Keadaan Nirmala yang gemetar ketakutan membuatnya tidak merespon atau menyadari keberadaan (Name). Sampai akhirnya Petra datang dan mulai melawan ular yang ada disekitar Nirmala menggunakan maya apinya sambil melontarkan pertanyaan pada gadis bersurai ungu itu
"Apa yang kau lakukan di sini? Harusnya kau bersama orang tuamu, kan?"
-///-
Seakan pertanyaannya barusan hanyalah angin lalu, Petra terus memotong dan membakar ular-ular yang terus berdatangan dengan maya apinya. Seakan menolak keberadaan Nirmala yang masih gemetar ketakutan
"Hei! Apa kau bisa menolongku sekarang!?" jerit Nirmala pada Petra
Namun, tentu saja jeritan itu tidak digubris oleh kang ayam favorit kita semua. Tanpa bicara Petra melakukan aksi bakar dan memotongnya selama beberapa menit
Sedangkan dibelakang sana (Name) mencoba menenangkan Nirmala sambil mengalihkan perhatiannya dari desisan ular-ular itu. Tentu saja gadis didepannya sekarang pasti sangat terguncang dengan keadaan yang ada
"Hei, apa kau baik-baik saja? Butuh bantuan untuk berdiri?" tanya (Name) pada Nirmala dengan tangan yang terulur
"Ah? I-iya ... aku baik-baik saja. Terimakasih." Ucap balik Nirmala menerima uluran tangan (Name)
"Siapa namamu, nona? Kenapa kau bisa ada dihutan seperti ini?"
"Namaku Nirmala, aku sedang mencari adikku yang hilang."
"Hm? Begitu ya, bagaimana kalau aku temani? Lagi pula kau tak terlihat berhubungan baik dengan orang yang sedang melawan ular disana, kan?"
"Benarkah? Terimakasih ... aku akan sangat menghargainya."
"Sama-sama, ngomong-ngomong kau bisa memanggilku (Name)."
Setelah selesai menghabisi seluruh ular yang ada di sekitar area itu, Petra segera berbalik lalu menatap (Name) bingung dan sedetik kemudian menatap Nirmala datar. Matanya seakan berbicara kalau dirinya sangat lelah dengan semuanya
"Pulanglah! Adikmu sudah tiada! Kau hanya membuang-buang waktu di sini." Ucap Petra datar pada Nirmala
"Kau juga, nona. Bagaimana bisa kau tiba-tiba muncul ditengah hutan seperti telah berada disini sejak awal? Ini bukan tempat bermain untuk kalian, hutan ini berbahaya." Lanjut Petra pada (Name) gamblang
"Dasar tak punya sopan santun, bagaimana bisa kau berkata seperti itu tentang adikku? Aku tak akan percaya perkataanmu sampai aku melihat tubuh adikku." Jawab Nirmala mendengus
"Orang tuaku juga memikirkan hal yang sama, jadi ..."
"Jadi?" sahut Petra bertanya
"Biarkan aku ikut denganmu." Sahut Nirmala membulatkan tekadnya
"Biarkan saja Nirmala ikut denganmu, tuan undead ... kau juga harus mengerti perasaan seorang keluarga." Timpal (Name) sambil tersenyum kecil ke arah Petra
"Yang benar saja, apa kalian bercanda? Terlebih kau nona ... apa alasanmu nekat masuk ke dalam hutan ini?"
"Aku memang berada dalam hutan beberapa jam sebelum jinn itu muncul ... saat akan keluar aku melihat banyak satpam disekitar hutan. Tentu saja aku tak ingin mengundang kecurigaan dari mereka, pilihan terbaik adalah kembali masuk ke dalam hutan sampai keadaan kembali normal." Jawab (Name) lugas tanpa takut pada Petra sedikitpun
"Biarkan aku ikut denganmu ... aku janji akan segera kembali setelah berhasil menemukan adikku." Lanjut Nirmala menatap Petra serius
"Aku akan ikut dengan kalian jika tidak ada yang keberatan, lagi pula aku juga bisa melindungi diriku sendiri." Jelas (Name) sambil menunjuk mayat ular yang memiliki lubang di kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Did I Just Die Before? [ BFD X Fem! Reader ]
Fantasi❝ Akan ada waktu dimana yang bernyawa akan ditarik masa hidupnya. Manusia paling berkuasa sekalipun tak akan bisa menghindar dari jalan takdirnya ❞ ❝ Begitu pula dengan pemeran utama kita yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju tempat peristira...