gue beneran cek" ungkap hezen lalu menarik nafas dan melanjutkan ceritanya

""Masih sakit kah"tanya hezen sambil memegang dagu thalia lalu memegang samping bibir thalia yang membiru
"Gak sakit kah" ucap hezen pelan
"Iiish sakit jangan disentuh" ujar thalia sambil menjauhkan tangan hezen dari area tersebut

"Maaf aku pikir gak sakit kamu gak jawab tadi" ungkap hezen

"Ya tadi maaf masih ngelamun" ucap thalia cengengesan"

"Lalu Niken dan raja mengalihkan perhatian dan benar waktu aku liat emang bener makeup" ujar hezen di akhiri pelan

Mereka semua yang mendengar syok tak percaya apa yang di ucapkan oleh hezen.

"Tidak perlu berbohong hezen untuk zia" ucap bara dingin

"Apa yang aku katakan emang benar adanya kalau kalian gak percaya aku tidak peduli" ucap hezen lalu melempar flashdisk langsung di tangkap oleh zio dengan baik.

Mereka lalu membuka isinya lewat komputer yang ada disana

"Awasi mereka" ucap bara lalu pergi

"Haaah?" Ucap Niken yang masih belum percaya apa yang terjadi
"Awasi aja kayak biasanya" ucap zio lalu pergi dari ruangan kembali ke kamar

"Ternyata bener adanya apa yang Lo katakan aqa"
"Sorry, so bakal ikut mainanya"

Hari ini Zia sudah rapi seperti biasanya bahkan sekarang sedang menunggu bekalnya jadi, dan duduk tenang karena di depannya ada buah strawberry, manggis, apel, masih ada buah lainnya dan juga ada roti tawar.

"Pagi zia"ucap bara sambil duduk di samping zia
"Wooooh pagi bang" ucap zia yang kagum penampilan abangnya bagaimana tidak, biasanya menggunakan celana pendek dan kaos biasa ini menggunakan jas vany dan celana hitam panjang

"Kenapa" ucap bara yang melihat wajah zia masih dengan kagum

"Aku pikir Abang dokter ternyata ceo" ucap zia lalu mengambil roti tawar dan melahapnya, bara yang hanya tersenyum melihat tingkah zia

"Kenapa gak di kasih selai atau gak yang lain emang enak" tanya bara yang melihat zia melahap roti itu tanpa gangguan apapun

"Zia gak suka kalau pagi rotinya di kasih kayak begitu jadi gak enak, malah enak kalau gak dikasih apa apa" ucap zia lalu mengambil kembali roti tawar.

"Itu boneka yang zio beliin 3 tahun yang lalu, kamu bawa kesekolahan kenapa" tanya bara 

" Karena bonekanya nyaman buat di peluk dan bonekanya bisa buat nyimpan bekal zia" ungkap zia yang masing makan roti

"Kenapa gak taruh tas atau gak taruh di tas buat bekal" tanya bara lagi

" Terserah zia dong" ucap zia sambil menatap tajam ke arah bara

" Eh Abang kan cuma tanya...."

"Ini sarapan buat bara dan minumnya" ucap bipa sambil menaruh makanan tersebut

"Zia gak suka kalau lagi makan di tanya tanya, dan dia hanya tanya karena penasaran ataupun jawab karena memang penting dan kalau lagi mood  saja" ucap bipa pelan kepada bara sambil melihat zia yang mengambil lagi rotinya, lalu kembali ke dapur

"Bipa kok makanan bang bara dulu yang udah selesai, punya zia mana?" Ucap zia sambil melirik makanan punya bara lalu menatap abangnya, yang di tatap pun hanya tersenyum

"Kenapa gak terima"ucap bara sambil menarik salah satu alis naik dan nada menggoda

"Iya kenapa?" Tanya zia balik

"Mau" ucap bara sambil tersenyum dan tertawa kecil melihat eskpresi wajah zia

"Gak maunya bekalnya zia" ucap zia lalu mengambil kembali roti

Bipa lalu membawa 3 bekal dan 4 wadah kecil berisi strawberry memberikan kepada zia, zia yang lihat hanya tersenyum bangga lalu menaruh 1bekal dan 3 strawberry ke boneka lalu sisanya ada di tas tak lupa air minum 2 di tas 1 dan di boneka 1. Setelah siap zia pamit ke bipa lalu ke bara

"Zia pamit kesekolahan Dulu" ucap zia

"Belajar yang bener" ucap bara

"Iya kalau gak lupa" ucap zia mengambil roti tawar 1 dan 1 botol minum lalu pergi begitu saja

"Sepertinya akan ada perubahan jakwal beli stok makanan bulan ini" ucap bara lalu melanjutkan sarapannya

"ZIA" teriak hezen, zia yang mendengar pun langsung melihat siapa yang berteriak namanya

"Ada apa" ucap zia

"Apa zia bawa bekal" tanya hezen

"Oh bawa, ini" ujar zia sambil mengeluarkan bekal dari boneka

"Buat gue" ucap hezen

"Zia tau kalau bang hezen mau bekal zia kan" ucap zia dengan mata menyidik

" Iya makasih baik deh" ucap hezen mengambil bekal zia lalu pergi melewati zia, zia yang melihat hanya memiringkan kepalanya dan melanjutkan jalannya

Seperti biasanya siswa siswi akan kekantin waktu istirahat tidak ada bedanya dengan teman zia dan zia sendiri.
"Kenapa gak pakai tas bekal aja" ucap pira sambil melihat boneka yang dibawa zia

"Terserah zia mau ditaruh dimana, tadi aja bang bara tanya sekarang pira besok siapa lagi ini" ujar zia menarik tangan queen sambil mendengus dan berjalan ke arah kantin 

"Eh main tinggal aja padahal gue gak salah apa apa deh" ucap Rara lalu mengejar zia dan queen

Satu kotak strawberry sudah habis dimakan zia karena menunggu pesanannya datang, lalu mengambil bekal dan sekotak strawberry lagi, tak lama kemudian datang Rara dan queen membawa pesanan mereka.

"Boleh gabung gak?" Tanya hezen yang sudah ada disamping meja mereka

"Sekolah hak dan kewajiban siswa siswi sama jadi kalau mau duduk duduk aja" ucap zia sambil mengambil sambel

" oh ya Lo gak makan bekel" tanya hezen

Zia merasa tidak ada yang menjawab pertanyaan hezen lalu melihat hezen, hezen pun melihat zia, zia melihat sekeliling lalu menunjuk dirinya sendiri.

"Terus siapa zia, yang bawa bekel juga kamu doang" ucap hezen

"Hehehe, bawa kok cuma udah habis" ucap zia sambil menggaruk kepalanya

Di tempat lain kantin
"Tumben hezen Deket sama cewek" ucap raja

"Emang siapa yang di deketin" tanya  Bintang

" Noh sih zia" ucap raja sambil menunjuk ke arah meja zia lalu kembali memasukkan bakso kedalam mulutnya.

Transmigrasi alana  BlacWhere stories live. Discover now