Kembali lagi pada Nirmala yang masih mencoba mendaki dengan bantuan bebatuan sebagai pijakannya, sebelum sebuah suara lirih memanggilnya dari balik bebatuan
"Kak ... Nirmala."
"Ti-tiana?"
"Kakak ... Tolong aku."
-///-
Nirmala reflek menoleh kemudian segera meluncur turun dengan kecepatan tinggi sambil sedikit meringis. Lingkungan sekitarnya seakan tidak terlihat karena matanya yang terlalu fokus pada Tiana
"Sebelah sini, kak! Aku terluka!"
"Tunggu sebentar, aku segera datang!"
"Cepat, kak! Sebelum jinn itu melihat kita!"
"Tunggu disana! Syurlah ternyata kamu masih-"
Perkataan Nirmala seketika terpotong saat Petra dengan cekatan mengangkatnya seperti karung beras, tepat sebelum jinn kakek-kakek tersebut berhasil menggigit kepala Nirmala. Bersamaan dengan itu, kepala sang jinn dengan keras membentur tanah tempat Nirmala berdiri sebelumnya
Petra kemudian melesat membawa Nirmala menjauhi jinn tersebut sebelum kemudian menurunkannya. Semua terjadi sangat cepat hingga Nirmala nampaknya belum bisa memahami dengan baik apa yang baru saja terjadi
"Ap-apa yang baru saja terjadi?"
"Buka matamu, perhatikan baik-baik."
Dengan sepatah kalimatnya, Petra telah membuat Nirmala sadar akan apa yang terjadi didepan mereka. Jinn kakek-kakek itu tertawa sambil bergumam tidak jelas dengan suara yang cukup menyeramkan
"Lapar ... lapar."
"Boleh ... aku ... makan?"
Namun, seakan belum cukup dengan itu semua jinn itu rupanya juga telah mengubah wujud ekornya menjadi seseorang yang tengah dicari oleh Nirmala. Wujud Tiana kini terlihat begitu pucat dengan rambut bagian belakang yang tersambung dengan ekor jinn itu, bersama dengan luka disekujur tubuhnya yang tidak berhenti mengeluarkan darah
"Sepertinya aku lupa mengatakan ... beberapa jinn mampu merubah wujud mereka menjadi seseorang yang telah mereka makan."
"Tidak ... ini semua tidak mungkin."
"Melihat hal ini ... nasib adikmu harusnya sudah jelas sekarang."
Dengan ketakutan yang besar Nirmala memandang sang jinn ular yang mulai mengembalikan wujud ekornya seperti semula. Wujud Tiana yang sudah tak bernyawa perlahan digantikan oleh sisik ular berwarna hijau yang mengeluarkan suara meletup menjijikkan selama perubahannya
Sesaat setelah berhasil mengembalikan wujudnya, jinn itu kemudian segera bergerak ke arah Petra dengan mulut terbuka. Membuat Petra mau tak mau harus mendorong Nirmala menjauh darinya
Nirmala terhuyung kemudian terjungkal kebelakang, sedangkan Petra berhasil lolos dari terkaman jinn tersebut sambil melompat tinggi ke arah langit dengan posisi siap menendang kepalanya. Adegan berikutnya adalah Petra yang menendang kepala jinn itu dari segala arah hingga berakhir membentur pepohonan, tentu saja adegan ini akan sangat keren jika situasinya tidak seperti sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Did I Just Die Before? [ BFD X Fem! Reader ]
Fantastik❝ Akan ada waktu dimana yang bernyawa akan ditarik masa hidupnya. Manusia paling berkuasa sekalipun tak akan bisa menghindar dari jalan takdirnya ❞ ❝ Begitu pula dengan pemeran utama kita yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju tempat peristira...