"Rakyat masih menekan kita untuk mengumumkan alasan dari perceraian Kaisar dan mantan permaisuri Kim Sunoo, serta alasan di balik di cabut nya gelar permaisuri tanpa upacara apapun dan terkesan mendadak. Akan terlalu beresiko jika Kaisar menikahi calon Selir dalam waktu dekat ini." Ucap menteri tertua Choi.
"Aku tau. Tidak perlu memberitahuku." Jawab Heeseung dingin.
"Maafkan saya Yang Mulia. Hanya itu yang bisa saya ucapkan untuk saat ini. Saya belum menemukan solusi apapun. Maafkan saya."
"Kau adalah menteri tertua dari keluarga Choi, aku menghormati dan menghargai pengabdian mu kepada kekaisaran Namyangju. Tapi hanya masalah kecil seperti ini saja tidak bisa kau tangani?"
"Maaf Yang Mulia, ini diluar kendali saya."
"Aku harus segera menikahi Wonyoung sebelum perutnya membesar, kandungan nya akan memasuki bulan ke 4, rakyat akan semakin curiga jika anak itu lahir nanti. Pikirkan cara apapun untuk menenangkan rakyat agar aku bisa menikahi Wonyoung."
"Baik Yang Mulia."
Heeseung meninggalkan ruang kerja menteri Choi dengan amarah yang masih menekan lehernya. Belum juga amarah itu reda, Wonyoung datang menghampiri dan menghalangi jalannya.
"Yang Mulia...."
Heeseung tidak menjawab, dia hanya menatap dingin ke arah Wonyoung.
"Bagaimana keputusannya? Apakah Yang Mulia bisa segera menikahi aku? Perutku sudah mulai membesar. Yang Mulia adalah penguasa Namyangju, Yang Mulia bisa melakukan apa saja bukan? Benar kan? Kenapa Yang Mulia tidak bisa langsung menikahi aku? Aku sudah sehat. Pernikahan bisa di gelar."
"Sudah selesai bicara?"
Wonyoung terlihat kaget, "Yang Mulia..."
"Aku memang seorang Kaisar, tapi aku tidak bisa melakukan apapun sesuka hatiku. Bahkan Sunoo saja mengerti. Kau ini bodoh atau pura-pura bodoh? Namyangju masih membutuhkan rakyat dan reputasi. Bisa diam saja di kamarmu dan berhenti bertanya padaku mengenai pernikahan? Aku benar-benar muak."
"Yang Mulia..."
"Kamu pikir aku tidak mencoba? Kamu pikir aku hanya diam saja? Apa yang kamu tau mengenai pemerintahan? Pernikahan aku dan Sunoo yang jelas-jelas anak dari seorang bangsawan terpandang saja harus melalui banyak perhitungan, pertimbangan, dan usaha yang panjang. Apalagi aku menikahi selir saat aku baru saja bercerai dengan Sunoo. Saat Sunoo baru pergi meninggalkan Namyangju. Jika tidak bisa memberiku dukungan, setidaknya jangan menambah bebanku. Urus saja kesehatan mu dan tunggu dengan tenang, aku juga sedang mengusahakan semuanya."
Heeseung berjalan meninggalkan Wonyoung yang mematung di tempat. Kenapa Heeseung harus semarah itu? Dia hanya bertanya apa hasilnya. Apakah salah dia bertanya? Lagipula omega mana yang mau melahirkan anak mereka tanpa ikatan yang jelas dengan Alpha sekaligus ayah dari anak yang mereka kandung?
"PANGGILKAN DOKTER. CEPAT!!"
Penjaga pintu kamar tidur Putra Mahkota langsung berlari untuk membawa dokter istana Suwon sesuai perintah.
"Sakit sekali?"
Sunoo mengangguk, kedua tangannya masih terus meremat perutnya dengan kuat.
Sunghoon melirik jam, disana menunjukkan jam 02.04 dini hari, "Tahan sebentar ya, dokter sudah dijalan. Tarik nafasmu, lihat wajahmu memerah. Tenang Sunoo, kamu akan baik-baik saja."
"Putra Mahkota, sakit sekali, agh...."
"Aku tau, tahan sedikit lagi ya."
Sunoo mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SUN [ SUNSUN ]✔️
Fanfiction"Ini anakku." Omega cantik itu berucap teguh. "Hanya anakku." Lanjutnya, tidak goyah, apalagi ragu. BxB !!! Yang ga suka skip yaaa°•° 🥇1. #Heenoo - 10 Desember 20222 🥇1. #Heeseung - 19 Desember 2022 🥇1. #Sunsun - 21 Desember 2022 🥇1. #Aboverse...