1.

10.9K 764 23
                                    

"Aku meminta cerai darimu, Yang Mulia Kaisar."

Semua jajaran kerajaan membisu, mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

"Aku sudah mengetahui semuanya. Tak terkecuali kehamilan budak Jang Wonyoung, calon selir yang kamu cintai, suamiku."

Hening, suasana terasa sangat sunyi. Kaget dan bingung melengkupi pertemuan mendadak ini.

Setelah keheningan yang cukup lama, menteri tertua Choi akhirnya bersuara.

"Permaisuri, jika perkataanmu memang benar adanya, maka kita akan mengasingkan anak itu, sebagaimana mestinya peraturan kerajaan ini, anak diluar ikatan pernikahan dengan keluarga kerajaan, tidak bisa menjadi anak keturunan kerajaan yang sah. Tapi... Jika perkataan Permaisuri tidak benar, Permaisuri akan dikenai hukuman karena menuduh Kaisar. Hal itu akan sangat berat untuk kita semua jika harus menghukum Yang Mulia Permaisuri. Tindakan permaisuri sedikit gegabah meminta cerai saat Kaisar hanya ingin memiliki selir. Bukankah Kaisar memiliki hak untuk memiliki selir? Bahkan tidak hanya satu, itu bisa sepuluh, seratus, atau seribu. Maaf jika saya salah. Saya tidak bermaksud begitu, Permaisuri, hanya saja, kita semua tau, permaisuri sangat di cintai oleh rakyat, tolong pikirkan lagi, jika bukan untuk Kaisar, maka untuk rakyat mu, akan seperti apa negeri ini jika bukan Yang Mulia sebagai Permaisuri nya?"

"Lalu, akan seperti apa negeri ini jika Kaisar mereka ingin menjadikan seorang budak sebagai selir utama dan memiliki keturunan dari selir tersebut diluar ikatan pernikahan? Kaisar sudah menginjak harga diriku, apa aku pernah tidak melayani Kaisar saat Kaisar menginginkan aku? Mengapa Kaisar sampai harus meniduri keturunan budak tanpa acara pernikahan terlebih dahulu? Aku cukup sadar, di tahun keenam pernikahan ini, aku memang belum juga berhasil mengandung penerus kerajaan, tapi masih ada tahun ke 7, 8, 9, dan seterusnya. Kaisar kalian bahkan pernah bilang padaku, "Tidak peduli seberapa lama kamu bisa hamil, aku tidak akan meninggalkan mu. Jika belum berhasil juga, kita coba di tahun-tahun berikutnya." Bukan rahasia lagi kalau aku adalah omega resesif, dari awal aku tidak ingin dinikahi oleh Kaisar karena aku tau Kaisar adalah calon pemimpin negeri ini, dan aku harus melahirkan calon penerus untuk negeri ini. Tapi Yang Mulia Kaisar memaksaku, mendatangiku terus-menerus dan meyakinkan aku, bukan hanya aku, dia seolah mengganggu semua orang yang dekat denganku. Membujukku untuk mau menjadi permaisuri nya meski aku sulit menghasilkan keturunan. Dan baru 6 tahun, Kaisar sudah menyerah? Apa Kaisar lupa berapa tahun Kaisar meyakinkan aku? Itu adalah 9 tahun. Sejak aku masih berusia 8 tahun, sampai akhirnya aku di nyatakan cukup untuk bisa menikah."

Sunoo memperbaiki posisi kain syal berbahan sutra yang menutupi lehernya, cuaca diluar sangat dingin memasuki bulan Desember, hidungnya sudah merah, pipi nya juga merona akibat dingin dan rasa marah yang ingin sekali ia luapkan, namun, saat ini dia masih seorang permaisuri. Jika bukan, bisa Sunoo pastikan meja di depan Kaisar sudah terbalik dan mengenai wajah Kaisar.

"Aku adalah seorang permaisuri, bukan budak atau selir. Aku berhak mengambil dan meminta hak milikku dari suamiku. Bukankah begitu?"

Sunoo menunggu jawaban dari penguasa di depannya, namun penguasa itu tetap diam.

"Harta, kekuasaan, gelar. Aku tidak akan mengambil semuanya. Aku tidak ingin di hormati sebagai mantan permaisuri atau mantan pendamping kaisar. Keinginanku hanya satu. Jangan libatkan aku lagi dalam hidupmu, Yang Mulia Kaisar. Ceraikan aku. Hari ini juga. Di depan semua orang yang ada di ruangan ini. Dan, umumkan pada rakyat bahwa gelar permaisuri ku di cabut. Aku adalah rakyat biasa mulai besok. Jika tidak Kaisar lakukan, maka aku akan mengumumkan pada semua orang, bahwa budak sekaligus calon selir negeri ini, sedang mengandung bayi berusia 2 bulan. Dan bayi itu akan menjadi penerus kerajaan. Aku tidak hanya sedang memberi ancaman. Kaisar sangat mengenal aku."

Sunoo mundur satu langkah, menundukkan badannya sedikit sebagai tanda hormat.

"Maaf atas kelancangan saya, Yang Mulia. Saya berbicara sebagai pendamping yang kamu nikahi, bukan permaisuri negeri ini. Sekali lagi saya minta maaf. Kalau begitu saya permisi untuk meninggalkan ruang rapat lebih dulu. Selamat siang."

Semua orang yang ada di ruangan berdiri memberi hormat kepada permaisuri saat ia berjalan menuju pintu keluar, langkahnya goyah namun pasti, keinginannya sudah bulat, dia akan benar-benar pergi dari ruang rapat istana, sekaligus dari Namyangju.

"Saya tidak akan menceraikan mu, permaisuri."





























































☀️☀️☀️



















































"Jangan bicarakan tentang ini di depan Permaisuri, tunggu waktu yang tepat, kesehatan Permaisuri juga masih belum cukup baik, aku tau ini penting, tapi tidak sekarang------"

"Apa yang tidak sekarang, Dongpyo?"

Para dayang serentak menunduk dan memberi hormat, mereka sangat mengenali suara tenang dan lembut milik siapa yang baru saja mereka dengar.

"Aku bertanya padamu, Dayang utama, apa yang tidak harus aku ketahui sekarang?"

"Mohon ampun Yang Mulia Permaisuri, saya tidak bermaksud."

"Aku tidak meminta maaf mu, aku bertanya, apa yang ingin kamu sembunyikan dariku?"

"Meski tidak saya beritahu, saya yakin permaisuri sudah mendengar desas-desus nya di luar sana. Mohon ampun Permaisuri, tapi 8 orang dayang Yang Mulia Permaisuri di minta oleh Kaisar untuk merawat seorang gadis----tidak, seorang budak. Saya tidak bisa melakukan apapun, saya hanya dayang lemah yang tidak mampu melawan perintah kaisar. Maafkan saya, Yang Mulia Permaisuri."

"Kaisar sangat tau, dayang ku, adalah milikku. Dia tidak di perbolehkan mengusik apa yang menjadi milikku."

Meski terkesan marah, nada bicara Sunoo tetap tenang dan cenderung lembut, tidak mencerminkan kemarahan sama sekali.

"Maka dari itu, saya memohon maaf, Yang Mulia Permaisuri. Seharusnya saya bisa mencoba menolak, tapi keberanian saya belum cukup untuk melakukannya."

"Seberapa parah luka budak itu dan bagaimana parasnya sampai Yang Mulia menyebutnya seorang gadis dan tanpa permisi memerintahkan dayang-dayang pribadi ku untuk merawatnya?"

"Maaf Yang Mulia, saya tidak tau untuk luka-luka nya. Tapi untuk paras, dia cukup cantik untuk ukuran budak. Tapi, Yang Mulia, tolong jangan salah paham, dia jauh di bawahmu, Yang Mulia, sangat jauh, cara bicara, kata-kata, hingga gerak-geriknya, dia sangat mencerminkan seorang budak."

"Tidak perlu menjatuhkan budak untuk memujiku, dayang. Tanpa kamu beri tahu, aku sudah tau. Dia dan aku, ada di tempat yang berbeda."

Sunoo berdiri di depan cermin sebentar, memastikan penampilannya. "Aku akan menjemput semua yang merupakan milikku........ Berapa?"

"Ah?------- Oh, Maaf Yang Mulia, 8. Delapan orang dayang."

"Ya, delapan orang dayang pribadiku."

Sunoo tidak menyebut Heeseung sebagai miliknya, karena dia tau, mulai hari ini, Heeseung sudah bukan milik ia sepenuhnya.






































































          















































☀️☀️☀️
The Sun.

THE SUN [ SUNSUN ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang