Life Story

39 8 1
                                    


Menjalani hari-harinya hanya bersama sang ibu tidak mudah bagi Hindi Chelia Armatea. Di usianya yang masih remaja, ia harus menghadapi perpisahan antara ibu dan ayahnya. Chelia berusaha untuk selalu mematuhi ibunya, Ira Maheswari meski terkadang pendapat mereka berselisih. Seperti anak remaja pada umumnya, Chelia juga mengalami romansa yang mengesankan.

Chelia telah menyelesaikan pendidikannya di SMP Nusantara. Kini, ia memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di SMK Sakti Bina Bangsa. Chelia sempat berdebat dengan sang ibu karena perbedaan pendapat tentang jurusan yang akan dipilihnya.

"Bu, Chelia mau masuk teknik aja," ucapnya saat duduk di samping ibunya yang sedang menjahit.

"Chel, kamu 'kan perempuan. Apa gak sebaiknya milih jurusan fashion aja?" Bu Ira menoleh ke arah Chelia.

"Enggak Bu, Chelia gak suka," sahut Chelia dengan menekuk wajahnya.

"Ya sudah Chel kalau itu yang kamu mau. Ibu gak mau memaksa, tapi apa gak mau pikir-pikir lagi?" Sambil mengelus kepala Chelia. "Coba deh kalau misalnya kamu masuk jurusan fashion, kamu bisa meneruskan pekerjaan ibu suatu saat nanti, iya 'kan?"

"Ibu, tapi passion aku bukan di situ. Aku tetap gak mau, Bu."

Perselisihan mereka sering kali terjadi, tetapi Bu Ira memilih mengalah untuk mengakhiri perdebatan mereka.

~SMK Sakti Bina Bangsa~

Vakansi telah usai. Hari ini, Chelia telah menjadi siswa baru di SMK Sakti Bina Bangsa. Jika ditanya bagaimana perasaannya hari ini, Chelia akan dengan semangat menjawab bahwa ia sangat senang. Apalagi Chelia berada di kelas yang sama dengan sahabat karibnya semasa SMP.

Tuuungtiiiiiiiiiing..........

Bel masuk berbunyi tepat pukul 07.00.

"Baik anak-anak, karena ini hari pertama kegiatan belajar mengajar setelah MPLS usai, Ibu minta kalian untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Sebelum itu, perkenalkan nama Ibu Adrina Yurike Devi yang akan mengajar kalian di mata pelajaran matematika. Nah, sekarang giliran kalian. Dimulai dari barisan belakang ya," Bu Adrina mempersilakan.

Setelah sebagian siswa memperkenalkan diri, sekarang giliran Chelia.

"Perkenalkan nama saya Hindi Chelia Armatea, bisa dipanggil Chelia. Saya tinggal di Jalan Delima Nomor 120. Salam kenal teman-teman dan Bu Adrina," sambil menundukkan kepala.

Sesi perkenalan telah usai, kegiatan belajar mengajar pun dimulai.

~*****~

Tuuungtiiiiiiiiiing..........

Waktu istirahat telah tiba. Para siswa berbondong-bondong keluar kelas untuk mengisi perut mereka. Begitu pula Chelia, ia bersama ketiga sahabatnya pergi menuju kantin sambil bersenda gurau.

"Chel, gimana kabar Tante Ira?" tanya Bellinda.

"Ibu baik," jawab Chelia dengan tenang.

"Aku jadi pengin ketemu tante Ira deh, kita udah lama gak main ke sana. Aku kangen masakannya Tante Ira hehe," sambung Dara dengan senyum lebarnya.

"Ya ampun Dara, makanan mulu deh yang dipikirin." Sheira memutar bola matanya malas.

"Gimana kalau besok-besok kita main ke rumah kamu, Chel?" Bellinda meminta persetujuan. Chelia mengangguk sebagai jawaban.

"Hmmm, boleh juga. Aku juga bosan di rumah gak ada kerjaan."

~*****~

DI ANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang