chapter 2

45 47 20
                                    

satu tahun berlalu butik ku dari hari ke hari hingga dari bulan ke bulan makin ramai pembeli dari luar daerah karena aku selalu mengutamakan kualitas dan kuantitas yang terjangkau kepada customer nya serta pelayanan yang ramah kepada customer yang aku terapkan kepada karyawan agar customer merasa nyaman berbelanja disana.Aku makin bersyukur atas nikmat rezeki yang diberikan Allah kepada Ku,aku selalu ingat akan pesan kedua orang tua ku untuk selalu berbagi dari rezeki yang kita punya karena ada hak orang lain disana jadi aku berniat mengadakan syukuran kecil kecilan dengan berkunjung ke panti asuhan agar senantiasa rendah hati dan ingat dengan sang pencipta.

Di akhir pekan aku mengajak keluarga dan karyawanku berkunjung ke panti asuhan.di perjalanan aku masih tidak menyangka bisa berada diposisi saat ini bahkan aku masih merasa ini seperti mimpi.

Kami berangkat menuju panti asuhan yang sedikit jauh dari kota menggunakan dua mobil aku satu mobil dengan keluarga ku sedangkan mobil yang satu lagi diisi oleh beberapa orang karyawan ku.jadi kenapa aku mengajak karyawan ku ikut dengan ku?ya karena aku ingin mereka juga selalu bersyukur atas apa yang mereka dapatkan saat ini karena apapun pekerjaan kita yang paling terpenting itu adalah bersyukur walaupun itu sedikit karena walaupun kita kaya sebanyak apapun harta yang miliki kalau tidak rasa syukur atas nikmat di berikan Allah sang pencipta maka kita tidak akan pernah merasa cukup itu pesan yang selau aku berikan pada karyawan ku .

"Terimakasih ya Allah atas semua nikmat yang engkau berikan semoga hamba bisa terus ada dijalan mu dan tidak melupakan Mu di saat hamba sudah memiliki semua nya "ujar ku dalam hati

Ibu yang melihat anak nya melamun sambil senyum senyum sendiri melihat ke luar kaca mobil langsung menegurnya.

"Kamu kenapa nak kok ngelamun sih pake senyum senyum sendiri lagi"ujar ibu mengagetkan ku

"Nggak ada apa kok Bu Silvi cuma seneng aja nggak kerasa udah satu tahun aja Silvi menjalani butik ini Bu,Silvi bersyukur sekali bisa meraih mimpi nya Silvi "ujar ku jujur pada ibu

"Alhamdulillah nak semoga rezeki kamu berkah ya"ujar ibu ku

"Amiin Bu"ujar ku mengamini doa ibu untuk ku

"Satu lagi nak jangan pernah sombong disaat kamu diatas tetap lah rendah hati"ujar ayah yang senantiasa mengingat kan ku kembali tanpa pernah bosan

"Iya yah insyaallah Silvi akan terus pesan ayah dan ibu"ujar ku mendengar kan pesan dari kedua orang tua ku

Perjalanan ke panti asuhan butuh waktu dua jam dari kota tempat ku tinggal,itu ku lakukan karena menurut ku masih banyak panti asuhan diluar kota sana yang pastinya lebih membutuhkan.

Mereka akhirnya sampai di panti asuhan An-nur turun dari mobil yang mereka naiki tapi tidak dengan ku.aku masih berada didalam mobil karena tadi dia ketiduran jadi merapikan hijab nya yang sedikit berantakan terlebih dahulu.

"Tunggu sebentar ya pak,anak saya masih di dalam sebentar lagi pasti keluar"ujar ibu pada pemilik panti asuhan

"Tidak apa apa buk lebih baik bapak,ibu dan yang lain masuk duluan biar tidak enak berdiri diluar saja"ujar sosok lelaki

"Baik lah nak mari kita masuk sama-sama"ujar bapak padanya lelaki itu

Pria itu hanya mengangguk tersenyum kecil menerima ajakan orang tua ku.

Didalam mobil aku masih merapikan pakaian dan hijab.

"Kak masih lama nggak nih aku berasa nungguin kakak satu tahun"ujar Anna sibungsu manja

"Bentar lagi dek"ujar ku masih berkaca

"Kak perasaan dari tadi bilang bentar lagi ya dek bentar lagi ya dek kayak yang mau ketemu calon suami nya aja sampai kita berdua jamuran tau nungguin"ujar Dania ngeledek kakak nya sendiri

"Kalian berdua ngeledek kakak terus atau memang mau nyuruh kakak nikah cepet cepet biar nggak ada lagi yang ngomelin kalian berdua lagi"ujar ku dengan tatapan curiga pada kedua adikku itu

"Kakak tau aja"ujar mereka bersamaan sambil tertawa bertiga

Ibu merasa ketiga putri nya terlalu lama hingga ia izin ke pria itu keluar sebentar,diluar mobil ibu mengetuk pintu kaca mobil.

"Masih lama nggak nak nggak enak udah ditunggu lama "ujar ibu kepada pada ketiga putri nya karena tak enak hati pada pria itu

"Iya iya Bu, ayo dek cepetan turun"ujar ku padahal aku tau yang lama itu aku

"Iya iya kak kan kakak yang dandan lama kok kita sih yang disuruh cepat"ucap Anna kesal

"Udah udah kalian ini berantem nya nggak kelar kelar ayo masuk nggak ke enak semua udah pada nungguin"ujar ibu menengahi anak nya

Beberapa saat kemudian aku masuk bersama ibu dan diikuti kedua adikku di belakang dengan mengucapkan salam saat masuk kedalam rumah tapi Pandangan mata ku tertuju pada pria yang duduk ditengah anak anak yatim piatu yang juga melihat ke arah nya karena mendengar ada yang mengucapkan salam.

"Assalamualaikum"ujar kami mengucap salam saat memasuki rumah

"Waalaikumsalam"ujar Mereka anak anak yatim piatu itu dengan semangat tidak terkecuali dengan pria itu menjawab salam dari ku,ibu dan kedua adikku disaat kami masuk rumah tapi entah kenapa aku merasa dia memberikan seulas senyum nya pada ku.

To be continued........













Dibalik Tawa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang