chapter 3

40 42 11
                                    

Tatapan mata yang tidak sengaja terjadi antara aku dan pria itu lantaran ucapan salam yang kami ucapkan,tidak hanya pria itu yang melihat kedatangan kami tapi juga dengan yang lain.

Entah angin apa yang membawa hati hingga mata mereka bertemu apalagi pria itu memberikan seulas senyum kepada ku dan aku membalas senyum nya itu dengan sekilas saja.

Aku duduk bersebelahan dengan ibu dan kedua adikku Dania dan Anna tapi berseberangan dengan ayah ku dan pria tadi yang tersenyum padaku bersama anak-anak panti

"Baiklah sebelum dimulai perkenalkan nama saya Ammar dan saya akan memimpin doa kita hari untuk ibu Silvi dan keluarga karena rezeki yang diberikan Allah berlimpah jadi mari kita berdoa bersama sama supaya ibu Silvi dan keluarga diberikan kesehatan dan usaha yang dijalankan ibu Silvi lancar,makin berkah Rezki yang dia terima"ujar pria yang bernama Ammar itu.

Acara syukuran itu dimulai dengan membaca ayat suci Al-Quran terlebih dahulu dilanjutkan dengan doa yang dipimpin Ammar pria yang memperkenalkan diri nya tadi.

"Jadi dia yang nama nya Ammar nampak nya dia orang nya baik,sholeh,dekat dengan anak anak.eh bagaimana tidak dia dekat dengan anak anak ini kan dia pemilik panti dan seharusnya seperti itu"ujar ku tertawa dalam hati ulah omongan Ku sendiri

Acara syukuran dengan berbagi anak anak yatim piatu itu penuh dengan rasa khidmat setelah acara selesai aku tidak langsung pulang tapi aku menyempatkan bermain dan bercanda dengan anak anak itu sebentar agar mereka juga merasakan kasih sayang dari seorang ibu walaupun aku belum menjadi ibu tapi setidak nya bisa mengurangi kerinduan mereka pada orang tua nya tapi selain itu aku juga suka dengan anak kecil.

Tawa bahagia terpancar dari wajah anak anak itu tanpa beban membuat mereka senang dengan keberadaan ku tapi saat aku izin ingin pulang malah mereka tidak ingin lepas dari ku mungkin mereka merasakan ketulusan dari ku.

"Kak jangan pulang dulu temenin aku tidur siang dulu ya kak aku mau tidur nya sama kakak "ujar anak kecil itu sambil menarik pergelangan tangan ku dengan erat

"Nggak bisa Andin kan kakak Silvi mau pulang banyak kerjaan rumah juga jauh jadi dia harus pulang sekarang nanti kalau Kakak nya ada waktu pasti dia kesini lagi jadi Andin tidur siang nya sama kakak dan teman teman yang lain ya"ucap Ammar tiba tiba ada disamping ku membuat ku kaget dia berusaha membujuk Andin gadis kecil yang menarik perhatian ku.

"Nggak mau bang,Andin mau ditemeni kakak cantik "ujar Andin merengek minta ditemenin

"Nggak papa kok mas biar aku temenin Andin nya dulu "ujar ku pada Ammar menerima ajakan Andin

"Tapi kan kamu pulang apa nanti tidak kemalaman kasihan orang tua,adik adikmu pasti nanti mereka kecapean"ujar Ammar pada Silvi tidak enak karena merepotkan ku

"Tidak papa mas kan cuma nemenin Andin nya tidur siang aja nggak lama kasihan juga Andin kelihatan dia rindu sosok ibu jadi biar aku temani dulu lagi pula aku juga suka dengan andin"ujar ku supaya tidak seperti memaksa keinginan ku untuk menemani gadis kecil itu

"Ya sudah silahkan"ujar Ammar tersentuh dengan ucapan ku barusan

Belum selesai Ammar menjawab omongan ku,Andin sudah menarik ku berlari kekamar nya

"Tunggu ndin hati hati nanti jatuh"ujar ku melihat tingkah Andin gadis kecil itu

Dia tersenyum melihat kedekatan Ku dengan andin dan merasa kan hal berbeda dekat dengan nya bahkan ada perasaan ingin bersama nya.


To be continued....

Dibalik Tawa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang