[6] JoongHwa

82 4 0
                                    

Kerja sama kali kedua antara Hongjoong dan Seonghwa berjalan lancar. Hongjoong berhasil menyelesaikan segalanya tepat waktu, walau dirinya sering terdistraksi dengan Seonghwa. Lagunya menjadi populer dan kembali diputar di seluruh penjuru kota.

Tak seperti sebelumnya, kini Hongjoong dan Seonghwa tetap berkomunikasi meski kerja sama sudah berakhir. Seonghwa seringkali mengirim pesan dan menelepon Hongjoong dengan dalih rindu Soyeon. Seonghwa juga seringkali mengunjungi rumah Hongjoong dengan alasan ingin bertemu Soyeon.

Seperti sekarang. Minggu pagi yang dulu selalu Hongjoong habiskan dengan bermalas-malasan dan merawat Soyeon sendirian, kini berbeda. Kehadiran Seonghwa mengubah segalanya.

"Selamat pagi, putri kecil!" sapa Seonghwa begitu masuk ke rumah Hongjoong dan bertemu dengan Soyeon yang masih mengucek-ucek matanya.

"Selamat pagi, Papa!" sapa balik Soyeon. Begitu mendengar suara Seonghwa, energinya langsung terkumpul. Lihat saja, padahal Soyeon baru bangun tidur, tapi kini malah meloncat-loncat minta digendong Seonghwa.

"Putri kecilnya Papa, kok, baru bangun? Sudah jam delapan, loh. Ayo cepat mandi. Nanti Papa nggak mau dekat-dekat Soyeon kalau Soyeon belum mandi!"

Tidak perlu waktu lama, Soyeon merengek minta diturunkan dari gendongan Seonghwa, kemudian berlari terbirit menuju kamar mandi. Soyeon tidak ingin ditinggal Seonghwa!

"Pantas anaknya belum mandi, ternyata ikut-ikut ayahnya, toh," ujar Seonghwa. Kemudian mendudukkan dirinya di samping Hongjoong yang sedang menyandarkan diri di sofa. Masih ngantuk, Bung.

"Kamu datang pagi sekali. Memang tidak ada jadwal?" tanya Hongjoong sambil mengucek-ucek matanya.

Seonghwa menggeleng. "Hari ini aku free. Bolehkah jika aku menghabiskan hari disini?"

Hongjoong membulatkan matanya. "Hah?"

"Iya. Aku sangat rindu dengan Soyeon. Bolehkah?"

Hongjoong terdiam sejenak. Bukannya tidak memperbolehkan, tapi masalahnya apa Seonghwa bisa tahan berada di rumah Hongjoong seharian? Hongjoong tidak mempunyai sesuatu yang menyenangkan di rumahnya, selain Soyeon.

"Boleh-boleh saja." Seonghwa memekik gembira. Dirinya refleks mendekatkan dirinya ke Hongjoong, ingin memeluk maksudnya. Tapi Hongjoong juga refleks menghindarinya lantaran tak terbiasa dengan kontak fisik. Dan Seonghwa sudah terbiasa akan hal itu.

"Aku akan siapkan sarapan. Hongjoong, bereskan tempat tidur dan ruangan ini. Setelah aku selesai menyiapkan sarapan, kamu dan Soyeon juga harus sudah rapi," titah Seonghwa.

Beginilah sisi dari Seonghwa yang sedikit Hongjoong tak sukai. Padahal, kan, niat Hongjoong untuk hari Minggu hanya bermalas-malasan..

-----

By valentinesugarplumie

| UNO | [WooSan, JoongHwa, YunGi, JongSang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang