"Sunoo, aku tau apa yang aku lakukan di masa lalu adalah salah. Tapi itu semua tidak bisa merubah fakta bahwa Sean adalah anakku. Dia calon penerus tahta Namyangju. Hak ku sepenuhnya. Dia darah dagingku."
Sunoo geram bukan main, tangannya mengepal hebat. "Aku peringatkan dirimu Yang Mulia Kaisar. Sean adalah anakku, hanya anakku. Jika Sean harus memiliki seorang ayah, maka dia adalah suamiku. Aku melahirkan Sean saat sudah menjadi omega suamiku. Kaisar tidak memiliki hak apapun atas anak yang aku lahirkan."
"Aku ucapkan sekali lagi, Sunoo. Apapun yang kamu katakan, itu tidak bisa merubah fakta bahwa Sean adalah anakku. Cepat atau lambat, aku akan membawa Sean ke istana Namyangju. Dia penerus tahta ku, tidak seorang pun berhak mengambil seorang penerus tahta kerajaan, bahkan jika ia yang sudah melahirkan nya. Tidak satupun bisa menghalangi aku. Kamu juga tau hal itu. Aku hanya berbaik hati menunggu hingga kamu pulih dan sehat kembali. Hargai kebaikanku ini."
"Aku tidak butuh kebaikan apapun darimu Kaisar. Aku akan menjaga anak yang aku lahirkan dengan tubuhku sendiri, tidak peduli bahkan jika nyawa adalah taruhannya."
Sunghoon meraih dan mengusap lengan Sunoo yang sedari tadi mengepal. Sunoo menyadari hal itu, ia melihat Sunghoon yang seolah memberinya sinyal kekuatan dan dukungan. Ya, Sunoo tidak sendirian. Perlahan Sunoo melepaskan kepalan tangannya dan membalas genggaman tangan sang suami.
"Kaisar Lee Heeseung. Aku rasa pembicaraan mu dan omega ku sudah selesai. Ini wilayahku, ini istanaku, dan ini kediamanku serta omega dan anakku. Aku memiliki hak penuh untuk mengizinkan siapa yang berhak dan tidak berhak untuk menginjakan kakinya disini. Jadi, dengan sisa rasa hormat yang ku miliki untukmu, aku minta Kaisar segera pergi dari sini dengan baik-baik dan tidak membuat keributan yang lebih buruk lagi. Mengenai Sean, tidak peduli dengan cara apapun, aku sebagai ayahnya akan menjaga dia dan tidak akan membiarkan dia diambil oleh siapapun. Dia lahir disaat aku dan omega Kim Sunoo sudah menikah."
Sunoo menatap Heeseung.
"Aku sudah sangat berbaik hati diam selama ini. Kaisar selingkuh juga aku diam saja. Bukankah Kaisar sudah memiliki anak darinya? Kenapa masih serakah menginginkan anakku? Tidakkah kaisar bisa membebaskan aku? Mari jalani hidup masing-masing sesuai janji yang kaisar dan aku buat terakhir kali."
"Berhenti lah cemberut, wajah cantikmu jadi hilang."
"Hah. Aku kesal. Benar-benar, kenapa dia seperti itu? Aku ingin sekali mencaci makinya."
"Sudah-sudah, walau bagaimanapun, dia pernah menjadi seseorang yang sangat kamu cintai."
Sunoo mendelik tajam.
"Apa? Kenapa menatapku begitu?"
"Aaaaaa aku kesal!!!"
Sunghoon tertawa. "Kamu sudah dewasa dan sudah punya anak, berhenti bertingkah imut, sini bantu aku."
"Siapa yang bertingkah imut? Aku sedang marah, m-a-r-a-h."
Lagi-lagi Sunghoon tertawa. "Iya iya, marah nya di tunda dulu, sini bantu aku."
Sunoo berjalan malas ke arah Sunghoon. Bukannya membantu Sunghoon, Sunoo justru memeluk Sunghoon dengan tiba-tiba.
Sunghoon bingung, tapi ia juga tidak menolak, ia membalas pelukan omega kecilnya.
"Wangi."
"Kamu juga wangi, Sunoo-ya."
"Wangi tubuhku hampir sepenuhnya berganti menjadi wangi tubuhmu Putra Mahkota."
"Tentu, itu karena aku sudah menandai mu. Apa kamu lupa?"
"Bagaimana bisa lupa kalau rasa sakitnya saja luar biasa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SUN [ SUNSUN ]✔️
Fanfiction"Ini anakku." Omega cantik itu berucap teguh. "Hanya anakku." Lanjutnya, tidak goyah, apalagi ragu. BxB !!! Yang ga suka skip yaaa°•° 🥇1. #Heenoo - 10 Desember 20222 🥇1. #Heeseung - 19 Desember 2022 🥇1. #Sunsun - 21 Desember 2022 🥇1. #Aboverse...